Jika TKJ hampir selalu menggunakan komputer untuk menunjang ilmu yang dimiliki, tidak jauh beda dengan akuntansi. Akuntansi juga ada ilmu komputer nya, kita menyebutnya dengan Spreadsheet dan MYOB.
Tapi, sekarang tidak akan membahas kedua pelajaran itu. Jurnal umum terkadang masih terbalik, padahal gak disuruh bikin jurnal pembalik. Belum lagi harus menghadapi yang nama nya jurnal penyesuaian.
Sebelum berlanjut ke jurnal penyesuaian akan berhadapan dulu dengan yang nama nya posting buku besar.
"Jurnal umum, posting buku besar, jurnal penyesuaian, kertas kerja, laporan neraca, laporan modal. Hadoohh jurnal umum aja masih salah ini jurnal penyesuaian apa lagi?" Fathiah yang mendengar Citra berbicara seperti itu datang dan mendatanginya.
"Ha? Jurnal apa?"
Citra melengos, "penyesuaian," jawabnya tak minat sama sekali.
Fathiah mengangkat alis, "halah penting ini kerjain dulu buku besar nya. Nge-posting enam puluh transaksi buset," kata Fathiah sambil menunjukkan buku nya.
Terlihat jelas dia baru membuat kolom akun kas, belum yang lain nya.
"Pengen ke kantin deh," Citra menghela nafas.
Posting buku besar adalah suatu kegiatan yang memposting setiap akun yang berada di jurnal umum ke buku besar. Buku besar yang dimaksud bukanlah buku berukuran besar.
Buku besar adalah buku yang mencakup segala transaksi yang telah terjadi. Ya salah satu nya di posting ini.
Jika di transaksi sebelumnya atau pada jurnal umum terdapat tiga puluh transaksi dan sepuluh akun, maka harus membuat sepuluh akun untuk diposting. Akun kas ya dimasukkan ke kas.
Utang dalam utang, piutang dengan piutang, perlengkapan dengan perlengkapan, beban dengan beban dan seterusnya. Sampai semua sudah masuk maka harus dipastikan bahwa itu sudah balance.
Jika belum, harus mengulangi lagi atau setidaknya menemukan dimana letak kesalahannya, lalu diperbaiki supaya balance. Karena kalau tidak, jurnal penyesuaian, kertas kerja, dan neraca benar-benar tidak bisa sama.
Ya kalau masih sekolah sih gapapa ya, lah kalau udah kerja? Semisal dikolom debit dan kredit ada selisih sepuluh juta rupiah. Mau ganti uang sebanyak itu?
Maka nya ada yang bilang bahwa kalimat anak akuntansi itu, pantang pulang sebelum balance.
Halah ditengah ngejurnal ada soal yang gapaham aja udah misuh-misuh terus nyonto temen.
Ular.
"Ngitung uang sampe ratusan juta, tapi ga pernah megang."
"Setelah di UNNES ada dosen gaib maka akuntansi punya uang gaib," balas Dini yang membuat satu kelas tertawa.
Dini masih mengomel, "edan edan, sak hurunge kon gawe jurnal umum loro, saiki dikon gawe posting buku besar. Mubal aku suwi-suwi," ocehnya dengan gaya bicara yang benar-benar medok khas Jawa.
Beda orang, beda cara misuhnya. Kalau Dini yang selalu berbicara lantang agar semua orang dengar, beda dengan Fathiah.
Dia mencoret kertas, menulisnya dengan tulisan random. Melihat soal lagi lalu mendesah agar pusing dikepalanya hilang.
"Fath?"
"Ho."
"Wes hurung?"
"Mubal aku." Jawabnya dengan mimik memelas.
Keadaan kantin tidak sepenuhnya ramai, mayoritas sedang berada di cafeteria. Katanya sih ada menu baru yang keluar.
Tapi kelompok ini tidak ada yang butuh itu, mereka hanya pesan dua piring gorengan dan masing-masing memesan es teh. Itu juga termasuk Fathiah.
Diam, hening lalu pada waktu yang sama mereka kompak menghembuskan nafas frustasi.
"Edan," satu kata pertama yang diucapkan Abimanyu lalu semua yang berada di sana mengangguk setuju.
"Bisa-bisanya ada soal kayak gitu, dikira gue mau buat hape apa?" gerutu Febrian lalu meneguk es teh nya. Tidak jauh lama setelah itu, Bhirawa menghela nafas, "kampret," ucapnya singkat.
Beda lagi dengan Varellita, "gak gak suka masuk perawat kalau gini. ADOOHH PUSING DEDEK!" rengeknya yang membuat Abimanyu serta Bhirawa menghela nafas lagi.
"Jurnal, buku besar, bisa gak sih mereka tuh mandiri terus ngisi sendiri gitu?" kalau yang ini keluar dari mulut Fathiah.
"Ya kalau bisa, soal yang tadi udah gue suruh ngisi sendiri Fath," celetuk Bhirawa menjawab omelan Fathiah. Fathiah tidak peduli lalu diambilnya satu mendoan dan menggigitnya dengan rakus.
"Kenapa juga gue harus ketemu singa keras kepala di UKS?" ucap Chisbiya yang membuat semua mata menuju ke arah dirinya.
"HA?! SINGA?"
"Buset selow, iya ada singa."
"Siapa Bi?"
"Leo."
Febrian mengernyit, "maksud lo mas Leo yang itu?"
Chisbiya mengangguk malas.
Untuk sekarang nama yang paling ia tidak sukai adalah Leo Sagar Mahardika.
A/n
Mubal gak tuh tak kasih teori.
Wkwk
Mubal itu emm kalian tau kayak air dibotol terus di kocok sampe berbusa? Ya itu otak kalau lagi dalam keadaan mubal!
KAMU SEDANG MEMBACA
SMK? BISA! [ S E L E S A I ]
Teen Fiction[ S E L E S A I ] Apa yang ada di benak mu saat mendengar kata SMK? Apa? Anak berandalan yang suka tawuran? Halooo. Kalau begitu kau harus baca ini. Baca saja kisah ini maka kau akan mengetahui realita sesungguhnya dari murid SMK. Realita murid SMK...