43, Simha

513 46 9
                                    

Laki-laki itu menopang dagu dengan tangan kanannya yang ia tumpukan di atas meja. Makanan serta jajanan ringan telah habis. Hanya ada beberapa gelas bubble tea dan kopi yang masih tersisa.

Serta buku-buku yang berserakan di atas meja. Menambahkan kesan bahwa tadi sedang ngambis!

Tapi yang ngambis bukan laki-laki ini.

"Kak, sumpah, ga ada kerjaan lain apa?"

Leo, mengernyit, "gue udah beres, tinggal lo!"

"Boong banget! Dari tadi cuma mainan hape!" Sanggah gadis ini jadi sewot. Tugasnya itu menumpuk, belum lagi harus buat laporan harian tentang pasien yang bolak-balik UKS selama seminggu ini.

Leo tuh sebenarnya peka ga sih? Chisbiya kan cuma pengen rebahan sambil ngerjain laporan dirumah! Bukan di culik malem-malem kayak gini.

Mana ini makanan paling banyak juga di meja. Malu kan kalau dilihat sama pengunjung yang lain.

"Mau tambah kopinya kak?"

Leo mengangguk begitu saja, "satu, kopi item."

Chisbiya melotot mendengar itu. Di tendang nya kaki Leo, laki-laki itu mengaduh kesaktian. "Apa sih dek? Apa?"

"Kopi terus! Udah habis dua gelas, masih mau nambah?" Tanyanya jadi galak. Membuat Leo diam-diam menciut jadi termundur sedikit.

Iya sih biasanya Chisbiya tuh galak banget, tapi kalau galaknya sudah menyandang status sebagai pacar kenapa nyeremin?

Gadis membuang nafas kesal, harusnya ia tidak keluar sekarang. Tugasnya masih numpuk banyak banget!

"Cuma kopi doang."

Jawaban dari Leo tadi benar-benar membuat Chisbiya melotot. Kopi doang katanya?

"He Singa! Kopi doang apanya, daritadi cuma makan roti sama dua gelas kopi eh sekarang malah nambah! Kalau kakak minumnya dua gelas susu terus tambah lagi, jadi tiga gelas susu gapapa! Kopi, kafeinnya banyak tau ga? Lambung sama pola tidur nanti jadi berantakan! Nanti kalau sakit siapa yang susah? Monmaap ya, aku ga mau direpotin."

Leo sukses dibuat melotot oleh gadis ini. Ternyata pacarnya bisa berubah menjadi seorang ibu. "Wah keren," ucapnya tanpa saring.

"Apanya yang keren?"

"Lo," katanya sambil menunjuk Chisbiya. "Kayaknya kalau nanti kita nikah, gue ga usah repot-repot buat negur anak nantinya," lanjutnya yang tentunya membuat Chisbiya mendengus kesal.

Gadis ini menggembungkan pipinya, beralih lagi pada pekerjaan nya yang dari tadi baru selesai setengah. Membuat Leo diam-diam gemas, dirinya tidak sengaja melihat bibir mungil Chisbiya yang sedang mengerucut itu.

Gemes banget jadi pengen dimakan. Kalau aja dirumah, mungkin udah bengkak itu bibir.

Kedua insan itu kembali diam, menekuni aktivitas nya masing-masing. Leo masih berkutat dengan hapenya, ada guratan serius yang sangat terlihat di wajah pemuda itu.

Diam-diam Chisbiya melirik sekilas pada Leo. Memperhatikan pemuda didepan nya ini, yang sekarang berstatus sebagai pacar tujuh harinya. Maksudnya, mereka baru jadian satu minggu.

Lama-lama, tanpa sadar, pergerakan pena itu jadi berhenti, tangan kanannya beralih dari menulis jadi menopang dagu memperhatikan wajah Leo dengan teliti.

Apa ya? Leo tuh tampan. Kayak sempurna banget, tanpa celah. Ga bosan buat dipandang, apalagi saat ia tersenyum. Matanya juga ikut tersenyum, terus ada lesung pipi diwajahnya. Kulitnya juga tidak coklat kayak kebanyakan orang.

SMK? BISA! [ S E L E S A I ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang