Memang rumor tentang adanya band indie yang akan datang masih beredar seantero sekolah itu belum di klarifikasi oleh pihak manapun. Namun, pagi ini Jaebi si Wakil Ketua OSIS itu sudah bolak-balik ruang OSIS dan ruang BK.
Senyum yang ada di wajahnya sekarang hilang begitu saja. Bukan, ini bukan soal rumor itu. Justru Jaebi yang membiarkan rumor itu semakin besar, katanya biar jadi kejutan kalau yang ternyata datang bukan Fiersa Besari. Baru kemarin dia menghadapi masalah Leo, sekarang si Singa itu berulah lagi.
Leo bukanlah siswa baru di Wijaya Bangsa. Sama-sama masuk bareng Jaebi, bahkan dulu sempat dekat dengan Jaebi. Tapi, semenjak hari itu, semuanya berubah.
Jaebi selalu percaya manusia cepat atau lambat akan berubah. Tidak jauh berbeda dari dunia ini. Entah itu berubah menjadi lebih baik maupun sebaliknya. Semenjak masuk ekstra futsal sekaligus basket, Leo menjadi.... brandal.
Jaebi awalnya, hanya menyangka bahwa Leo cuma ikut-ikutan teman ekstra nya itu. Tapi, tidak. Tidak, dia bukan ikutan. Dia berubah.
Leo Sagar Mahardika adalah badboy and the big boss in Wijaya Bangsa. Semenjak kelas sebelas ini, Leo seakan bos dari segala bos. Bukan, dia bukan yang malak anak baru atau semacamnya. Lebih tepatnya adalah....
Seperti anak SMK yang kalian kira pada awalnya.
Iya, tengil, badung, suka nyebat, tawuran sana-sini dan pemain.
Semenjak kelas sebelas para guru suka membandingkan Jaebi dan Leo pada adik kelas.
"Jangan jadi kakak kelas mu itu. Udah suka bolos, nyebat, tawuran, mau jadi apa aja saya ga tau. Yang patut di contoh itu adalah Jaebi." begitu kata guru. Ya, guru kan cuma tau diluar tidak di dalam.
Jaebi bukanlah anak biasa yang sekolah-belajar-organisasi-main-tidur. Iya memang, tapi main nya itu bukan main layangan, gadget apalagi mobile legend. Jaebi itu mainnya di club.
Jika Leo adalah singa, maka Jaebi adalah serigala. Yang bisa menyerang mu kapan saja. Singa dan serigala itu lebih menakutkan serigala.
Jaebi datang ke club bukan untuk mabuk seperti Leo, tapi sebagai spy.
Sebagai wakil ketua OSIS dan anggota Intel sekolah bersama Rendi dan juga Benn, ya Benn walau bobrok kalau sudah disuruh cari gosip dia maju nomor satu, kerjaan Jaebi di waktu senggang ya gini.
Berbeda dengan Rendi yang lebih memilih jalan aman dan Benn yang memilih ikut arisan para cabe, cara Jaebi ini terbilang ekstrim. Beruntung Jaebi itu pandai. Coba yang disuruh kayak gini Bobby, Abib, Yoyo dan Soni, mabuk duluan iya.
Raut muka Jaebi masam semenjak pagi tadi. Entah sudah beberapa kali dalam minggu terakhir dia menangani kasus Leo.
Di Wijaya Bangsa mempunyai cara khusu untuk memenangi kasus anak yang bermasalah, anggota Intel harus ikut ambil disini. Benn biasanya membantu dalam permasalahan wanita antar wanita, ya habis berantem terus di senyumin Benn, langsung pada rangkulan. Rendi lebih pada psikologis teman-teman yang lain seperti, putus harapan, tidak tau cita-cita, bully dan sebagainya.
Maka, untuk kasus murid badung, brandal dan sejenisnya Jaebi yang menangani.
Jika minggu lalu kasus antara Fabian dan Leo, sekarang adalah Leo tawuran dengan SMK lain.
Sebenarnya masalah dengan Fabian itu hanya hal sepele. Motor yang di parkir Fabian tidak bisa keluar karena terhalang oleh motor milik Leo. Sedangkan Leo sendiri berada di atasnya.
Lalu terjadilah pertengkaran.
Iya, hanya begitu.
Jaebi membuka ruangan BK. Leo masih duduk disana dengan kaki satu diatas meja dan tangan yang sibuk bermain hape.
Laki-laki itu bahkan tidak sadar ada seseorang yang memasuki ruangan tersebut. "Lo kapan tobat?"
Jari-jari tangan Leo berhenti. Dia memutar bola mata malas lalu membuang nafas dengan kasar. "Gak capek apa hidup gini terus?"
Leo masih diam tidak ingin menjawab Jaebi. Namun, di dalam kamus Jaebi tidak ada kata menyerah, "lo sayang gak sih sama diri lo?" serang Jaebi tidak mau berhenti.
"Lo kenapa jadi gini sih?"
"Masalah lo tuh sebenarnya apa, sampai lo kayak gini?"
"Gue tiap hari buntutin lo ke club he raja singa!" suara Jaebi meninggi. Berjalan perlahan mendekati ke arah lawan bicaranya.
"Bolos, nyebat, tawuran, mabok sebenarnya lo tuh mau hidup apa enggak? Kemana Leo yang dulu?!" ucapan Jaebi di respon oleh tolehan dari Leo.
Netra mereka beradu, Jaebi tersentak. Mata itu terlihat lebih gelap dari pada sebelumnya. Tidak ada kilatan cahaya layaknya dulu.
Kilatan cahaya yang menandakan Leo sedang bersemangat, bergembira, frustasi, marah sedih bahkan jatuh cinta. Semua jelas tergambar di matanya. Tapi sekarang, yang ada hanyalah ruang hampa yang gelap.
"Lo tau apa tentang gue?" balasnya dingin lalu meninggalkan ruangan.
Meninggalkan Jaebi yang terluka telah kehilangan sahabat nya sekaligus rekan rimba nya itu.
A/n
HEHEHE LEO KUU :*
KAMU SEDANG MEMBACA
SMK? BISA! [ S E L E S A I ]
Teen Fiction[ S E L E S A I ] Apa yang ada di benak mu saat mendengar kata SMK? Apa? Anak berandalan yang suka tawuran? Halooo. Kalau begitu kau harus baca ini. Baca saja kisah ini maka kau akan mengetahui realita sesungguhnya dari murid SMK. Realita murid SMK...