Tiga pemuda yang tadi sudah heboh sendiri kini berada di ruang OSIS. Tentu saja mereka adalah, Benn, Abib dan Bobby. Abraham Benn Charles adalah siswa laki-laki terberisik dan terheboh satu sekolah. Dimana-mana dia selalu ngereceh dan memang anaknya tuh social butterfly. Kedua, Abib Fajar Haikal. Berandalan nya sekolah karena dulu pas kelas satu suka bolos dan nyebat, tapi sekarang karena masuk menjadi anggota OSIS dan Kapten dari Tim Basket sekolah dia sudah tobat dari bolos, kalau nyebat masih. Ketiga, Bobby Ramadhan. Buayanya SMK Wijaya Bangsa. Tebar pesona setiap saat, senyum setiap saat. Isi chatroom Bobby adalah asrama putri.
Ketiga pemuda itu masuk kedalam ruang OSIS. Rupanya didalam ruang OSIS sudah ramai. Banyak anggota OSIS yang sudah datang. Tidak seperti mereka.
"Weitss tumben teko ne gasik," Abib masuk ke dalam ruang OSIS. (Tumben dateng nya awal waktu)
"Nek mlebu Ki salam uduk ngoneke koncone," balas Windy, Ketua OSIS SMK Wijaya Bangsa tahun ini. (Kalo masuk tuh salam bukan ngece temennya) "Loh yang ngece tuh siapa Bu Ketu, pagi-pagi kok ketus banget sih sama gue," ucap Abib santai.
"IHHH ABIB KOK LO MALAH DUDUK DISITU SIH HA??" pekikan cempreng itu membuat sesisi ruangan kaget. Siapa lagi kalau bukan Rosiana. "Apasih Ros bikin kaget aja, kenapa sih kursi nya juga gapapa kok," sahut Bobby sedikit kaget.
"Kowe nopo to Ros? Isuk-isuk kok berisik wae, rak ngelak?" kata Benn yang masih sibuk dengan berkas di meja Windy. Iya Benn walaupun anaknya gitu tapi dia paham tanggung jawabnya. Gak kayak temennya, Bobby dan Abib. (Kamu napa sih Ros? Pagi-pagi kok udah berisik, gak haus?)
"Itu berkas nya astagaaaa Abib lo dudukin ihh," memang gaya bicara Rosi seperti ini, sedikit alay, padahal sih enggak. "Yaelah cuma berkas, nih aman," sahut Abib santai sambil meletakkan berkas nya di meja.
"Aman mbahmu. Lecek koyok ngene, Iki berkas murid anyar Abib Fajar Haikaaalll," balas Rosi gemas ingin menjambak rambut Abib. Tapi apa daya, Abib yang mempunyai tinggi tidak wajar itu tentu saja tidak bisa digapai oleh Rosi. (Aman mbahmu. Lecek gini kayak gini, ini berkas murid baru Abib Fajar Haikaaalll) Rosi maju menendang kaki Abib yang disusul rintihan, asal tahu saja, Rosi ini anak pencak silat.
"Mampus kan lo, pagi-pagi udah buat singa marah, rasain," ucap Sifa yang tengah sibuk dengan buku jurnal hariannya. Assifa Fathiah, siswa 11 Akuntansi. Biasa dipanggil Sifa, dan disebut-sebut sebagai putri sekolah karena kecantikannya dan keanggunan nya dalam berpenampilan.
"Hm, gue tebak pasti Sifa entar sok kalem lagi dihadapan adek kelas," sahut Bobby. "Sori ya gue gak so kalem, emang gue kalem kok," balas Sifa tak terima. "Iya deh neng, sak karepmu." (Terserah)
"Eh Win, angkatan tahun ini banyak banget dah, sebanyak ini beneran?" tanya Jihan. Dia sedang memasukkan data murid baru untuk di rekap. "Iya, ini gara-gara banyak yang gak keterima di negeri kan, itu loh masalah zonasi sama SKTM," jawab Windy yang masih sibuk dengan berkas yang ada didepannya. "Benn kasih ke Pak Budi, ini berkas buat MPLS sudah siap, sama kasih tau Jaebi kalau bentar lagi mau dimulai, dia tadi dipanggil Pak Sukmo," lanjut Windy yang memberi perintah pada Benn. Benn mengangguk dan beranjak ke luar, tapi dia berhenti dan balik lagi.
"Win, ini kan berkas buat MPLS ya, terus Jaebi ngapain di panggil Pak Sukmo? Harusnya gue kan ngasih berkas ini ke Pak Sukmo bukan ke Pak Budi?" tanya nya dengan serius. "Wah Benn tumbenan otak lo lurus, biasanya juga bengkok," celetukan itu berasal dari Yoyo. Yonanda, menjabat sebagai Wakil Ketua II setelah Jaebi.
Tapi, Benn yang mendengar itu seakan bangga. Dia mengibas-ibaskan tangannya dan melambaikan tangan ke seluruh ruangan seakan dia ini Presiden.
"Iya memang bener Benn, cuma Pak Budi minta berkasnya, makanya tadi gue tata ulang, kalau yang di kasih ke Pak Sukmo udah sama Jaebi," lanjut Windy menghentikan aksi gila Benn. Benn yang mendengar hanya diam. Manggut-manggut seakan mengerti. Dan selanjutnya, dia memberi hormat pada Windy. "Siap bos laksanakan."
"Yang lain siap-siap ke Aula untuk mulai acara. Sifa sama Yoyo disini dulu, buku jurnal diselesaikan kalo sudah kasih lihat gue dulu baru kirim ke Pak Suryo," kata Windy memberi perintah.
Windy berkumpul di tengah, diikuti dengan yang lain. Tangan mereka terjulur ke depan, saling bersentuhan satu sama lain. "Wijaya Bangsa!!" Teriak Windy semangat. "BRAVO!!" Lanjut yang lain tidak kalah semangat.
Semua orang keluar menuju Aula untuk bertemu adik kelas mereka. Ya mereka lah anggota OSIS yang memegang jabatan penting. Lalu apa jabatan yang dipegang Bobby dan Abib? Sie Humas. Mereka adalah Sie Humas SMK Wijaya Bangsa.
Selamat datang dan salam kenal dari para pengurus OSIS SMK Wijaya Bangsa.
(…)
Hay gue dateng lagi. Hehehehe maaf ye, kemarin UTS.
Yoksi silakan perkenalan dulu dengan para pengurus OSIS kita yang cogan-cogan dan cecan-cecan. Gue gak mau pakai faceclaim disini jadi silakan kalian berimajinasi.
Oh ya, memang kisah ini fokus ke 10 Akuntansi, tapi gue gak mau kalian terlalu fokus ke kelas itu aja. Jadi selain 10 Akuntansi yang jadi main cast nya, gue bakal kupas semua yang berhubungan dengan SMK. Biar kalian gak bingung, anak SMK tuh gimana sih? Ya gini, nanti gue ceritain. Gue juga bakal cerita anak Perawatan, TKJ, RPL, Tata Boga dan MM. Jadi siap" aja ya. Pokonya semua yang ada di SMK Wijaya Bangsa bakal ada. Okay.
KAMU SEDANG MEMBACA
SMK? BISA! [ S E L E S A I ]
Teen Fiction[ S E L E S A I ] Apa yang ada di benak mu saat mendengar kata SMK? Apa? Anak berandalan yang suka tawuran? Halooo. Kalau begitu kau harus baca ini. Baca saja kisah ini maka kau akan mengetahui realita sesungguhnya dari murid SMK. Realita murid SMK...