04, MPLS ala SMK Wijaya Bangsa

1.4K 125 11
                                    

Lagu Indonesia Raya mulai terdengar. Semua orang yang berada di aula besar itu berdiri tanda memberi hormat. Para siswa-siswi yang baru masuk SMK ini berbaris dengan sangat rapi.  Walau masih bercampur antara laki-laki dan perempuan, tapi barisan mereka tidak berantakan.

Lagu Indonesia Raya telah selesai, para siswa duduk kembali. Dan dilanjutkan oleh pembawa acara. Sama seperti MPLS lainnya sekarang tiba waktunya untuk Kepala Sekolah memberikan sambutan. Bapak Aminudin, S.Pd M.E selaku kepala sekolah sedang memberikan sambutan.

"Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh," diucapkan nya salam sebagai pembukaan. Para siswa yang memenuhi ruangan menjawabnya. "Pertama-tama kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat-Nya sehingga kita  semua dapat berkumpul disini," lanjutnya.

"Yang saya hormati Bapak dan Ibu guru SMK Wijaya Bangsa serta staf dan karyawan nya. Yang saya sayangi dan banggakan anggota OSIS yang sudah berkenan hadir dan membantu jalannya acara MPLS ini. Serta saya ucapkan selamat datang kepada keluarga baru SMK Wijaya Bangsa," ucap Bapak Aminudin dan disambut tepuk tangan gemuruh oleh para siswa.

Layaknya sambutan-sambutan yang sudah biasa kita dengar, Pak Aminudin pun juga begitu. Dari mulai berterima kasih, mengucapakan selamat datang dan menjelaskan visi misi serta sejarah SMK Wijaya Bangsa. Ini bikin ngantuk. Bahkan ada beberapa murid yang senderan di dinding gara-gara tahan ngantuk.

"Ini sambutan apa khotbah sholat Jumat?" celetuk Abib yang berada di belakang barisan. Ya, para anggota OSIS laki-laki sekarang dibelakang. Entah kenapa udah gerombol aja disitu. "Ini mah upacara tujuh belasan," balas Ibrahim sewot. Ibrahim Mahardika adalah sie Keamanan OSIS.

"Halah, kalo tujuh belasan mah bisa sejam," timpal Bobby yang tak jauh dari sana. Sedangkan anak OSIS yang lain sibuk dengan kegiatan nya masing-masing.

Acara sambutan sudah selesai, dilanjutkan oleh Guru Kesiswaan, Pak Sukmo. "Yo, Assalamualaikum semua!"

"Waalaikumsalam!!" balas seisi ruangan dengan semangat. Entah mengapa mereka membalas seperti baru di cas. Mungkin tadi pada tidur kali ya?

"Masih pada semangat ya?"

"MASIH PAK!!"


"Yo okey—," kata-kata pak Sukmo terhenti karena, "YOYO NYA GAK ADA DISINI PAK!"

Sontak anak OSIS yang lain tertawa. Maksudnya yang laki-laki, sedangkan perempuan menutupi wajahnya karena malu. Beda dengan Windy yang sudah mengarahkan tatapan mata setajam leser pada Bobby.

"Hahahaha sini Bob," panggil Pak Sukmo. Ya, gaya Pak Sukmo memang santai. Malah seperti teman seumuran. Maka dari itu para anggota OSIS mudah beradaptasi dengan beliau. Apalagi beliau kan Guru Kesiswaan.

"Assalamualaikum pak!" kata Bobby sambil memberi hormat. "Waalaikumsalam," jawab Pak Sukmo tidak kalah bersemangat.

Bobby maju, "ada apa Pak?"

Pak Sukmo memandang anak-anak yang baru masuk tersebut lalu kembali memandang Bobby. Bobby mengernyit tak paham maksud kode dari Pak Sukmo. Ya daritadi Pak Sukmo cuma bolak-balik mandang Bobby sama anak baru.

"Apa to Pak, saya gak paham."

"Halah ngene tok mosok rk paham?"
(Halah, gini aja masa gak paham?)

Bobby menggeleng dengan muka polos campur begonya itu. Percayalah, seorang Bobby itu polos-polos bego. Tapi dia berbangsa alligator cicak buaya crocodile.

Ah tambah satu lagi, snake.

"Perkenalan Bobby," kata Pak Sukmo gemas sendiri. Bobby ganteng iya, tinggi iya, putih iya, suara nge- bass iya, tapi otaknya dipakai? Enggak lah. "Owalah siap pak!"

SMK? BISA! [ S E L E S A I ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang