Yuri berjalan dengan sedikit cepat kearah parkiran kampus tempat ia bekerja menjadi dosen pengampu mata kuliah di bidang Business Administration. Ia baru saja menyelesaikan pekerjaannya sebagai salah satu dosen di Soshi University.
Sebenarnya ia bisa pulang lebih cepat daripada ini. Tapi itu semua tidak bisa terealisasikan karena beberapa gangguan kecil dari para mahasiswinya yang berkonsultasi mengenai tugas yang ia berikan tadi.
Sekarang sudah pukul 05.00 KST sore, dan itu sudah terhitung 4 jam ia meninggalkan Jessica tadi yang sedang menikmati tidur di apartment miliknya.
Tanpa sadar kedua sudut bibirnya tertarik membentuk seulas senyuman manis saat sekelebat bayangan Jessica ada di pikirannya, rasanya ia benar-benar ingin cepat sampai ke apartment-nya dan berada di samping mahasiswinya lalu memeluk tubuh itu yang sangat pas di tubuhnya.
Namun sebelum ia melakukannya ia harus mampir sebentar ke mall untuk membeli beberapa pakaian yang nantinya akan di pakai Jessica.
Tidak mungkin juga Jessica harus memakai sweater yang sudah sobek kemarin kan?
Ia membuka pintu kemudinya, memasang seatbelt lalu segera menancap gas untuk ke tempat yang ia tuju.
▪️▪️▪️
Jessica baru saja terbangun saat waktu menunjukkan jam 07.00 malam. Matanya masih belum sepenuhnya terbuka saat tangannya bekerja untuk meraba-raba ada kah seseorang yang ia cari saat tadi pagi berada di sampingnya.
Namun hasilnya nihil. Hanya ada guling dan bantal yang menemaninya.
Perlahan ia terbangun masih duduk di tengah ranjang. Memijit kepalanya yang sedikit pusing efek tertidur terlalu lama dan di tambah lagi badannya serasa remuk sekali.
Terdiam beberapa saat, membuat memory yang ada di otaknya kembali memutar kejadian-kejadian yang tidak pernah terlintas dalam hidupnya. Bagaimana harus menjelaskan perasaanya saat ini? Ia merasa bahagia namun merasa sedih di saat bersamaan.
Apa ia sudah seperti jalang-jalang yang ada di luar sana? Setelah di pakai bermain lalu di tinggalkan begitu saja. Ia menghela nafas berat, mencoba untuk menguatkan dirinya sendiri. Ia tidak perlu menangis, lebih tepatnya ia tidak ingin menangisi semua yang telah terjadi.
Karena baginya, ini juga kesalahannya. Kesalahan terindah yang pernah ia buat. Mungkin.
Namun saat pikirannya masih melayang-layang tiba-tiba terdengar suara aneh dari dalam perut Jessica, menandakan bahwa sang cacing-cacing sangat butuh asupan makanan sekarang juga.
Jessica merutuki dirinya sendiri, bisa-bisanya merasa lapar di keadaan yang seperti ini. Ia pun menggeser tubuhnya ke bibir ranjang bermaksud untuj bangun dengan melilitkan selimut di tubuhnya.
Namun sebelum dirinya beranjak, kedua iris matanya tidak sengaja menemukan sebuah note dengan setangkai bunga mawar putih di laci samping ranjang. Dahinya reflek mengernyit, merasa penasaran ia pun langsung menggapai note itu dan bunga mawar putih sesekali menghirupnya. Wangi sekali batinnya. Lalu ia membaca note itu.
Aku akan kembali, tunggulah aku.
-K.Y.R
Bibir Jessica maju beberapa inci, mempoutkan bibirnya. Kesal dengan tulisan tangan itu namun tidak dapat di pungkiri bahwa hatinya juga menghangat di saat bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE MINE •Yulsic [Completed]
FanfictionKebahagiaan atau malah jadi penderitaan untuk Jessica saat bertemu dengan dosen baru yang dingin dan menyebalkan? Warning⚠ ▶21+◀ [TOLONG YG DI BAWAH UMUR DI MOHON UNTUK TIDAK MEMBACA] ▶bahasa baku◀ ▶tidak sesuai real life◀ ▶hanya imajinasi◀ ▶Gender...