12

4.3K 266 43
                                    

Angin sepoi-sepoi pada siang hari ini berhasil menerbangkan beberapa helaian rambut gadis yang sedang duduk dengan mata yang terpejam di salah satu bangku yang ada di taman kampus.

Ia baru saja menyelesaikan satu mata kuliah hari ini dan sekarang dirinya sedang duduk di kursi panjang.

Mendengarkan lagu,

Di taman yang sepi,

Di bawah salah satu pohon yang rindang,

Rasanya sejuk dan pastinya menenangkan.

Ia bisa menginstirahatkan tubuhnya dan juga pasti pikirannya juga. Sejenak ingin melupakan rasa lelah dan kebimbangan hati yang akhir-akhir ini menemaninya.

Sudah hampir 4 bulan dirinya di pertemukan dengan Kwon Yuri. Ia tidak menyangka jika pertemuan yang awalnya terkesan buruk malah 180 derajat berubah dalam satu malam itu.

Bahkan setelah malam itu, tak jarang mereka melakukan dan mengulanginya lagi.

Dan itu berimbas pada pikirannya, hatinya, dan mental juga.

Bagaimana harus menjelaskannya?

Ia merasa sangat bodoh namun di saat bersamaan seperti merasa hidup kembali dengan bunga yang bermekaran di dadanya jika di dekat Yuri.

Well, jangan berpikir bahwa Yuri langsung membuang Jessica setelah "mencoba"-nya. Tidak, untuk kali ini Yuri tidak begitu.

Bahkan Jessica sekarang semakin dekat dengan Yuri. Ya, walaupun mereka tanpa status dan hanya urusan kepuasan mungkin?

Dan itulah yang membuat Jessica bimbang sekali. Ia tidak tahu perasaan apa yang ia rasakan sekarang.

Apakah ia sudah jatuh dalam pesona Yuri?

Atau hanya sebagai pelampiasan rasa patah hatinya dan lelah-nya saat ini?

Menghela nafas dengan berat—

—ia pasti sudah sangat mengecewakan kedua orang tuanya di atas sana. Ia tidak bisa menjadi anak yang baik seperti janjinya.

Dan saat itu juga air matanya jatuh sebagai perwakilan dari ke-gelisahannya.

Pikirannya melayang-layang membayangkan kedua orang tuanya yang tersenyum bahagia layaknya malaikat. Itu pebih menyakitkan.

Menghela nafasnya dan memejamkan kedua matanya, hanya itu yang di lakukan Jessica selama hampir 20 menit ini.

Tapi itu cukup membuatnya sedikit lega, seperti melepas beban walau itu sebenarnya tak berarti apa-apa.

Ya, tidak lama juga ia akan merasakan beratnya yang sama lagi.

Seperti sudah yang seharusnya.

Mengusap dengan kasar air matanya yang berada di pipi.

Ia kembali memejamkan matanya dengan lagu yang juga masih melantun indah, seseorang menepuk pundaknya.

Membuat dirinya tersentak kaget dan mau tak mau menolehkan wajahnya setelah ia melepaskan aerphone yang tergantung baik di telinganya sejak awal.

Jantungnya seperti berhenti berdetak sepersekian detik. Tenggorokannya terasa kering saat itu juga.

Sial. Disaat seperti ini— kenapa harus ia di pertemukan dengan seseorang yang paling tidak ingin ia temui?

Mata Jessica meneliti dari puncuk atas sampai bawah. Seperti biasa, Pria yang selalu tampil menawan.

Sadar dengan kebodohannya, Jessica langsung membuang muka dengan wajah masam.

YOU'RE MINE •Yulsic [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang