ADIRA | 3

3.7K 161 4
                                    

"Sedang tidak ingin diganggu."

-Adira-

- - - -

Jam pelajaran matematika sudah selesai sampai jam kedua, setelah ini adalah pelajaran produktif yang berarti kami sekelas harus pindah ke Laboratorium Multimedia 2.

Aku membereskan semua buku ku dan kumasukkan kedalam tasku. Setelah itu aku mengeluarkan seragam jurusanku. Seragam yang khusus dipakai saat pelajaran produktif Multimedia.

"Dir, lo mau ganti dimana?"
tanya Diska kepadaku.

"Kamar mandi lah," ucapku sambil berdiri melangkahkan kaki menuju kamar mandi.

Letak kamar mandi tidak jauh dari kelasku. Letaknya tepat berada disamping kelasku yang berhadapan langsung dengan Mushola.

Setelah selesai berganti pakaian, aku kembali ke kelas. Kulihat dikelas sudah tidak ada siapa-siapa, artinya semuanya sudah berpindah tempat ke Lab. Aku mengambil tasku dan memasukan seragam putihku kedalam tas.

Aku pun melangkahkan kaki keluar kelas, tiba-tiba seseorang menabrakku dari arah luar menuju kelas membuatku terdorong kebelakang.

"Aduhh!!" ucapku

"Eh maaf maaf, gue nggak sengaja," satu kalimat muncul dari seseorang yang berada didepanku.

Aku membuka mataku untuk melihat siapa yang baru saja menabrakku.

"Elo?" ucapku sambil mengerutkan kedua alisku saat ternyata yang kulihat didepanku adalah Reihan. Anak baru itu yang masih menggunakan seragam OSIS. Pikirku mungkin saja ia memang belum mendapat seragam kejuruannya.

"Ehh elo lagi, lo ngapain masih disini?" tanyanya masih sama seperti tadi pagi, sok akrab.

"Bukan urusan lo!" Aku pun pergi meninggalkannya berdiri didepan pintu kelas.

Aku berjalan menelusuri koridor sekolah dan menuruni tangga. Lab. Multimedia berada digedung ketiga lantai dua.

Selama aku berjalan koridor nampak sepi, tak terlihat satupun siswa yang berjalan lalu lalang dihadapanku. Aku merasa ada seseorang yang berjalan dibelakangku. Aku berhenti dan membalikkan tubuhku kebelakang.

"Ngapain lo ngikutin gue?" tanyaku kepada orang yang berdiri tak jauh dari ku.

"Gue anak baru disini dan gue belum tau sekolah ini," ucap Reihan.

"Terus apa hubungannya sama gue?"

"Lo kan temen sekelas gue, wajar dong kalo gue ngikutin lo," jawabnya.

"Temen? Sejak kapan kita temenan?"kataku dengan sedikit senyum sinis.

"Sejak pertama lo sebutin nama lo didepan teman-teman lain."

"Bodo!"

Aku pun membalikkan badan untuk meneruskan perjalananku. Reihan masih berjalan dibelakangku. Aku tak peduli dengan itu. Aku masih bisa memaklumi keberadaannya. Ia anak baru disini dan memang wajar jika dia mengikuti ku berjalan menuju Lab.

Aku melepas sepatu ku dan kutaruh dirak berwarna coklat yang ada didepan Lab. Setelah itu akupun masuk kedalam Lab.

Didalam aku melihat para murid sedang asyik menatap konputer yang berada didepan mereka. Ada yang bermain game, menonton video, mendengar lagu, dan ada juga yang hanya mengecek isi folder komputer untuk sejenak mengisi kebosanan.

Guru yang akan mengajar kami adalah Pak Jacky, Kepala Kompetensi Multimedia di sekolah ini. Beliau memang selalu datang terlambat. Tapi ini yang membuat kita senang karna kita bisa menghibur diri sejenak.

Aku duduk ditempatku yang berada dikursi paling belakang. Tempat duduk di lab ini terbagi menjadi 4 banjar yang saling berhadap-hadapan. Banjar 1 dengan 2 dan banjar 3 dengan 4.

Sesaat setelah aku duduk dikursi, pintu Lab terbuka. Sosok lelaki yang masih memakai seragam OSIS SMK masuk ke dalam Lab.

Seketika Lab menjadi riuh bersiul-siul menggodaku dengan tatapan aneh. Bagaimana tidak, baru saja aku masuk dan duduk disusul dengan Reihan yang baru datang. Mereka semua mungkin sedang berpikir yang tidak-tidak.

"Cie yang masuknya barengan, ekhemm!" ucap Yogi, ketua kelas di kelasku.

"Apa-apaan sih lo!" kataku sedikit keras menatap tajam Yogi.

"Gue duduk dimana ya?" tanya Reihan entah kepada siapa.

"Lo duduk disini aja disebelah gue, kosong nih!" ucap Gea yang berada dihadapanku sambil menepuk meja sebelahnya dua kali.

Gea Violitania adalah siswa yang menurutku cantik dan terkenal di SMK Kebangsaan ini. Semua cowok tergila-gila dengannya. Dia baik dan bisa dibilang anak pintar.

Reihan pun langsung berjalan menuju tempat sebelah Gea. Kulihat Reihan tersenyum manis kepada Gea begitupun Gea.
Tatapan Reihan langsung melihat kearahku. Akupun dengan cepat mengalihkan pandanganku kebawah sambil menyalakan komputerku.


"Ekhem-ekhem!! Perhatian semuanyaa!!" ucap keras sebuab suara berat dari seseorang yang berdiri di depan papan tulis.

Semua muridpun menoleh kearahnya begitu juga aku.

- - - -

Vommentnyaa✨
Maaf sedikit:"). Terimakasih udah baca sampai chapter ini❤

ADIRA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang