Chapter 22

1.6K 86 0
                                    

                      ***

"Halo.."ujar Rain ketika panggilan itu tersambung.

"...".

"Saya membutuhkan donor ginjal untuk malam ini ,saya mohon cari ginjal yang terbaik dan saya membutuhkan nya dalam waktu sejam masalah biaya berapa pun akan saya bayar.."ujar gadis ini.

"...".

"Hmmm ,saya percaya kan semua ini kepada kamu.."

"...".

"Baik!. Terimakasih atas bantuan nya"setelah mengucapkan hal itu Rain mematikan sambungan telpon nya.

Ia memandang Karel yang sedari tadi fokus menyetir namun dengan tatapan kosong.

"Karel semua akan baik-baik aja ,tuhan bersama kita Karel.."ujar gadis ini menenagkan Karel.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh ,akhir nya karel dan Rain sudah sampai di rumah sakit tempat adik nya Karel di rawat Gustavo hospital .

Dengan langkah terburu-buru Rain dan Karel memasuki rumah sakit ternama itu ,ketika sampai di depan ruangan kamar rawat adik nya Karel terlihat dokter dan suster yang memasuki ruang rawat tersebut.

Karel berjalan mendekati Siska-Mommy nya yang sedang menangis ,ia memeluk wanita paruh baya itu namun di tepis kuat oleh Siska.

"Ngapain kamu ke sini!? ,kamu liat adik kamu keritis!?. Bukan tadi saya udah katakan kamu harus segera menemukan pendonor itu untuk Amel!"sentak Siska.

"Maafin Karel Mom ,Karel juga lagi usaha mencari pendonor untuk Amel"ujar Karel dengan suara bergetar nya menahan tangis.

Phonsel Rain berdering ,ada panggilan masuk dari orang kepercayaan nya dan dengan cepat ia mengangkat panggilan tersebut.

"Halo"

"....".

"Bagus ,cepat ke Gustavo hospital"

"....".

"Saya tunggu ,Terimakasih"

Pip!.

"Sekarang kamu pergi dari sini! Saya gak mau liat muka kamu lagi"seru Siska mendorong tubuh atletis karel.

Rain berjalan ke arah ibu dan anak itu ,ia memeluk Siska dan menenangkan nya.

"Tante.. tante yang tenang ya ,Karel sudah menemukan pendonor untuk Amel"ujar Rain menenangkan.

Tak lama dokter yang menagani Amel keluar dengan gurat wajah yang sulit di artikan.

"Bagaimana keadaan anak saya dokter??"Tanya Siska dengan derai air mata nya.

"Kondisi nya sangat keritis bu ,kami harus segera melakukan oprasi dan donor darah kalau tidak nyawa Amel tidak bisa tertolong"ujar dokter tersebut.

"Apa golongan darah Amel dok?"Tanya Rain angkat bicara.

"O resus positive "

Paris love story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang