02

3.5K 294 39
                                    

Satu hal yang sekarang Jessica mengerti, dan itu menjadi sumber yang membuatnya menderita selama hampir satu bulan ini.

Kwon Yuri—dosen baru yang sekarang menggantikan sementara Sooman Gyosunim itu ternyata seorang yang pendendam. Ia cukup yakin dengan itu.

Karena setelah insiden dirinya yang tidak bisa mengontrol emosi dan berakhir dengan membentak pria jangkung itu ia harus mendapatkan balasan dari semua kelakuannya.

Dosennya itu membalas dengan cara halus, seperti selalu mencari kesalahan dirinya walau sekecil apapun saat kelas berlangsung dan lagi-lagi berakhir dengan mengerjakan tugas tambahan khusus untuknya, itu menyebabkan jam tidurnya berkurang. Oke, itu tidak seberapa di banding seminggu yang lalu dirinya harus membersihkan toilet wanita hanya karena ia kedapatan tidak sengaja tertidur di kelas.

Menyebalkan sekali bukan?

Kesua mata oriental milik gadis bermarga Jung itu terpejam saat punggungnya menyenden pada bangku yang ia duduki dalan kelas. Sekarang hanya ada Jessica seorang diri di dalam kelas yang nantinya akan di pakai oleh Yuri untuk mengajar.

Ingin tau kenapa Jessica berada di dalam kelas seorang diri?

Ya, ia sengaja lebih awal agar dirinya tidak terkena salah satu aksi balas dendam dosen barunya yang sangat menyebalkan itu. Dosen yang selalu bertindak semaunya sendiri, kejam, dingin dan pastinya selalu menguji kesabarannya.

Jika saja Yuri bisa berlaku sedikit wajar— dalam artian baik dan sedikit hangat pada para mahasiswa dan mahasiswa mungkin saja wajah tampannya itu tidak akan sia-sia, setidaknya bagi Jessica.

Tidak munafik, Jessica mengakui bahwa dosennya itu sangat tampan dan sexy. Dengan tubuh yang jangkung, dada bidang, bahu lebar dan sorot mata yang tajam membuat kharisma yang dimiliki oleh dosennya itu tidak pernah absen untuk menemani, bukankah sangat sempurna?

Tapi, semua itu hancur dengan seluruh sifat menjengkelkan yang selalu Yuri tunjukkan terlebih pada dirinya.

Ia heran dengan hampir seluruh siswi yang ada di kampusnya kenapa mereka sangat memuja-muja dosen dingin dan sok keren yang menyebalkan itu? Padahal sikap mereka selalu di tanggapi oleh Yuri dengan dingin bahkan tidak peduli tapi mereka masih terus saja melakukannya seolah-oleh tidak punya malu.

Jessica berdecih saat membayangkan para gadis di kampusnya ini sudah mulai gila.

"Jika kau ingin tidur, silahkan tinggalkan kelas saya, Jessica-ssi."

Seketika kedua matanya terbuka lebar terkejut dengan suara yang baru saja mengintrupsinya. Suara itu, ia cukup hafal dengan suara itu. Suara makhluk gila jelmaan iblis yang sedari tadi berada dalam fikiran Jessica.

Tunggu dulu—sejak kapan kelas ini di mulai? Bahkan kehadiran Sunny yang berada di sebelahnya tidak membuatnya tersadar?

"Ti-tidak Gangsanim. Maafkan saya." Cicit Jessica menelan ludahnya dengan susah payah.

"Fokulah Jessica-ssi, jika kau tidak ingin mendapatkan hukuman lagi." Tegas Yuri menatap tajam kearah Jessica lalu setelah itu kembali melanjutkan proses pembelajaran lagi.

"Yah, kenapa kau tidak bilang padaku jika kelas sudah dimulai?!" Desis Jessica menatap tajam kearah sahabatnya.

"Aku sudah sudah melakukannya, tapi kau mengabaikanku." Sunny menjawab dengan berbisik, takut-takut nantinya ia malah yang terkena semprotan dosen galak itu.

"Sial!" Gadis aries itu mengumpat dengan lirih, tapi sayangnya, Yuri dengan telinga tajamnya masih bisa mendengar itu.

"Jessica-ssi." Ujar Yuri menatap tajam kearah Jessica.

YOU'RE MINE •Yulsic [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang