[M] 04

5K 209 2
                                    

WARNING!

—TULISAN DI BAWAH INI AKAN MENGANDUNG KONTEN DEWASA. JADI UNTUK YANG BELUM CUKUP UMUR ATAU MERASA RISIH DAN TIDAK NYAMAN DENGAN TULISAN INI SILAHKAN SKIP SAJA—


ㅆㅆ


"Aaahh...aah." Desahan wanita itu seirama dengan hentakkan yang di berikan oleh seseorang yang sedang menikmati seluruh jengkal tubuhnya.

"Enghh." Pria itu mengerang kenikmatan saat miliknya seperti teremas di dalam vagina wanita yang sekarang sedang ia setubuhi.

"Le-lebihhh cepat kumohon aaahhh." Wanita itu mengadah, kedua tangannya mengerat bergetar karena sekarang sedang di ikat oleh sabuk yang tadinya menjadi accessories penunjang gaya berpakaiannya saat mengunjungi salah satu klub malam yang biasa ia kunjungi.

Mendengar desahan yang di keluarkan oleh wanita itu membuat perasaan sang pria itu senang sekaligus kesal. Ia senang karena itu membuatnya lebih bergairah dan terangsang tapi di satu sisi ia juga kesal karena dengan lancangnya wanita yang menjadi pemuas nafsu ini menyuruh dan mengaturnya. Ia sungguh tidak suka.

Tiba-tiba pria memberhentikan gerakannya dan menatap tajam kepada wanita yang ada di bawahnya, "Sudah ku bilang, jangan pernah memerintahku! Apa kau masih tidak mengeri?" Desisnya membuat wanita itu menyadari kesalahan yang telah ia perbuat.

"A-aku tidak—maksudku ma-maafkan atas kelancanganku, aku tidak sengaja." Cicit wanita itu saat di beri tatapan tajam oleh sang pria dengan rahang yang mengeras seperti menahan amarah.

"Aku sangat membenci itu karena hanya aku yang boleh memegang kendali dan kau tidak berhak mengaturku." Desis Yuri yang tidak lain tidak bukan adalah pria yang sejak tadi bermain dengan salah satu wanita sewaannya.

"N-ne, mianhaeyo akhhh... aahh akhhh." Wanita itu tidak bisa melanjutkan ucapannya karena tiba-tiba Yuri menghujam titik sensitifnya dengan keras dan kasar.

"Kuberitahu. Sekali lagi—enghh Hanya. Aku. Yang. Boleh. Memegang. Kendali. Disini. Bitch." Pinggul Yuri bergerak dengan kasar seirama dengan ucapanya yang penuh penekanan.

"Aahh! Aaah! Aah! Enghhh." Desah wanita itu mengikuti gerakan pinggul yang di berikan Yuri dengan rasa kenikmatan bercampur dengan ngilu di vaginanya. Hey, milik Yuri tidak berukuran kecil.

"Enghh...hhhh...aahh." Yuri mendesah di balik ceruk leher wanita itu. Tangannya tidak tinggal diam, yang satu ia pakai untuk menopang tubuhnya dan yang satu di pakai untuk meremas payudara yang menurut Yuri besar itu.

Membuat si wanita benar-benar merasakan kenikmatan, "Aahh... Inihh nik aaahh nikmathhh." desah wanita itu walau sebenarnya ia sungguh ingin merasakan memeluk tubuh Yuri, menyentuh abs yang tercetak dan sangat menggoda itu dan pastinya menyalurkan kenikmatan dengan meremat rambut hitam kecoklatan Yuri.

Ia sungguh bisa lebih dari ini, lebih bisa memuaskan Yuri. Tapi sayangnya, Yuri tidak mengizinkan semua partner sex-nya untuk memegang tubuhnya. Si Kwon ini tidak suka dan tidak nyaman.

Katakanlah jika Yuri memang benar-benar brengsek karena sering melakukan hubungan sex dengan orang lain, bergonta ganti partner hanya untuk memuaskan nafsu liarnya. Tapi ia juga tidak sembarangan untuk memilih partner yang harus memuaskannya, ia cukup selektif dalam hal memilih.

"Aahh... I'm gonna—aaahh." Desah wanita itu yang sudah akan mencapai pelepasannya yang entah keberapa kali.

Lelaki ini benar-benar hebat! Batin wanita itu.

YOU'RE MINE •Yulsic [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang