"Katika kenyamanan itu ada, ketika itu pula rasa cemburu mulai menunggu."
-Adira-
- - - -
Siang ini matahari sangat terik menyinari kota ini. Aku berdiri didepan gerbang sekolah setelah bel pulang sekolah berbunyi sekitar 10 menit lalu. Aku sudah berjanji dengan Rey untuk menemaninya membeli novel saat ini.
"Ngapain disini?"
Aku menoleh kesamping, Reihan berdiri disampingku dengan tatapannya yang datar kedepan.
"Nunggu orang," kataku sambil mengalihkan pandanganku kedepan.
"Rey?"
"Kok lo tau sih?" Aku menoleh ke Reihan dan mengerutkan kedua alisku.
Reihan pun ikut menoleh kearahku, tatapan yang dingin itu kembali lagi aku dapatkan hari ini.
"Mau kemana?" tanyanya datar.
"Lo nggak perlu tau."
Sebuah mobil berwarna putih berhenti dihadapanku dan Reihan. Sosok Rey keluar dari dalam mobil dan melangkah menghampiriku.
"Hai Adira, gimana jadi kan nemenin gue?" kata Rey sambil tersenyum kepadaku
"Iya," kataku.
"Eh Reihan, ngapain?"tanya Rey ketika menyadari Reihan ada disampingku.
"Nggak Bang," jawab Reihan datar. Kulihat dari wajah Reihan sedikit berubah, kali ini wajahnya terlihat lebih datar dari biasanya.
"Yaudah, gue sama Adira cabut dulu ya. Ayo Dir!" Seketika tangan Rey menggenggam lenganku, aku sempat kaget dengan apa yang ia lakukan.
"Gue cabut dulu," kataku kepada Reihan setelah beberapa detik aku menatap Reihan yang tengah menatap lenganku.
Reihan hanya diam tak menjawab sedikitpun, wajahnya yang datar menatapku kuartikan bahwa ia mengatakan "iya."
***
Clingg!!
Saat setelah beberapa menit mobil milik Rey melaju membawaku, sebuah notif line muncul dari ponselku.
Reihan Geofakhri
besok gue jemput lo jam 9! Jangan telat.Adira Melinda
iya."Siapa Dir?" tanya Rey.
"Nggak siapa-siapa kok," jawabku.
Didalam mobil kami sama sekali tak ada pembicaraan apapun, rasanya bosan jika terus begini. Suara lantunan lagu yang muncul dari tab lah yang mengisi keheningan ini.
Hingga akhirnya mobil Rey berhenti diparkiran Mall. Kami berbelok ke toko buku yang ada dilantai 2. Aku mulai mencari-cari novel yang cocok untuk orang yang akan diberikan oleh Rey.
"Orang spesial yang mau lo kasih novel, cowok atau cewek?" tanyaku sambil terus menelusuri rak-rak buku yang ada disamping kanan kiriku. Rey mengikutiku dari belakang.

KAMU SEDANG MEMBACA
ADIRA (Completed)
Ficção Adolescente"Jika cinta diciptakan menjadi rumit, lalu kenapa kehidupanku jadi ikut rumit?" Adira Melinda, cewek feminim berusia 17 tahun itu mulai tau jika perasaan lebih rumit dari yang ia bayangkan ketika ia menemukan sosok cowok yang menjadi alasan kerumita...