Chapter 23

1.7K 85 0
                                    

                       ***

"Terus.. ,lu dateng ke pesta bokap lu gitu?"Tanya Lia.

Rain mengangguk ,ke tujuh gadis cantik ini sedang membahas pesta yang di adakan oleh Keenan karena Rain yang menceritakan bahwa ia dapat undangan dari Renata.

Lia,Emely dan Cantika geregetan karena Rain mengangguk ,memberi jawaban iya pada pertanyaan yang Lia aju kan.

"Aduh Rain! ,kenapa lu dateng sih!?"sentak Emely.

"Aku ngerhagain Papi ,gak enak dia minta aku dateng.."ujar Rain.

"Pake acara gak enak segala!"sungut Cantika kesal.

"Terus di situ ada Raja??"Tanya Arumi.

"Iya ,pasti ada lah gak mungkin Raja gak dateng. Itu kan acara orang tua pacar nya.."monolog Rain santai tanpa beban.

"Terus Renata gimana? ,dan lu kesana sendiri gitu gak bawa pasangan?"Tanya Kiana bertubi-tubi.

"Ya gitu kayak gak tahu Renata aja ,aku dateng sama Kak Yo".

"Terus bokap lu gimana ,seneng? apa biasa aja?"seru Amara.

Rain mengangkat bahu nya tanda sebagai jawaban.

"Gua geregetan banget sama lu hujan!" Seru Emely menatap Rain dengan tatapan seperti singa yang menemukan mangsa nya.

"Kenapa coba lu pake dateng hujan! ,jangan merasa sok kuat deh"timpal Lia dengan tatapan membunuh.

"Dan kenapa lu baru ngomong sekarang hujan!? ,seharus nya lu ngomong ke kita-kita.."imbuh Arumi.

"Lu tahu hujan? Gua pengen banget hajar orang sekarang!"tukas Cantika dengan nada yang menakutkan.

Sementara Rain--gadis ini sedang menelan ludah nya susah payah ,sahabat-sahabat nya telah memanggil nya dengan sebutan hujan itu tanda nya mereka benar-benar marah dan Kalo mara sangat menyeramkan.

"Ingin berkata kasar !"seru Kiana. "Gua kubur lu hidup-hidup hujan!"sungut Kiana menusuk bakso nya tidak berperasaan.

"MBAK INAH AMARA MINTA PISAU DONG!"teriak Amara membuat seisi kantin menoleh ke arah meja mereka.

"BUAT APA NON!?"Tanya mbak ikut berteriak.

"TADI NYA SIH MAU BUAT BUNUH ORANG MBAK!!"tukas gadis ini mengerikan membuat mereka bergidik ngeri mendengar nya termaksut Rain.

"YA AMPUN ITU DOSA NON!"Syok Mbak Inah.

"OH DOSA YA MBAK ,YAHH SAYANG YA MBAK SAYA GAK JADI DEH. BUNUH ORANG AJA DOSA.. ,APA LAGI BUNUH SAHABAT ".ujar Amara pura-pura kecewa.

"Njirr! Si Amara nyeremin amet!".

"Dah kayak Physicopat aja!".

"Amara kesurupan setan mana dah..".

"Huaaaa pacar nya Gilang serem amet kalo lagi marah".

Kira-kira itu lah ucapan-ucapan anak-anak yang tadi mendengar ucapan--lebih tepat nya teriakan pernyataan Amara.   

"Ra jangan kayak gitu napa ,nyeremin tahu gak"cicit Rain sambil menundukkan kepala nya dan tangan kanan nya mengaduk-ngaduk bakso nya yang tinggal sedikit.

Paris love story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang