ADIRA | EPILOG

4.2K 113 10
                                    

"Aku cinta kamu."

-Adira-

- - - -

Dua tahun kemudian...

Mencintainya tidak semudah lihat lalu jatuh cinta, pun melepaskannya juga tidak seberat lepas tangan lalu menangis meratapi penyesalan.

Semua itu lebih bijaksana ketika kita masih menganggap hal ini rencana Tuhan yang paling adil.

Aku tau hidup memang harus berlanjut. Aku melanjutkannya dengan baik. Tapi bukan tanpa alasan aku tidak menerimanya.

Satu hal yang sampai sekarang masih belum aku terima adalah ketika aku sudah sepenuhnya cinta, kepercayaan dan emosi memaksaku melepaskannya. Penyesalan terberat ku adalah saat aku melepaskan genggaman hangat hanya karna enggan mendengar satu kalimatnya.

Lalu dengan mudah, semuanya hilang. Pergi dengan ringan seolah tak ada yang menyakitkan.

Aku merasa diriku ini buruk. Sangat buruk. Sesuatu yang hanya kulihat dengan mata tanpa penjelasan membuatku kehilangan seseorang.

Tatapannya, lirihnya, genggamannya sudah lenyap selama dua tahun ini.

Tak ada yang berubah dariku, aku masihlah gadis polos yang tak tau apa itu cinta hingga kepolosanku sendiri yang membunuh perasaanku. Aku tak berubah, hanya saja dari umur 17 tahun sekarang umurku menjadi 19 tahun.

Aku bukan lagi gadis SMK yang sekali senang hanya karena sebuah pertemuan kecil yang selalu dirindukan seperti reuni. Aku sekarang adalah seorang mahasiswi ITB di Bandung. Perkataanku kepada Bunda dulu bisa aku wujudkan sekarang.

Pertemuan kecil yang membawaku terbawa lagi akan kenangan lama yang berusaha kusimpan sekuat tenaga kini harus pecah dalam sekejap mata.

Aku bukannya tak menghargai sebuah perpisahan, hanya saja aku menyesali sebuah kejadian di mana saat itu aku sangat bodoh. Kini aku tau, kepergiaannya memberi dampak besar bagi hidupku. Kisah kecil dimasa SMK ku berakhir dengan dia yang pergi meninggalkanku karna kecewa.

Di kafe ini, aku duduk di sudut ruangan menatap kosong layar laptop putih yang ada diatas meja. Dengan segumpal kerinduan yang terus memaksaku berlanjut hingga saat ini.

Beberapa tugas harus aku selesaikan sebelum aku kembali ke Bandung esok pagi.

Klekk!!

Pintu kafe terbuka. Entah karena apa pandanganku beralih menatap seseorang yang baru saja masuk ke dalam.

Seperti detak jarum jam yang menempel di dinding, duniaku terasa lebih lambat dan pelan. Seperti hanya aku lah yang terdiam kaku di sana dengan tatapanku yang mulai berubah.

Aku tidak tau harus mengatakan apa. Tapi dengan apa yang kulihat sekarang adalah bukti betapa kerinduanku akan segera terobati.

Seseorang itu. Dia dengan penuh tatapannya yang tenang selalu bisa membuatku nyaman sampai saat ini.

Dia. Ada disini.

🌹🌹🌹

"Jadi sekarang kamu kuliah di Bandung?"

ADIRA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang