WARNING!
—TULISAN DI BAWAH INI AKAN MENGANDUNG KONTEN DEWASA. JADI UNTUK YANG BELUM CUKUP UMUR ATAU MERASA RISIH DAN TIDAK NYAMAN DENGAN TULISAN INI SILAHKAN SKIP SAJA—
ㅆㅆ
Yuri langsung memajukan kepalanya, meraup bibir kecil itu dengan lembut.Sesuatu yang kenyal dapat Jessica rasakan saat ini. Jessica merasa seperti waktu berhenti sejenak untuk beberapa detik. Seluruh tubuhnya seperti tersengat listrik membuatnya lemas seketika saat bibir Yuri melumat lembut bibirnya.
Sungguh, biasanya Yuri tidak pernah selambat ini dan selembut ini. Ia terbiasa melakukannya dengan terburu-buru dan mengandalkan nafsu pada partner one night stand-nya.
Tapi sekarang berbeda—
Lubuk hatinya menyuruh untuk dirinya melakukannya dengan lembut.
Tanpa sadar salah satu tangan Jessica perlahan merambat menyentuh dada bidang Yuri. Jujur saja, seperti ada rasa bahagia yang muncul dalam dasar hati Jessica saat dirinya dapat kembali merasakan bibir dari dosennya ini. Sejak insiden yang berada di ruangan Yuri, ia terus terbayang-bayang dengan semua yang dilakukan Yuri, seperti ada kebimbangan hati yang menemani hari-harinya.
Dan entah bagaimana gadis dengan nama lengkap Jessica Jung ini perlahan membalas ciuman yang diberikan Yuri.
Yuri terus melumat bibir Jessica secara bergantian atas dan bawah, membuat si gadis Jung ini sempat kewalahan dengan ciuman dan sentuhan Yuri yang tangannya sekarang sedang meremas lembut pinggangnya lalu tangan lainnya memeluk tengkuknya demi memperdalam pagutan mereka.
Perlahan Yuri menuntun Jessica untuk naik ke pangkuannya, semakin mengikis jarak mereka. Melingkarkan kedua tangannya di pinggang gadisnya. Begitu pula sebaliknya, Jessica dengan reflek melingkarkan kedua tangannya di sekitar leher Yuri.
"Emmhh..."
Sialan, Jessica merutuki dirinya sendiri karena ia dengan gilanya kelepasan saat Dosen muda ini menggigit kecil bibir yang sekarang ia lumat, yang digigit reflek membuka mulutnya dan Yuri benar-benar tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.
Ia langsung memasukkan lidahnya untuk mengabsen seluruh ronggah mulut Jessica, mengajak lidah Jessica untuk bertarung walau harus di akui oleh Yuri bahwa teknik ciuman Jessica masih tidak ada apa-apanya di banding dengan para jalang yang biasa ia sewa.
Tapi itulah yang membuat Yuri gemas dengan Jessica saat ini.
Pagutan ini benar-benar membuat Jessica lemas dan sekarang ia membutuh oksigen. Tangan Jessica langsung meremas pundak Yuri, bermaksud memberitahu Yuri bahwa ia mulai kehabisan oksigen.
Yuri yang mengerti langsung melepaskan pagutannya dengan perlahan, ia masih belum puas dengan semua.
Nafas Jessica memburu dengan mata yang masih terpejam, ia rasa bibirnya sudah mulai bengkak gara-gara ciuman hebat yang di beri oleh Dosennya. Pundaknya pun naik turun akibat hampir kehabisan nafas.
Perlahan ia membuka kedua matanya mendapati Yuri yang masih menatapnya dengan intens. Ia benar-benar gugup sekarang karena jarak diantara keduanya yang sangat intim, ia bisa merasakan nafas beraroma mint yang memburu juga dari dosennya ini.
"Mulai sekarang, kau adalah milikku, Jessica. Hanya milikku, kau mengerti?" Desis Yuri menatap sungguh-sungguh Jessica dengan suara rendah.
Tanpa menunggu jawaban Yuri langsung melumat bibir Jessica kembali, sedikit terburu-buru berbeda dengan tadi. Ia sudah tidak bisa menahan lagi. Jessica benar-benar sudah membuatnya gila sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE MINE •Yulsic [Completed]
FanfictionKebahagiaan atau malah jadi penderitaan untuk Jessica saat bertemu dengan dosen baru yang dingin dan menyebalkan? Warning⚠ ▶21+◀ [TOLONG YG DI BAWAH UMUR DI MOHON UNTUK TIDAK MEMBACA] ▶bahasa baku◀ ▶tidak sesuai real life◀ ▶hanya imajinasi◀ ▶Gender...