Chapter 30

1.6K 83 0
                                    

                       ***

Rain sedang duduk di tengah-tengah pusaran makam Steffanie dan juga Daniel ,dengan pakaian putih abu-abu nya ia mendatangi orang terkasih nya.

Hari ini Rain membolos sekolah karena ingin menceritakan keluh kesah nya kepada Mami dan Kakak nya.

"Mami.. Kak Niel Aina dateng"ujar gadis ini lirih.

Ia menaburkan bunga untuk makam Steffanie yang ada di sebelah kanan nya ,setelah itu menaburkan bunga untuk Daniel yang ada di sebelah kiri nya.

"Aina kangen sama kalian.. maaf aku baru sempet dateng bulan ini.."

"Mami.. Kak Niel ,kalian di sana gimana??. Kalian bahagia kan?"Rain mengusap nisan Steffanie dan Daniel bergantian.

"Aina harap kalian bahagia ya ,kalian tenang aja aku di sini bahagia kok.. kalian nggak perlu takut Kalo aku gak bahagia di sini.."

Kini air mata Rain sudah jatuh menetes.

"Mih.. Kak hari ini aku lagi sedih.."

Tangis gadis ini semakin menjadi ,bersama dengan hujan turun begitu deras seolah tahu bahwa Rain sedang sedih dan bumi pun ikut menangis.

"Kenapa Papi begitu cepat melupakan kalian?"ujar gadis ini menyayat hati bahkan jika ada yang mendengar nya akan ikut sedih dan juga menangis.

"Kenapa papi berubah? ,sekarang papi udah gak peduli lagi sama Mami dan Kak Niel.."

"Tepat kematian nya Mami dan kakak papi bikin pesta pernikahan nya.."

Mengingat hal itu membuat gadis ini sesak.

"Dan kalian tahu apa ,aku di suruh dateng menghadiri pesta itu padahal di hari itu aku hancur.. pada hari itu aku kehilangan kalian!".

Tangis Rain semakin menjadi ,hanya di makam kakak dan Mami nya ia bisa menangis di temani dengan  guyuran hujan yang deras.

Hujan tengah menjadi sahabatnya saat sedih ,hujan mampu menyamarkan air mata nya yang menetes. Dan di saat ia bahagia hujan juga muncul menambah kebahagiaan Rain dengan ia menari di bawah deras nya guyuran hujan.

"Tapi.. di saat aku minta Papi untuk dateng ke acara Mami dan kak Niel ,papi gak dateng karena Tante Ceri yang kecapean.."

"Dan kata papi tante Ceri lebih penting dari acara kalian..."

Rain menekuk dan memeluk kedua kaki nya ,ia membenamkan wajah nya di sana menumpahkan semua beban dan kesedihan nya pada hujan yang menemani.

                         ***
"Gimana nak..? Rain sudah bisa di hubungi.."Tanya bu Inahara cemas.

"Hp nya gak active bu.."seru Marco Frustassi.

"Rain... Rain!. Lu kemana sih"ucap Bayu cemas mengacak rambut nya.

"Bunda kahwatir sama kamu sayang.."Seru Dahlia.

"Tuh hujan kemana sih!? ,berangkat sekolah duluan tapi di sekolah gak ada.. dan sekarang belom pulang lagi udah tahu di luar ujan gede.."cerocos Cantika cemas dan juga kesal terhadap sahabat nya.

"Tahu udah mana dia gak ngikut pencoblosan lagi.."cetus Bondan.

"Pergi Kemana lagi tuh bocah!"kesal Kiana. "Gak tahu apa orang pada kahwatir".

Paris love story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang