28, Lullaby

566 46 11
                                    

Fathiah termenung di mejanya. Soal di depan nya masih setengah dikerjakan, belum benar-benar selesai. Kalkulator ia letakkan, tapi tidak dengan pensilnya, pensil itu ia pegang. Di putar-putar di sela jari telunjuk dan jempol.

Alis gadis ini bertautan, seperti memikirkan sesuatu. "Gimana caranya sih?" tanya nya pada diri sendiri. Sudah setengah jam dia belajar, tapi di saat belajar mata pelajaran terakhir ia benar-benar menyerah. Ya karena ada pr nya, coba kalau enggak.

"Kertas kerja? Adoh bomat dah, besok lihat Refi aja," katanya lalu menutup buku. Iya kan setidaknya dia udah ngerjain setengah.

Jam menunjukkan pukul setengah sembilan malam, "di bawah ada makanan gak ya?"

Gadis ini keluar dari kamar nya, lalu turun menuju dapur. "Mah, adek laper, masih ada makanan?"

"Loh dek, belum tidur?"

"Belum ih, pr nya susah," jawab Fathiah sembari mendekat. Mamah mengangguk, "laper banget?"

Fathiah mengangguk, di elus perutnya. "Itu ada mas Benn lagi ngobrol sama kakak, samperin sana kayaknya bawa martabak deh," ucap Mamah pada Fathiah.

Mata gadis ini melebar mendengar kata martabak. Langkahnya riang menuju teras.

Memang benar, saat itu ada arisan keluarga, rupanya om Abraham itu ayah dari mas Benn, saat itu sedang tinggal di Solo, terus mas Benn jarang dateng, jadi nya ga tau.

"Lah bentar, ngapain mas Benn dateng? Datengin Kak Arya lagi," gumamnya. Gadis ini semakin mendekat, ternyata benar ada martabak disana. Ada Thai tea pula.

"WAH ADA APA NEH RAME-RAME? KOK PRINCESS GA DI AJAK-AJAK?"

"ANJING KAMPRET E MAMA COPOT!"


Benn latah. Kaget. Jantungan, sementara Fathiah sibuk menahan tawa. "Hus dek apa sih," tegur Arya.

"Heheh, ih maaauuu aku laper," kata Fathiah sambil duduk di samping Arya. Dengan seenak jidat dia ambil satu potong martabak coklat itu.

Pipi bulat nya kini semakin bulat dan mau tumpah karena martabak yang ia makan.

Benn yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala, "makan terooss. Noh lihat pipi lo udah kayak bakpao aja, lebih malah."

Fathiah tidak peduli, ia lanjutkan dengan mengigit martabak nya lagi.

"Nanti Antares ga suka lho dek."

"UHUK! ADOOHH," Fathiah tersedak, di tepuk dadanya berkali-kali sementara Arya memberi kan minum untuk adiknya ini. "Makanya kalau makan tuh pelan-pelan," omel Arya.

Fathiah melirik Benn sinis yang sedang asyik tertawa disana, "apa sih lo."

"Halah sok jutek, bilang aja lo suka sama Antares kan?"

"Apa sih, sotoy banget deh jadi orang!" elaknya tak terima. Diambil nya lagi potong an martabak, lalu di gigit nya besar sampai mulut gadis ini penuh.

"Dek, makan tuh pelan-pelan, ga bakal dihabis kita kali martabak nya," kata Arya sambil menyodorkan piring martabak ke depan Fathiah.

"Tadi Antares siapa Benn?" lanjut Arya bertanya pada Benn.

"EHM UHUK ADOHH!"

"HAHAHAHAHAH!"

Diam, hening.

"Jadi Antares siapa?" tanya Arya yang berhasil melerai perkelahian antara Benn dan Fathiah. Ya, tadi Fathiah ngamuk.

Benn terdiam, tidak mau berbicara sama sekali. Fathiah mendengus sinis, "temen nya Kak Benn."

Arya mengangkat alis, melihat rona merah di sekitar wajah adiknya ini. "Kamu suka?"

"Hh, ga tau."

"Loh kenapa?"

"Aku cuma deket doang Kak sama dia, cuma katanya Kak Benn dia suka sama aku gitu."

"Beneran Benn," Arya berpaling pada Benn yang sekarang sibuk main hape. Benn mengangguk singkat, "katanya lo cantik gitu."

Benn diam sesaat lalu menaruh hape nya, "terus pas si Abib mau ngajak lo jalan eh si Anta marah, padahal Abib mau ngajak lo jalan kan mau jadiin lo babu dek bukan kencan."

"HA APA?!"

"Hus dek, beneran Benn?"

"Iya lah mas, ngapain juga gue boong," kata Benn tidak peduli banyak. Ya karena Benn tidak bohong soal itu. Kalau gak percaya tanya aja sama Bobi.

"Yaudah dek."

Fathiah mengernyit, "apanya yang udah?"

"Antares itu."

"Apa sih?"

Kadang Arya tuh gemes banget gitu sama Fathiah. "Dasar lemot, kalau si Antares nya suka ya gapapa."

Arya sukses membuat Fathiah menjadi tomat merah. Setidaknya nanti dia akan mimpi indah.






Sementara itu, di rumah lain. Gadis lain sedang gemes sendiri dengan kakak kelas nya ini.

Leo : hahaha lucu

Chisbiya : apa sih lo! ganggu gue mulu!

Leo : gue gak di samping lo, gimana bisa ganggu lo?

Chisbiya : bacot banget dari tadi.

Leo : bacot gue sama lo doang kok

Leo : harus nya lo seneng karena lo satu-satunya

Leo : satu-satunya cewe yang gue chat

Leo : dan satu-satunya cewe yang gue bales panjang chat nya

Leo : he keju lebah

Chisbiya : kampret

Leo : kalau gue sayang sama lo gimana?

Chisbiya : yaudah, kan lo bukan gue

Leo : biasanya gue kalau sayang cewe nya juga bakal sayang

Chisbiya : ya itu kan cewe-cewe lo, bukan gue

Leo : oke kalau gitu, kalau lo sampe baper sama gue, saat itu juga lo jadi pacar gue

Chisbiya : kalau enggak, lo yang harus berhenti gangguin gue!

Leo : deal

Chisbiya : deal

Leo : night

Leo : tidur yang nyenyak

Leo : jangan lupa bangun pagi, karena gue bakal jemput lo besok

Chisbiya : HA SIAPA SURUH?

Leo : love you









A/n

Iya jadi gituuuu

Hmm

Leo

Antares

BHAKS!

SMK? BISA! [ S E L E S A I ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang