Hari ini semua siswa sedang berada di luar kelas mereka. Minggu ini sampai minggu depan akan di penuhi dengan ujian-ujian. Iya, sekarang ujian tengah semester ganjil. Para murid di SMK Wijaya Bangsa sedang masa kritis sekarang. Kritis kepintaran.
Hahahaha enggak ding.
Eh, ga tau juga kalau buat Bobby.
Kalau kata Benn, sekolah ini tuh bikin muridnya selalu hela nafas. Setelah dibikin seneng tiba-tiba harus mikir sampe kepala botak. Ya gimana ya, setelah ada porseni dua kali tiba-tiba langsung ujian.
BELAJAR NYA DARIMANA BUSET.
Sistem disini ketat kalau soal ujian. Menjadi sekolah swasta nomor satu dan hampir setara sekolah internasional membuat peraturan sekolah ini ketat untuk nilai akademik maupun kemampuan non akademik.
Bahkan para guru, terutama guru BK. Membuat anggota Intel sekolah, dan menyeleksi murid nya secara khusus dan rahasia untuk melakukan penyelidikan terhadap murid nakal.
Ya walaupun kebongkar juga siapa murid Intel itu.
Karena lambe turah lebih banyak daripada Intel.
Apalagi kalau Intel nya itu juga merangkap sebagai lambe turah. Iya, siapa lagi kalau bukan Benn.
Ujian dimulai pukul setengah delapan pagi sampai pukul dua belas siang dengan dua mata pelajaran dan diberi waktu satu setengah jam setiap mata ujiannya.
Bel tanda masuk ruangan sudah berbunyi dari tiga puluh menit yang lalu.
Per kelas diisi oleh kelas sebelas dan kelas sepuluh, tentu saja jurusannya di acak. Dan sekarang, sepuluh akuntansi bersama dengan kelasnya Benn, Yoyo dan Jaebi. Iya, sebelas TKJ satu.
Senyap sebentar lalu semua berubah ketika Benn bersin.
"WAHYING JEB!"
Semua menoleh pada Benn. Benn mengusap ujung hidungnya, berusaha terlihat seperti orang terkena flu, walau pada akhirnya dia melirik Jaebi yang juga sedang melihatnya.
Jaebi mengangkat alis di seberang sana, Benn tersenyum manis.
Jaebi ingin muntah.
Benn mengangkat jari tiga, dua kali, Jaebi langsung paham dan membalas dengan mengangkat jari telunjuknya.
Benn mengangguk-angguk paham. Tersenyum senang karena berhasil mendapatkan jawaban dengan cepat.
Karena sejatinya, ujian ini merupakan ujian kekompakan. Kekompakan dan kerjasama kelas.
"Abraham kenapa kamu senyum-senyum?"
Suara Pak Budi membuat bulu Benn berdiri. Sial, apakah dirinya ketauan?
"Abraham?" panggil Pak Budi sekali lagi. Benn yang melihat keadaan sekitar jadi ragu untuk menjawab, karena semua temannya ini sedang tuli.
HAHAHAHAHA, Benn mengumpat.
"Iya pak?" tanya Benn tidak tahu. Pak Budi mengangkat sebelah alisnya, "kamu kenapa senyum-senyum sendiri? Ada soal yang lucu?"
Benn menggelengkan kepalanya, "bukan pak, anu itu, saya keinget sama Bobby."
"Kenapa sama Bobby?"
"Ini pasti Bobby sedang memasang wajah memelas pak, soalnya tadi malam dia bilang sama saya kalau dia begadang ga bisa tidur, kasian ya pak HAHAHAHAHA Ha ha ha."
Pak Budi menghela nafas pasrah, bersyukur Jaebi dan Yoyo tidak seperti Benn. "Ga usah membual Abraham, kerjakan."
"Iya pak," jawab Benn pasrah. Namun sedetik kemudian terdengar cekikikan suara Jaebi dan Yoyo bersama. Membuat Benn melempar tatapan laser kearah mereka.
Yang dibalas dengan uluran lidah Yoyo.
"ABRAHAM!"
"IYA PAK!"
Sementara itu disisi lain, di kelas yang sama. Fathiah merunduk malu melihat kelakuan saudaranya ini.
Dia menundukkan kepala tidak mau melihat wajah Benn yang tanpa dosa masih saja mencari jawaban gratis.
Fathiah membaca perlahan soal-soal di depannya. Sejauh ini dia bisa mengerjakan itu. Namun, di nomor ini,
PT. Panda Grafik membeli sejumlah peralatan kantor karena peralatan nya sudah habis. Namun, saat di cek ada sepuluh pelataran yang rusak, dan PT. Panda Grafik mengembalikan itu.
Maka, Jurnal harian apa yang harus di buat?
Fathiah mengumpat tanpa suara.
Dia belum pernah diajarkan untuk membuat jurnal pengembalian barang!
Dan, lima detik berikutnya bel tanda selesai telah berbunyi yang diiringi rengekan Fathiah karena soal tadi belum sempat dia isi.
Entah punya perasaan yang sama, mereka semua berkumpul di kantin belakang setelah ujian selesai.
Iya, mereka. Abimanyu, Bhirawa, Chisbiya, Fathiah, Febrian dan Varellita. Raut wajah mereka semua sama kecuali Varel.
Bhirawa yang menyadari hal itu mengernyit heran, "napa muka lo cerah?"
"Hehehehehehehhe."
"Horor anjir, ayo cabut dah," celetuk Febrian ngeri melihat Varel yang tiba-tiba tertawa sendiri.
"Anjir ya lo!"
Chisbiya mengehala nafas, "dia ga ngerjain tadi."
"HA? BENERAN?"
"Buset biasa aja los semua," kata Chisbiya heran sendiri dengan kelakuan temannya ini.
Abimanyu masih menganga tak percaya. Yang berikutnya Fathiah mengangkat dagu pemuda itu, "iler lo tumpah Bi."
"HALO FATHIAH ADIK KU SAYANG!"
Semua yang ada di meja itu menoleh, kecuali Fathiah yang menunduk malu.
"Bukan mas gue," ucapnya seraya ingin kabur sekarang juga.
"Eehh adik ku, mau kemana dirimu ini, kakak datang lho," kata Benn sembari berjalan mendekat. Fathiah mengernyit heran. Tapi, berikutnya dia tersadar sesuatu dan langsung berucap tegas, "gak! Aku pulang sama Febrian bukan sama mas Benn!"
"Ow sekarang di panggil nya mas," ucap Bobby tiba-tiba yang ada di sebelah Benn. Tidak hanya Bobby, Abib pun sama.
"Lah biting, ngapain lo disini? Lo bisa belajar? Halah tadi ujian aja gue yang kasih jawaban ke elo," celetuk Abib sambil menunjuk ke Varel yang membuat semua orang disana kaget.
"Oh pantes seneng."
"Ga heran tuh muka cerah."
"Ayo cabut dah."
"Kampret sekali Anda Varel."
"Iya, emang kampret."
Sementara Varelita hanya bisa mengumpat dalam diam.
"Makasih ya arang gosong udah buka aib princess," balas Varel datar pada Abib.
"Lah arang gosong Bib, HAHAHAHAH ARANG BIB!" kata Bobby mengulang dan tertawa keras sampai giginya keluar.
"Bob takut gue sama gigi lo, jauh-jauh sana!"
"Anjir!"
Sontak semua yang ada di meja itu tertawa, karena memang mereka semua ini. Classy di luar namun bobrok di dalam.
A/n
Maap sayang, aku hampir kena writers block. Dari Senin-Kamis aku benar-benar ga bisa buat narasinya. Maaf banget ya.
Betewe, ini baru seperempat perjalanan. Kan baru awal ujian tengah semester ganjil sayang :v
Pelan-pelan ya, dan jangan bosan-bosan nunggu anak aku yang ini :)
Betewe vote dong masuk wattys nih
KAMU SEDANG MEMBACA
SMK? BISA! [ S E L E S A I ]
Novela Juvenil[ S E L E S A I ] Apa yang ada di benak mu saat mendengar kata SMK? Apa? Anak berandalan yang suka tawuran? Halooo. Kalau begitu kau harus baca ini. Baca saja kisah ini maka kau akan mengetahui realita sesungguhnya dari murid SMK. Realita murid SMK...