WARNING!
—TULISAN DI BAWAH INI AKAN MENGANDUNG KONTEN DEWASA. JADI UNTUK YANG BELUM CUKUP UMUR ATAU MERASA RISIH DAN TIDAK NYAMAN DENGAN TULISAN INI SILAHKAN SKIP SAJA—
ㅆㅆ
Menggeliatkan tubuh-nya, pria dengan kulit tan itu baru saja terbangun dari tidurnya. Sebelah tangan dengan reflek menggapai sisi samping, berniat ingin memeluk wanitanya. Namun merasa ada yang ganjil, ia pun meraba-raba ruang hampa dan hanya bisa merasakan kosong tanpa ada wanita yang harusnya masih ada di sampingnya. Sepersekian detik kedua matanya otomatis terbuka.Benar saja, hanya kekosongan disana. Tanpa menunggu lama ia menyibak selimut yang sebenarnya tidak terlalu membantu untuk menutupi tubuh atas dirinya yang shirtless. Jangan terkejut, ini memang sudah biasa untuknya; tidur tanpa memakai kaos ataupun baju piyama. Ia sudah terbiasa hanya di lengkapi oleh celana piyama saja seperti ini.
Huft, sungguh cobaan yang berat di pagi hari bagi semua para wanita.
Yuri langsung beranjak dari ranjangnya untuk mencari Jessica, berjalan kearah kamar mandi yang berada dalam kamarnya itu, mengetuk pelan mencoba memeriksa apakah ada jawaban di dalam, karena tidak ada jawaban ia pun membuka pintu kamar mandi dan ternyata benar tak seorang pun berada di dalam sana.
Melihat itu pun ia langsung membawa kedua kakinya untuk keluar dari kamarnya, mengacak rambut yang sudah berantakan sambil sesekali menguap dengan sisa-sisa kantuk yang sebenarnya ingin sekali ia turuti untuk tidur lagi. Namun, tidak. Ia masih belum bisa tenang jika matanya tidak melihat wanitanya.
Sayup-sayup terdengar sumber suara yang sepertinya berasal dari arah dapur, mengundang kedua kaki Yuri untuk melangkah ke sumber suara itu.
Dan benar saja, terlihat seorang yang ia cari, yang menyebabkan dirinya tidak bisa melanjutkan tidur di weekend ini. Tersenyum kecil dengan mata yang sayu khas seperti orang bangun tidur saat memperhatikan bagaimana sedikit kekacauan yang wanitanya perbuat.
Perlahan ia menghampiri Jessica dan sontak saja langsung melingkarkan lengannya hanya untuk memeluk wanita yang ia cintai itu, mengikis jarak antara mereka bersamaan dengan dagu yang bertumpuh pada bahu kecil disana.
Dan hal itu seketika membuat tubuh Jessica menegang terkejut.
"Sedang apa?" Tanya Yuri dengan suara parau, matanya terpejam saat merasakan nyaman menumpuhkan dagu-nya di bahu kecil Jessica.
"Oh, k-kau sudah bangun. Aku membuat sup pereda mabuk untukmu." Jawab Jessica yang berusaha menetralkan detak jantungnya.
"Apa sudah selesai?"
"Sebentar lagi akan matang, kau bisa mandi terlebih dahulu."
Yuri tidak merespon dan malah mengeratkan pelukannya sembari memejamkan kedua matanya dan mulai mengecup bahu, menghirup dalam-dalam aroma manis dari tubuh Jessica yang hanya terbatasi kaos milik Yuri yang terlihat seperti mencoba menenggelamkan tubuh kecil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE MINE •Yulsic [Completed]
FanfictionKebahagiaan atau malah jadi penderitaan untuk Jessica saat bertemu dengan dosen baru yang dingin dan menyebalkan? Warning⚠ ▶21+◀ [TOLONG YG DI BAWAH UMUR DI MOHON UNTUK TIDAK MEMBACA] ▶bahasa baku◀ ▶tidak sesuai real life◀ ▶hanya imajinasi◀ ▶Gender...