36

2.2K 233 76
                                    

☝🏽[Outfit Yuri, anggep aja gak pake masker ya wkwk]

Warning: hati-hati bosen krn chapternya cukup panjang😂

——————————

2 bulan kemudian...

Yuri duduk dengan gugup menunggu bawahan Appa-nya itu yang sedang dalam perjalan untuk menjemput di apartemennya.

Perasaan bahagia yang membuncah hinggap di hati Yuri mengingat apa yang akan di lakukan-nya hari ini.

Ya, ia sudah tidak sabar untuk menyusul dan menjemput istrinya—ralat, calon istrinya itu untuk pulang.

Mengulum bibirnya tersipu malu dengan julukan baru yang sengaja ia sematkan pada Jessica sejak ia mengetahui bahwa di dalam perut Jessica ada sebuah nyawa yang juga ia juluki dengan little Kwon.

Ia tidak akan lagi merutuki kebodohannya dengan tidak paham keadaan di sekitarnya membuat ia mengabaikan hal penting bahwa Jessica sedang mengandung anaknya.

Tidak, Yuri yang sekarang lebih bisa mengontrol emosionalnya secara keseluruhan. Ia lebih terlihat segar seperti saat Jessica mengurusnya.

Hei, jangan berpikir Yuri tidak melalui fase depresi dan terpuruk. Ia sudah melalui itu apalagi saat menyesali kebodohannya hingga berpikir sangat tidak pantas untuknya membawa kembali Jessica ke dalam pelukannya. Dia sangat kelihatan begitu berantakan saat itu.

Namun itu semua telah berlalu dan sekarang ia sudah sangat percaya pada dirinya bahwa dia sangat pantas untuk memperjuangkan semuanya untuk Jessica dan calon bayi-nya. Ini semua tak luput dari sang Appa—Sangwoo dan sekretaris Hyoyeon selalu berada di sampingnya dan memberi dukungan untuknya untuk kembali bangkit dan berjuang.

Terlebih ia sangat berterima kasih pada sang Appa yang selalu menjadi seperti malaikat yang senantiasa menolongnya di saat ia berada di keadaan yang sulit.

[Flashback]🔄

Hyoyeon terus menancap gasnya demi menyusul cadillac milik Yuri yang sudah melesat lebih cepat lebih dulu di bandingkan dia.

Saat dia tengah fokus pada jalanan, tiba-tiba saja panggilan masuk dan dengan cepat ia menerimanya karena dengan jelas terpampang di monitor layar nama sang bosnya tertera disana.

"Hyoyeon-ah, kau sudah sampai di Seoul?"

"Ne, Ketua."

"Ada sesuatu yang ingin ku bicarakan pada Yuri, apa kau masih bersamanya?"

Lama terdiam, Hyoyeon merasa ragu harus menceritakan keadaan yang sekarang sangat membingungkan untuknya.

"Hyoyeon-ah, kenapa kau diam saja? Kau ada dimana sekarang?"

"M-maaf Ketua, sebenarnya saya sedang menyusul Tuan muda yang sedang mengendarai mobilnya."

"Apa maksudmu?"

"Saat kami baru saja sampai di apartemen milik Tuan muda, kami tidak menemukan nona Jessica. Dan sekarang Tuan muda sepertinya sedang menuju ke apartemen milik nona Jessica, Ketua."

"Aish, anak itu selalu saja bertindak gegabah dan tidak bisa mengendalikan emosinya. Cepat bawa Yuri ke hadapanku karena ini menyangkut tentang kekasihnya."

Tutt... tutt... tutt..

"Ketu—" Ucapan Hyoyeon terpotong saat telepon dari sang Ketua terputus.

YOU'RE MINE •Yulsic [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang