Chapter 42

1.6K 85 12
                                    

Rain dan Kiana berjabatan tangan dengan rekan business nya dengan wajah yang berbinar ,mating mereka berhasil dan mendapatkan invests dari kolega Mr.Bagaskoro dan juga Mr.Bowen.

"Thanks Mr.."setelah mengucapkan terimakasih orang -orang ber-jazz itu pergi meninggalkan Cafe dengan gagah.

Rain dan Kiana berpelukan Karena hasil kerja mereka tak percuma.

"Aaaaaaaa! Rain Alhamdulillah mereka puas dan mau invests di cabang baru kita.."pekik Kiana.

"Iya Alhamdulillah ,kita harus berterimakasih sama Mr.Bagaskoro dan juga Mr.Bowen.."kata Rain yang mendapati anggukan dari Kiana.

"Yaudah yuk kita pulang ,kita rayain keberhasilan kita..."usul Kiana.

"Let's go babe..."

Kedua gadis ini meninggalkan Cafe dengan langkah riang ,dan memasuki mobil BMW putih yang terparkir manis di parkiran Cafe.

BMW putih itu meninggal kan pelataran parkir Cafe ,membelah jalan raya kota Bali yang lenggang di temani dengan lagu-lagu dari penyanyi jaman dulu seperti Rossa ,Raisa dan Maudy Ayunda.

Mobil BMW putih itu memasuki pelataran Vila setelah menempu perjalanan yang lumayan menyita waktu ,setelah Rain memarkirkan mobil nya kedua gadis cantik itu turun dan berlari kecil memasuki Vila untuk memberikan kabar bahagia tersebut.

"YUHUUUUU...! RAIN YANG CANTIK PULANGGG.."teriak Rain dengan suara toa nya.

Hal itu berhasil membuat Gilang yang sedang bersantai sambil bermain game di iPhone nya terlonjak kaget ,dan laki-laki itu sepontan melempar Rain dengan bantal sofa yang ada di dekat nya.

Bugg!.

Bantal sofa itu tepat mengenai sasaran ,bahkan Kiana tertawa karena melihat wajah Rain yang kesal.

"GILANGGG!"pekik gadis bertubuh mungil itu.

Rain mengambil bantal sofa itu ,dan berjalan ke arah Gilang dengan langkah lebar Rain menatap Gilang dengan tatapan membunuh-nya dan bersiap memukul Gilang dengan bantal sofa.

Sementara Gilang mengangkat sebelah alis nya ketika melihat Rain yang berdiri di hadapan nya ,memandang dengan tatapan yang membunuh ke arah nya tak lupa dengan tangan kanan yang memegang bantal sofa melayang di udara dan bersiap untuk menyerang nya kapan saja.

"Gilang Javier!"kata Rain sambil memandang sengit Gilang ,seolah Gilang adalah lawan yang harus ia basmi.

"Kenapa kamu nimpuk aku pake bantal Hah!?"perotes Rain sambil memukul Gilang membabibuta dengan bantal sofa.

Gilang yang mendapat serangan itu mengaduh kesakitan.

"Aduh..!aduh..! Woy Rain lu kenapa mukul gua!"perotes nya.

"Udah ,woyyyy Rain sakit tahu"

Karena Rain tidak menghentikan aksi nya ,Gilang mencekal kedua tangan gadis ini.

"Lepas gak!"tukas Rain.

"Gak!"tolak Gilang.

"Lepas!"

"Gak!"

Hahahahahah!.

Sementara Kiana tertawa melihat perdebatan mereka ,bahkan ia memegangi perut nya yang sakit akubat tawa nya.

Paris love story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang