WARNING!
—TULISAN DI BAWAH INI AKAN MENGANDUNG KONTEN DEWASA. JADI UNTUK YANG BELUM CUKUP UMUR ATAU MERASA RISIH DAN TIDAK NYAMAN DENGAN TULISAN INI SILAHKAN SKIP SAJA—
ㅆㅆ
Suasana dalam mobil yang sedang di kendarai oleh Yuri begitu hening sejak 10 menit yang lalu, tidak ada yang ingin memulai penbicaraan. Jessica sempat melirik berkali-kali untuk melihat dosen yang ada di sampingnya itu sedang memasang raut wajah seperti sedang menahan amarah.
Rahang yang mengeras, sorot mata tajam dan juga wajah yang sedikit memerah.
Oke, Jessica menerka bahwa ini sepertinya karena sebuah balasan pesan darinya. Tapi— kenapa harus sebegitu emosinya? Itu membuat Jessica sedikit takut dan bingung harus berbuat apa.
"Yul, kita mau kemana?" Cicit Jessica yang hanya di respon lirikan singkat dari Yuri.
"Aku rasa i-ini bukan jalan menuju apartment ku." Lanjutnya.
Masih terdiam, Yuri bahkan tidak sekalipun membuka mulutnya, memfokus dirinya kepada jalanan yang ada di depannya. Oh ayolah, ini bukan masalah serius hanya karena Jessica yang menjawab tidak jujur tadi.
Tapi kenapa ini harus sebegitu menyeramkan untuk Jessica?
Tangan Jessica bahkan sudah semakin dingin karena kegugupannya.
Sekitar hampir 20 menit kemudian mobil yang di kendarai mereka mulai memasuki basement gedung megah yang dapat Jessica tebak dengan benar adalah unit apartment dari Yuri.
Well, ia sudah sering menginjakkan kakinya ke sini. Jadi bukan masalah yang sulit untuk menghafal sebuah gedung megah ini.
Yuri melepas seatbelt saat telah memarkirkan mobilnya lalu menoleh dengan sorot mata dingin kepada Jessica, "Turun." Ujarnya bernada dingin lalu kemudian turun dan berjalan ke sisi pintu yang telah di buka sendiri oleh Jessica. Di raihnya tangan Jessica kemudian mencengkramnya dengan erat.
Jessica meringis sakit karena di tarik kasar oleh Yuri di pergelangan tangannya, "Aw! Sakit Yul." Seru-nya namun tetap tidak digubris oleh Yuri.
Yuri terus melanjutkan langkahnya walau Jessica berusaha meronta-ronta dalam tarikan dirinya.
"Yul, tolong lepaskan." Pinta Jessica saat terus di tarik, ia kesusahan mengikuti langkah besar Yuri yang seakan terburu-buru namun lagi-lagi tidak di gubris oleh Yuri.
Yuri terus melangkah dan membawa Jessica masuk kedalam unit apartmentnya dengan terus mencengkram tangan Jessica. Sungguh, Jessica ketakutan sekarang. Wajah Yuri benar-benar menyeramkan sekarang.
Mereka memasuki kamar Yuri dan langsung mengunci pintunya. Jessica yang melihat itu langsung mengernyitkan dahi bingung.
Baru saja Jessica akan melontarkan pertanyaannya namun langsung di bungkam oleh bibir Yuri secara tiba-tiba. Kedua mata oriental milik wanita bermarga Jung itu seketika mendelik akibat perlakuan tiba-tiba dari dosennya, dengan reflek ia memukul-mukul dada Yuri yang sayangnya tidak membuat perubahan apapun untuknya.
Yuri bahkan terus melumat dan menyesapi seluruh sisi bibirnya dengan sangat menuntut. Ia berani bersumpah bahwa jika bukan karena salah satu tangan Yuri yang telah memeluk pinggangnya mungkin dirinya sudah jatuh ke lantai sekarang.
"Emhhh." Jessica mendesah tertahan di sela-sela pagutan mereka.
Ini terlalu memabukkan untuk Jessica dan ia tidak bisa untuk menolak saat Yuri melepas jaket yang di kenakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE MINE •Yulsic [Completed]
FanfictionKebahagiaan atau malah jadi penderitaan untuk Jessica saat bertemu dengan dosen baru yang dingin dan menyebalkan? Warning⚠ ▶21+◀ [TOLONG YG DI BAWAH UMUR DI MOHON UNTUK TIDAK MEMBACA] ▶bahasa baku◀ ▶tidak sesuai real life◀ ▶hanya imajinasi◀ ▶Gender...