Chapter 44

1.5K 79 13
                                    

"Woyyyy! ,diem diem bae"teriak Dante di depan wajah Rain dan Kiana yang sedang serius memperhatikan dokumen yang ada di tangan Rain.

Karena teriakan Dante dua gadis cantik itu terlonjak kaget ,sementara Dante tertawa terbahak-bahak ketika melihat wajah kaget dari Rain dan Kiana.

"Shittt..!"umpat Kiana.

"DANTEEE!"pekik Rain geram.

Dante membentuk huruf 'V' dengan jari telunjuk dan jari tengah nya ,dan tak lupa menunjukkan cengiran kocak nya.

"Jangan sok imut dah lu"ketus Kiana.

"Galak amet buk.."gurau Dante duduk di antara Rain dan Kiana.

"Dante kenapa sih nyempil-nyempil !? ,kayak upil aja udah tahu masih ada tempat kosong"dengus Rain kesal.

"Santai Rain ku, jangan ngegas"tukas Dante santai.

"Lagi lu berdua lagi ngapain sih serius amet"kepo Dante.

"Kepo banget si jadi cowo"sinis Kiana.

"Thau ,udah sana ahhhh sana.."imbuh Rain tak kalah sinis.

"Santai nona.."Dante mengambil ahli dokumen yang di pegang oleh Rain.

"Dante balikin gak!"sentak Kiana dan memandang Dante galak.

"Liat elah..".

Rain berusaha merebut dokumen itu ,namun Dante mengangkat dokumen itu tinggi-tinggi dan Taj lupa ia berdiri di atas sofa.

"Dante balikin.."kesal Rain.

"Ambil aja kalo bisa"tantang Dante.

Rain yang sudah tersulut emosi menanggapi ucapan Dante ,ia juga berdiri di atas sofa dan meraih dokumen dari tangan cowo jahil itu. Namun karena Dante yang tinggi jadi gadis bertubuh mungil itu tidak bisa mengambil dokumen itu.

"Dante udah deh jangan reseh.."cetus Kiana.

"Bodo!"tukas Dante. "Gak bisa ngambil kan ,makanya tumbuh tuh ke atas gak kesamping"ejek Dante dengan senyuman menyebalkan nya.

Rain menatap Dante kesal ,menghirup nafas nya dalam-dalam dan...

"HUAAAAAAAAAAA! KAK ALANA ,KAK ARCO DANTE NYA TUH NAKALLLL!!"teriak Rain sekencang mungkin.

Mereka yang mendengar suara teriakan Rain langsung menghampiri gadis itu.

"Kenapa sih??"Tanya Lia.

"Huaaaaaaaaa! Dante nya nakal"adu Rain kepada mereka.

"Au nih Dante ,balikin gak gua sama Rain lagi kerja dungu!. Jangan ganggu kita nanti gak selesai-selesai"sungut Kiana kesal.

"Dante balikin"titah Marco dingin.

Marco angkat bicara karena kasihan melihat kekesalan kekasih nya dan juga adik sepupuh nya ,bahkan wajah Rain sudah memerah karena menahan amarah dan kekesalan nya.

Mendengar nada bicara Marco ,Dante langsung mengembalikan dokumen itu kepada Kiana dan diterima Kiana dengan kasar.

"Rasain lu Dante ,singa nya ngamuk"kata Cantika penuh kemenangan.

"Hah..Hah.. tak tahu"imbuh Emely.

"Mamam kau Dante"cetus Amara.

"Makanya jangan iseng"sambung Arumi.

"Auuu.. masih pagi juga"heran Alana.

"Ki pindah yuk ,di sini gak asik.."ajak Rain.

"Yuk..."

Paris love story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang