Crpict; @/mryulk ⤴️
Suara deringan telepon dari ponsel yang tergeletak di atas laci menggema seantero kamar utama yang sedang di huni oleh dua anak manusia terbalut oleh selimut tebal pada tubuh mereka.
"Eunnghh." Erang Jessica saat indra pendengarannya mulai terasa risih dengan suara berisik yang menganggu tidur nyenyaknya.
Kedua kelopak matanya masih lengket terpejam dengan alis yang tertaut kesal menandakan bahwa ia sungguh terganggu dengan suara keras itu, menepuk-nepuk kecil lengan yang bertengger di pinggangnya bermaksud intuk meminta agar suara itu dimatikan.
Namun tak ada respon membuat kedua matanya terpaksa terbuka walau sedikit lalu menolehkan wajahnya ke belakang dimana sosok yang lebih besar itu masih sangat nyenyak memeluk dirinya tanpa memperdulikan suara dering telepon.
"Seobang, ponselmu~" Ucapnya pelan dengan suara paraunya, bersamaan dengan telapak tangan yang masih menepuk lengan kekar itu.
Namun lagi-lagi tak ada respon berarti dari pria bermarga Kwon itu dan malah menarik tubuh Jessica untuk lebih menempel pada dada telanjangnya.
"Seobang~" panggil Jessica lagi dengan merengek.
"Abaikan saja, sayang." Gumam Yuri menjawab cuek dengan kedua kelopak mata yang masih setia terpejam sembari telapak tangannya mulai mengusap pelan perut buncit Jessica lembut.
Untuk beberapa saat, Hati Jessica terasa di penuhi taman bunga. Ini adalah perlakuan manis Yuri yang sangat ia sukai; mengusap perutnya layaknya seperti menyapa hangat calon buah hatinya—buah hati mereka, atau selalu melayangkan kecupan kecil di perutnya yang membuncit dan sedikit berceloteh hal-hal random yang tak jarang membuatnya tertawa.
Perlakuan kecil yang manis itu benar-benar membuat hati Jessica bahagia sejak dua hari yang lalu mereka kembali bersama.
Namun, sejurus kemudian ia kembali tersadar karena suara ringtone itu kembali menyapa telinganya.
"Angkat dulu, Seobang. Mungkin saja itu panggilan penting." Desak Jessica membuat Yuri yang memang pada dasarnya masih mengantuk malah mengerang sedikit kesal tapi tetap menuruti perintah Jessica untuk meraih ponselnya lalu membuka matanya sedikit guna melihat siapa penelpon itu. Sedikit menegakkan tubuh untuk bersandar pada headboard ranjang.
"Yeoboseyo?" Yuri membuka suaranya khas orang bangun tidur. "Ne, Appa. Ada apa?" Lanjutnya bertanya pada sang penelpon yang tidak lain ternyata sang Appa.
"Mian, Appa pasti menganggu tidurmu."
Mendengar ucapan Appa-nya, Yuri langsung melirik pada Jessica yang memunggunginya; kembali melanjutkan tidurnya, kekasihnya ini memang yang paling jago untuk tidur. Perlahan tangannya mengusap puncak kepala Jessica sesekali memainkan surai itu pelan.
"Gwaenchana, Appa. Memangnya ada masalah Apa sampai Appa menelponku di pagi hari seperti ini?Aku rasa aku sudah mengirim berkas yang harus aku tanda tangani kemarin pada Hyoyeon Hyung."
"Aniya, semua baik-baik saja. Aku hanya ingin menyampaikan beberapa kabar."
"Apa itu Appa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE MINE •Yulsic [Completed]
FanfictionKebahagiaan atau malah jadi penderitaan untuk Jessica saat bertemu dengan dosen baru yang dingin dan menyebalkan? Warning⚠ ▶21+◀ [TOLONG YG DI BAWAH UMUR DI MOHON UNTUK TIDAK MEMBACA] ▶bahasa baku◀ ▶tidak sesuai real life◀ ▶hanya imajinasi◀ ▶Gender...