ADIRA | 6

2.9K 117 0
                                    

"I don't like you!"

-Adira-

- - - -

Pagi ini, aku berangkat bersama Bang Azka. Aku cukup senang, karna aku tidak akan berdesakan dengan banyaknya penumpang di bus. Ayah dan Bunda juga belum pulang semalam.

Tadi pagi sebelum berangkat ke sekolah Bunda menelpon, bahwa Bunda bersama Ayah masih di Bandung kemungkinan mereka akan pulang nanti malam. Aku tidak masalah dengan itu, aku harus bisa memaklumi pekerjaan ayahku yang menuntutnya untuk ke luar kota. Walaupun pada akhirnya aku ingin berkumpul bersama mereka.

"Dirr!!" psnggil seseorang dari belakang saat aku tengah berjalan menelusuri koridor sekolah.

Aku membalikkan badanku, kulihat sosok gadis manis dengan bando pink dikepalanya berjalan kearahku.

"Eh elo Zah, ada apa?" tanyaku setelah Zahra sudah ada didepanku

Zahra adalah teman ekstra ku. Aku satu ekstrakurikuler dengannya. Ekstrakulikuler yang kami ikuti adalah Jurnalistik. Zahra murid kelas 11 jurusan akutansi. Ia cantik, manis, dan lucu.

"Nanti sore habis pulang selolah, berangkat kayak biasanya ya," ucapnya lembut.

"Oke."

"Ehh katanya ada anak baru dikelas lo ya?" Pertanyaan Zahra membuatku memutar bola mataku malas.

Aku menghela nafasku pelan. Mengapa sepagi ini aku harus membahas soal anak baru itu. Aku tidak ada semangat untuk membahas tentangnya.

"Hmm. Udah ya gue kelas dulu," ucapku sambil tersenyum simpul. Aku pun membalikkan badan dan melanjutkan perjalananku.

***

Sampai di Lab kulihat belum terlalu banyak siswa yang datang, jika kuhitung mungkin ada sekitar 4-5 murid yang sudah datang termasuk aku. Ya pastilah masih sedikit, waktu masih menunjukkan pukul 6 lebih 15 menit. Masih terlalu pagi untuk murid kelas ini.

Aku memutuskan untuk pergi ke kantin, perutku merasa lapar karna sebelum berangkat tadi aku hanya meminum susu. Aku tidak nafsu makan jika tidak ada Bunda. Entah apa ini, jika kalian berfikir aku seperti anak kecil. Aku tidak peduli.

"Bu, sotonya satu ya sama teh hangat nya satu," ucapku kepada Bu Yuli, pedagang kantin.

"Oh iya mbak."

Aku pun duduk dideretan meja panjang yang berada didepan toko-toko kantin. Kulihat, kantin masih sepi. Hanya ada 2 toko yang sudah terbuka. Siswa yang makan disini pun hanya ada aku dan 2 siswi lain yang duduk tak jauh dariku.

Tak lama kemudian Bu Yuli datang dengan membawa pesananku. Aku pun memakannya dengan pelan-pelan. Karna soto itu masih terlalu panas.

Sedikit demi sedikit aku memakan soto yang menurutku sangat enak, soto di Bu Yuli memang enak dan tidak ada tandingannya kecuali Bunda ku.

"Bu teh hangatnya satu ya," tutur seseorang yang berada dibelakangku. Aku tidak sengaja mendengarnya, karna memang suara itu terdengar jelas ditelingaku.

Soto ku pun habis ku makan. Aku pun berdiri dan membalikkan badanku sambil membawa mangkok yang sudah kosong bekas makananku.

Tiba-tiba..

Pyarr!!!

Tubuhku menabrak seseorang yang berada dibelakangku saat aku hendak membalikkannya, sehingga membuat mangkok yang ku pegang jatuh pecah kelantai bersamaan dengan gelas yang orang itu bawa.

ADIRA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang