"Kita sudah sampai." Celetuk Yuri saat mobil yang ia kendarai telah berada di depan apartment Jessica.Jessica mengangguk lalu melepas seatbelt-nya.
"Setelah sampai di aparment-mu, lekas mengabariku ya," Ujar Jessica menatap Yuri.
Yuri tersenyum kecil sambil mengangguk, ia sangat suka saat Jessica benar-benar memperhatikannya seperti ini.
"Jangan mengkhawatirkan lainnya," Tambah Jessica.
Lagi-lagi Yuri mengangguk, tangannya beralih mengusap lembut puncak kepala Jessica lalu memandang sendu wajah elok itu.
"Semuanya akan baik-baik saja." Lanjutnya meyakinkan Yuri.
Jessica sangat tahu jika Yuri sedang tidak baik-baik saja, ia menebak ini karena pemberitaan mereka berdua yang telah terekspos tadi pagi.
"Aku tau, harusnya aku yang berkata seperti itu." Cibir Yuri membuat Jessica terkekeh.
"Yasudah, aku akan masuk." Ucap Jessica berniat keluar dari mobil Yuri.
Namun tiba-tiba Jessica merasakan sebuah tangan menghentikan pergerakannya, siapa lagi kalau bukan Yuri?
Iapun menoleh kearah dosennya dengan tatapan bertanya.
"Bisakah kau memberikanku satu kecupan malam ini?" Pinta Yuri yang sekarang kedua matanya fokus pada bibir tipis Jessica sesekali menatap mata wanita itu berusaha meminta izin.
Tanpa ada jawaban dari Jessica, tapi wanita itu langsung mendekat dan mengecup kilat bibir Yuri.
"Aku masih belum merasakannya, sayang. Itu terlalu cepat." Rajuk Yuri meminta lagi.
"Kau sendiri yang meminta satu kecupan." Ucap Jessica membela diri.
"Tapi, itu terlalu cepat. Aku butuh sedikit lebih lama kumohon, baby." Balas Yuri dengan tatapan memohon.
Jessica menggigit bibirnya menutupi rasa malunya dan mau tak mau Jessica kembali mendekat untuk memberikan kecupan untuk Yuri.
Jessica menahan kecupan itu sedikit lebih lama, tanpa pergerakan apapun dan hanya ingin mencoba menikmati kedua permukaan bilah bibir antara keduanya yang sedang menyatuh.
Lama dengan posisi seperti itu, membuat Yuri mulai terdorong untuk menggerakkan kedua bilah bibirnya, melumat dengan lembut bibir yang selalu bisa membuatnya candu dan sekarang bisa membuatnya sedikit lebih tenang.
Jessica hanya bisa menuruti yang di inginkan dosennya, ia juga mulai mengikuti alur gerakan bibir Yuri untuk mengimbangi pagutan itu. Rasanya seperti ada jutaan kupu-kupu yang ingin keluar jika Yuri selalu menyentuhnya dan ia sangat suka itu.
Tidak ada keinginan lebih selain hanya lumatan lembut yang di berikan Yuri untuk Jessica sampai mereka sama-sama memerlukan oksigen satu sama lain.
Mereka sama-sama melepaskan pagutan itu, tangan Yuri yang sedari tadi berada di pipi Jessica beralih untuk mengusap pelan bibir Jessica yang mengkilat karena saliva mereka yang saling bertukar dengan ibu jarinya.
"Gomawo Sica-ya." Gumam Yuri yang masih terdengar oleh indra pendengaran Jessica,
Jessica mengangguk, "Take care." Ujar Jessica mengusap rahang Yuri setelah itu keluar dari mobil.
Setelah memastikan bahwa Jessica benar-benar masuk ke apartment-nya tanpa berlama-lama Yuri memacu mobilnya dengan cepat.
Sangat berbeda dengan saat Jessica masih berada di sampingnya, pandangan mata yang tajam, raut wajah yang semakin tegang menandakan bahwa dia sedang menahan emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE MINE •Yulsic [Completed]
FanfictionKebahagiaan atau malah jadi penderitaan untuk Jessica saat bertemu dengan dosen baru yang dingin dan menyebalkan? Warning⚠ ▶21+◀ [TOLONG YG DI BAWAH UMUR DI MOHON UNTUK TIDAK MEMBACA] ▶bahasa baku◀ ▶tidak sesuai real life◀ ▶hanya imajinasi◀ ▶Gender...