37

2.2K 217 39
                                    


[Flashback]

Knock... knock... knock...

Sebuah suara dari balik pintu membuat pria parubaya itu mengalihkan perhatiannya dari buku tebal yang entah itu apa.

"Masuk." Saut Sangwoo yang sedang duduk tenang di atas kursi besarnya lalu perlahan menutup salah satu koleksi buku yang ada di tangannya lalu menaruhnya di atas meja.

Hyoyeon yang telah mendengar sautan dari dalam itu langsung mendorong pintu kayu besar itu kemudian melangkah masuk.

"Selamat siang, Ketua." Sapanya lalu sedikit membungkuk sopan.

"Ya, selamat siang. Ada apa, Hyoyeon-ah?" Tanya Sangwoo.

"Ketua, kami sudah mendapatkan bukti kecurangan yang di lakukan oleh YJ Ent." Ucap Hyoyeon setelah berada di hadapan Sangwoo.

"Benarkah?"

Hyoyeon mengangguk lalu kembali meneruskan ucapannya, "Ne, Ketua. Salah satunya terlibat transaksi ilegal obat-obatan terlarang dan juga menjadi perantara bisnis prostitusi di Jepang. Namun selebihnya anda bisa melihatnya sendiri." Hyoyeon langsung menyimpan amplop coklat yang sejak tadi ia pegang jtu di atas meja ruang kerja Sangwoo yang berada di salah satu dari sekian banyak ruangan di mansion ini.

Melirik sejenak pada amplop coklat itu lalu ia langsung menggapainya dan membuka amplop itu untuk langsung ia lihat isinya.

"Sepertinya pribahasa memang benar, buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Gadis ini sangat mewarisi sifat dari Kim Hyun yang sangat serakah." Gumam Sangwoo di sela-sela tawa remeh saat kedua matanya itu terus fokus melihat bukti-bukti yang sudah ada di tangannya.

Hyoyeon tetap diam karena ia sangat tahu siapa yang di maksud dari Sangwoo.

"Jja, dengan ini keturunannya benar-benar hancur—" Ucapnya di sertai menyeringai lebar.

Sangwoo menghela nafasnya lega lalu kembali memasukkan beberapa berkas itu ke dalam amplop coklat dengan rapi lalu kembali menyerahkan pada Hyoyeon kembali.

"—Berikan ini pada anakku." Titahnya lalu kembali menyandar santai pada kursi besarnya.

"Ne?" Kedua alisnya Hyoyeon tertarik keatas namun itu malah membuat Sangwoo mengangguk santai.

"Dia harus tahu tentang ini, dan aku ingin tahu bagaimana dia mencoba membereskan ini." Jawab Sangwoo.

"Ah baiklah, Ketua. Kalau begitu saya permisi dulu, ada meeting tentang kelanjutan pembuatan YooYooLand." Pamit Hyoyeon berniat untuk segera keluar dari ruangan yang cukup luas itu.

"Apa Yuri ikut dalam meeting ini?" Sangwoo bertanya menghentikan langkah Hyoyeon dan langsung berbalik.

"Ne, namun karena Tuan muda baru saja pulih, saya hanya mengajaknya sekedar mengamati proyek ini, Ketua." Jawab Hyoyeon.

"Baguslah, Terimakasih Hyoyeon-ah, kau sangat bekerja keras."

"Animnida, Ketua. Ini bukanlah apa-apa."

- - - - -

"Apa ini, Hyung?" Tanya Yuri mengkerutkan dahinya seraya menatap Hyoyeon dengan pandangan bertanya.

Sebuah amplop coklat lumayan besar baru saja mendarat di atas meja sesampainya mereka di ruangan milik Yuri setelah mereka baru saja menyelesaikan meeting tadi.

"Anda bisa membukanya, Tuan muda. Ini tentang Kim Yeseul." Dahi Yuri semakin mengkerut merasa tidak suka saat mendengar nama orang yang membuatnya hidupnya berantakan.

YOU'RE MINE •Yulsic [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang