Chapter 15

1.8K 89 0
                                    

                         ***

Rain sibuk dengan benda pipih yang ada di tangan nya ,ia tak memperdulikan orang yang ada di samping nya. Bahkan makanan yang baru saja di antar oleh suster pun ia tak sentuh sama sekali ,kini ia sedang fokus membaca sebuah cerita yang ada di account berwarna oren kesayangan nya.

Bahkan ekspresi wajah nya berubah ubah, kadang Rain bergidik jijik ,bergidik ngeri ,membulatkan kedua mata nya ,kesal ,takut ,tertawa ,tersenyum dan sedih ketika membaca setiap chapter yang ada di cerita itu.

"Dih si Aldi ,nyebelin banget!"tukas Rain dengan muka kesal nya.

"Rain makan!"seru Alviero geram.

Bagai mana tidak geram ,orang dia di cuekin oleh Rain yang sedang ia jaga karena yang lain lagi cari makan. Dan di saat suster datang memberi makanan gadis ini hanya menatap sebentar makanan nya lalu memfokuskan pandangan nya ke layar phonsel nya ,bahkan ia sudah ada 15 kali menyuruh gadis itu makan namun di jawab 'nanti aja' atau 'entar aja'.

"Iya Al ,nanti ya.."jawab gadis ini tanpa mengalihkan pandangan nya.

"Ihhh!, so sweet banget deh Aldi sama Rania "pekik nya tertahan.

Alviero memutar bola mata nya malas ,ingin rasanya ia membanting phonsel gadis itu agar ia tak di abaikan.

"Gua itung 1 sampai 3 ,kalo lu gak makan gua banting hp lu"seru Alviero jengah.

Mendengar ucapan Alviero ,Rain menoleh kan pandangan nya ke Alviero dan mengangkat sebelah alis nya seolah berkata 'situ siapa nyuruh-nyuruh saya!?' Setelah itu ia kembali melihat ke layar phonsel nya .

Dan sungguh Alviero sekarang ingin mengubur hidup-hidup adik sahabat kecil nya.

"Lebih baik gua pergi deh!"ujar Alviero dalam hati.

Ia beranjak dari duduk nya berniat untuk meninggalkan mahluk keras kepala yang ada di hadapan nya ,namun belum sempat ia melangkah Rain sudah memanggil nya di sertai dengan isak tangis.

"Al hikss..! Mau kemana"Tanya Rain yang kini sudah menatap Alviero.

Dan sontak membuat laki-laki ini terkejut ,ada apa dengan Rain? Kenapa dia menagis?.

"Kenapa?"Tanya Alviero datar namun di lubuk hati nya ia merasa kahwatir.

"Mau kemana?"

"Pergi!"

"Jangan pergi hikss!"

"Gak makan ,pergi "ujar Alviero singkat ,padat namun tak jelas bagi Rain karena di sela-sela isak tangis nya ia mengerenyit bingung.

"Hah!?. Hikss..! Kamu ngomong yang jelas dong Hikss! Kan Rain gak ngerti Hikss "

Alviero menghela nafas lelah.

"Lo gak makan ,gua pergi!"ujar nya memperjelas.

"Hikss.. jangan pergi ,jangan kayak Aldi yang berengsek huaaaaaaa Al jahat "tangis gadis ini tambah menjadi.

Dan hal itu membuat Alviero gelagepan ,ia dengan segera merengkuh tubuh mungil gadis itu dan membawa nya ke dalam pelukan nya.

"Iya gua gak pergi"seru Alviero sambil menenagkan Rain.

Dan gadis ini membalas pelukan Alviero bahkan menengelam kan wajah nya di perut laki-laki ini.

"Jangan cuekin gua"seru Alviero dan di angguki oleh Rain.

"Jangan main hp mulu"lagi-lagi Rain mengangguk.

Paris love story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang