36, Antares

474 54 0
                                    

Fathiah membelalak maksimal, diliriknya laki-laki itu. Ternyata benar, dia Antares. Antares yang itu! Antares yang kalau senyum kayak malaikat! Antares yang ganteng! Aduh, rasanya Fathiah mau pingsan.



"EKHM!"




Benn berdehem, sengaja ia keras kan untuk membuat Fathiah sadar dari lamunan. Tapi itu malah membuat Ibrahim mengumpat karena terkejut, "opo sih Benn, ket mau sing orak beres ki kowe lho!" Ucapnya dengan bahasa Jawa.

Benn yang mendengar itu hanya mencibir tak kentara. Tapi beda dengan Fathiah yang peka, dia segera menguasai diri saat Antares sampai di meja mereka.

Windy mengangkat alis, "kenapa lo kesini?" tanya nya to the point. Semua orang tau, bahwa Windy tidak suka basa-basi, maka dari itu kadang omongannya terlewat sadis.

Antares melirik sekilas, "lo lagi rapat? Kok anak OSIS semua?" tanya nya pada Windy. Windy memutar bola mata kesal, karena pertanyaan belum di jawab. Mau tidak mau dia mengangguk saja untuk mempercepat.

Antares sama mengangguk nya, "gue ke sini mau ketemu Jaebi sih. Tapi kayaknya dia ga ikut ya," lihatnya lagi pada sekeliling. Lalu tatapannya jatuh pada Fathiah.

"Eh, lo adiknya Benn yang kemaren ketemu gue di perpustakaan kan?" tanyanya pada Fathiah. Fathiah yang belum siap mendapatkan pertanyaan itu tergagap seketika.

"Eh-oh iya kak," jawabnya tanpa berani melihat Antares. Benn yang memandang wajah Fathiah memerah jadi menghembuskan nafas gusar.

"Bob," panggil Benn pada Bobby. Bobby menengok, "apaan?"

"Emang ya kalau cewe lagi jatuh cinta tuh disapa dikit langsung baper," ucapnya menyindir Fathiah. Bobby awalnya mengernyit, "cewe? Siapa? Jinny?"

Jawaban Bobby membuat Benn mendelik, "Iya Jinny. Bahkan adek gue juga."

"OOO ADEK LO YA HAHAHAH IYA BENER TUH, FATHIAH KENAPA NIH MUKANYA MERAH KAYAK TOMAT — AW ROSI SAKIT!"

Teriakan Bobby berhenti karena Rosi sudah menjambak rambut pemuda ini. Rosi gemas sendiri melihat teman-teman nya yang tidak tau tempat sudah berubah jadi monyet lepas.

Antares mengernyit heran, "adek lo kenapa Benn? Mukanya merah? Panas?"

Pertanyaan itu sontak membuat seluruh manusia yang berada di meja itu terdiam. Termasuk juga Fathiah.

"Mas Benn, kayak nya aku pergi duluan deh, udah di tungguin sama temen nih," ucapnya berpamitan. Benn yang belum sempat membalas sudah di buat melengos karena Fathiah beranjak.

"Eh Fath!"

Fathiah yang sedang berjalan jadi berhenti, membalikkan badannya dan mengangkat sebelah alis, "kenapa?"

Abib tersenyum tipis, "titip salam ya buat Varel."

Ucapan nya di sambut sorakan heboh bahkan kali ini Rosi yang paling awal berteriak.

Fathiah menggeleng kan kepalanya dan segera pergi dari kafe itu. "Semoga ga ada anak SMK yang lihat kelakuan lo semua hari ini," gumamnya mengingat kelakuan kakak kelas yang di sekolah itu berwijaya tapi di luar jadi orang gila.

Fathiah berdiri di pinggir kafe, niat nya untuk ikut Benn adalah mencari tebengan karena grup Yolo-yolo mau pergi bareng. Biasanya sih bareng Febrian, tapi hari ini dia tidak bisa mampir, jadi dia mencari tebengan lain. Dan dapatlah Bhirawa.




Yolo-yolo grup

Fathiah : udah di tkp

Varellita : emang lagi main ovj ya?

Fathiah : duh, Iya deh serah

Varellita : loh kok serah sih?

Chisbiya : belom di jemput juga?

Fathiah : belom, udah di kafe nih gue, Bhirawa mana katanya mau jemput

Varellita : loh Abhi sama gue

Fathiah : bukannya lo sama Abimanyu?

Chisbiya : Abimanyu sama gue

Fathiah : lah setan, gue sama siapa nih

Varellita : Febrian?

Chisbiya : anjir Febrian baru dateng

Fathiah : GUE SAMA SIAPA WOY!

Varellita : minta mas Benn anter lagi lah

Fathiah : mana mau tuh bekantan Jawa

Febrian : belom dateng juga lo?

Fathiah : apa lo




Saat Fathiah ingin membalas lagi, dia di kejutkan dengan Antares yang tiba-tiba muncul, "katanya di tunggu temennya?"

"Eh, Iya kak, cuma bingung kesana nya naik apa," jawab Fathiah dengan polos. Antares memiringkan kepalanya, dilihatnya Fathiah dengan pandangan penuh.

Fathiah yang dilihat seperti itu kaget, tapi kemudian melengos sendiri, "kak apasih lihat-lihat kayak gitu, entar suka lho."

Iya dia tidak tahan kalau jadi kalem.

Antares tertawa santai, "ya gapapa dong," jawabnya kalem yang membuat Fathiah mendelik.

"Gapapa gimana, kakak sih gapapa, gue yang kenapa-kenapa kak! Tau gak kemarin kak Antares nyapa aku di Instagram aja udah banyak yang dm aku, itu tuh fans nya kakak!"

Antares hanya tersenyum tipis, "ya tinggal blok apa susahnya?"

Oiya bener.

Fathiah menggelengkan kepalanya beberapa kali, lalu terkejut saat Antares mengulur kan helm, "ngapain kak?"

"Nganter lo, ayo!"

"Pakai OVO ya."

"Pakai hati aja, jangan OVO," ucapnya sambil tertawa dan sukses membuat pipi Fathiah memerah kembali.

Dua insan ini tidak akan pernah sadar, bahwa yang namanya candaan terkadang bisa jadi serius juga.

Tapi sesaat kemudian dia teringat untuk mengabari grup nya.



Fathiah : gue otw, sama Antares










A/n
Hola! Miss me?

SMK? BISA! [ S E L E S A I ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang