WARNING!
—TULISAN DI BAWAH INI AKAN MENGANDUNG KONTEN DEWASA. JADI UNTUK YANG BELUM CUKUP UMUR ATAU MERASA RISIH DAN TIDAK NYAMAN DENGAN TULISAN INI SILAHKAN SKIP SAJA—
ㅆㅆ
Ini sudah genap dua minggu sejak insiden dirinya lepas kendali dan berakhir dengan 'hampir' memperkosa salah satu mahasiswinya di dalam ruangan kerjanya sendiri.Ia juga tidak habis fikir dengan apa yang dia lakukan saat itu, sungguh ada apa dengannya? Kenapa dia bisa se-liar itu hanya dengan menatap wajah polos dan bibir kecil yang seakan meminta untuk di lumatnya?
Apa ia sudah tidak waras sekarang? Biasanya ia tidak semudah itu tergoda dan dengan entengnya melakukan hubungan sex bersama wanita random—ya walaupun, dirinya memang dalam kategori brengsek dan sering melakukan one night stand. Ini sungguh aneh. Seperti bukan dirinya jika berurusan dengan mahasiswinya itu.
Omong-omong tentang insiden dua minggu yang lalu, sepertinya gadis bermarga Jung itu benar-benar marah pada Yuri. Seperti yang terjadi saat ini, Jessica bahkan ogah-ogahan menatap Yuri, ekspresinya sangat dingin di sepanjang kelas berlangsung.
Beberapa kali mata mereka beradu tatap, dan apa yang di dapatkan oleh Yuri? Yap, kalian pasti bisa menebaknya. Jessica malah melengos.
Iya, sampai sekarang Yuri belum sekalipun mencoba meminta maaf kepada gadis bermarga Jung itu. Cih, jangankan meminta maaf, Jessica saja ogah-ogahan untuk sekedar melihat dirinya. Bahkan saat dirinya harus memasuki kelas untuk mengajar saja Jessica sudah melayangkan tatapan dingin. Jadi, apa yang Yuri harapkan?
Tapi, tunggu—kenapa dirinya harus meminta maaf? Atau menyesali apa yang ia perbuat. Oh, ayolah, Yuri bukan tipe orang yang meminta maaf lebih dulu pada orang lain. Sifat arrogant dan dinginnya sudah mendarah daging. Tapi— kenapa rasanya sekarang dirinya harus meminta maaf?
Ia bahkan selalu memikirkan dan mengingat bagaimana wajah Jessica dengan ekspresi saat dua minggu yang lalu, dan itu membuat—entah kenapa dadanya terasa sakit.
Jadi, apakah ada yang bisa menjelaskan kenapa Yuri merasakan itu?
"Ada pertanyaan?" Tanya Yuri lantang yang sepertinya selesai menerangkan materi pada hari ini.
Seluruh mahasiswa dan mahasiswi yang berada di kelas serempak menjawab tidak. Entah karena sudah paham atau karena sekedar ingin cepat-cepat menghirup udara luar? Yuri tidak peduli.
"Kalau begitu, cukup sampai disini mata kuliah untuk hari ini dan jangan lupa tugas yang saya berikan tadi." Ujarnya lagi menutup mata perkuliahan hari ini.
Dan semua mahasiswa dan mahasiswi itu langsung berbondong-bondong untuk keluar. Tak terkecuali Jessica yang sekarang sudah berada di ambang pintu dengan gadis lainnya.
"Jessica-ssi?" Panggil Yuri membuat langkah Jessica terhenti begitu pula dengan gadis di sebelahnya.
"Ekhem," Kenapa dirinya bisa gugup seperti ini hanya untuk mengajak seorang gadis remaja berbicara? "Bisa kita bicara sebentar?" Lanjutnya tanpa menunggu Jessica yang belum membalikkan badannya.
Setelah mendengar itu, Jessica mencoba mengatur nafasnya, menghela nafas dalam sebelum berbalik dan memandang dingin ke arah dosen muda yang berdiri di belakang podium yang untuk dirinya mengajar tadi.
"Maaf Gangsanim yang terhormat," jawabnya penuh dengan penekanan, dan otomatis Sunny yang berada di sampingnya terkejut saat mendengar itu. Tidak seperti biasanya Jessica se-berani begini pada orang yang mereka juluki iblis ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE MINE •Yulsic [Completed]
FanfictionKebahagiaan atau malah jadi penderitaan untuk Jessica saat bertemu dengan dosen baru yang dingin dan menyebalkan? Warning⚠ ▶21+◀ [TOLONG YG DI BAWAH UMUR DI MOHON UNTUK TIDAK MEMBACA] ▶bahasa baku◀ ▶tidak sesuai real life◀ ▶hanya imajinasi◀ ▶Gender...