Chapter 29

1.6K 91 0
                                    

Sore ini Rain dan Alviero sedang jalan-jalan berdua ,mereka sedang berada di salah satu mall terbesar yang ada di Jakarta selatan.

Seharus nya sekarang Rain sedang jalan-jalan sama sahabat-sahabat nya ,tapi gadis ini kan masih dalam mode ngambek masa iya dia ikut jalan-jalan nanti yang ada di jadiin bahan bullyan lagi.

Padahal sahabat-sahabat nya sudah memaksa tapi ia tidak mau kan masih dalam mode ngambek ,Sebenarnya ia ingin ikut karena para sahabat nya pergi ke dufan tapi di saat Kiana membujuk sekali dan ia menolak bukan nya di paksa malah di tinggal.

Jadi lah sekarang ia di sini ,bersama es balok sedang memutari mall besar ini.

Awal nya Alviero gak mau di ajak main ,tapi karena Rain terus memaksa dan meneror laki-laki ini dengan mem-spam WhatsApp milik nya dan mengancam akan ke rumah nya jadi terpaksa harus dituruti.

"Al aku mau ice cream dong.."pinta Rain sambil menunjuk toko ice cream yang ada di mall ini.

"Sana.."ujar Alviero menyuruh gadis yang sedang menatap nya penuh harap membeli sendiri.

Rain cemberut. "Males beliin ya..yayaya"pinta nya merajuk sambil menunjukan puppy eyes nya.

Namun Alviero tidak mempan dengan tatapan seperti itu ,kalo dulu sebelum diri nya bertemu Tasya mungkin ia akan luluh.

"Sendiri atau gak!"tegas laki-laki ini.

Mau tak mau Rain membeli ice cream itu sendiri ,ia meninggal kan Alviero melangkah menuju toko ice cream dengan kaki yang di hentak-hentakan sambil menggerutu kesal dengan sikap sahabat kecil almarhum kakak laki-laki nya itu.

Sementara Alviero menunggu Rain yang sedang anti membeli ,di saat sedang menunggu ada seorang yang menghampiri nya.

"Hi Alviero ya?".

Alviero menatap datar sosok yang ada di hadapan nya ,ia mengangkat sebelah alis nya tanda bertany 'siapa ya?'.

"Kenali gua Renata Ayu Wellington..".

Ya ,Orang itu adalah Renata ia sedang jalan-jalan bersama Raja dan Raja sedang mengantre ice cream untuk nya.

Alviero mengingat gadis yang ada di depan nya ,'dia bukan nya yang pernah jadi bahan untuk menghina Rain..'benak nya.

"Sendirian aja.."tanya Renata basa-basi.

"....". Alviero sama sekali tidak menanggapi ucapan itu.

"Atau jalan sama temen-temen lu??".

Lagi-lagi Alviero tidak menjawab.

Merasa di abaikan Renata kesal ,namun ia tidak menunjukkan itu di depan Alviero karena ia ingin dekat dengan anak pemilik sekolah.

Sementara Rain sedang menahan rasa canggung nya di saat diri nya dan Raja berdampingan memesan ice cream pesanan nya ,sebenarnya gadis ini ingin menyapa tapi takut tidak di sambut baik oleh Raja.

Hati nya mulai terasa sakit ,dulu diri nya dan Raja tidak seperti ini. Mereka dulu sedekat nadi tapi sekarang sejauh bumi dan langit.

Dulu Raja menatap nya dengan hangat ,tapi sekarang tatapan itu tergantikan dengan tatapan merendahkan ,meremehkan dan menusuk.

Dan itu membuat Rain masih bertanya-tanya pada diri nya sendiri ,apa kah kesalahan yang ia perbuat sampai Raja mengakhiri hubungan nya dan membenci nya.

Sudah lah memikirkan hal itu semakin membuat hati nya sakit.

Huffttt..

Rain menghela nafas nya.

"Selamat sore ,mau pesan apa??"Tanya peramusaji.

"Eumm.. saya mau ice cream rasa Vanilla dan rasa strawberry cokelat nya satu.."ujar Rain kepada peramusaji wanita yang sedang melayani pesanan nya.

"Ice cream vanilla satu dan strawberry coklat nya satu ,ada lagi?".

Rain menggeleng sebagai jawaban.

"Silakan di tunggu ,dan total nya 25 ribu"

Rain mengangguk dan memberi uang pas kepada peramusaji itu.

"Mbak saya mau rasa coklat,Vanilla dan strawberry nya satu ya.."ujar Raja.

Rain berfikir pasti itu buat Renata ,'ya Iya lah buat Renata masa buat diri nya'.benak gadis ini mentertawa kan diri nya yang masih saja berharap pada Raja.

Setelah lama menunggu ,Rain kembali ketempat di mana Alviero sedang menunggu nya tak lupa senyum manis serta dua ice cream yang ada ditangan nya.

"Es batu"Seru Rain riang menatap binar kearah teman kecil nya.

"Ice cream for you.."seru nya sambil memberikan ice cream rasa vanilla kepada Alviero.

Alviero menatap Rain dan ia tahu dari tatapan gadis itu ,Rain memerinrahkan nya untuk mengambil ice cream favorite nya itu.

"Your falafel favorite right??".

Alviero tersenyum sangat tipis dan mengangguk ,ia senag bahwa Rain masih mengigat kesukaan nya.

"Thanks"

"Your welcome Vier"

Sedangkan Renata mendengus sebal karena Alviero tidak menanggapi nya ,tapi di saat bersama Rain laki-laki itu menanggapi nya walau hanya satu patah kata saja.

"Ehhhh.. ada adik kesayangan "ujar Renata dengan nada biasa ia menyapa Rain nada meremehkan.

"Kebetulan ketemu di sini ,gua cuman mau ngasih tahu kalo kemarin papi gak bisa dateng karena mami kecapean Karena abis pesta"seru Renata dan menekan kata pesta di akhir kalimat nya.

"Lu tahu kan karena emang lu dateng ,papi awal nya mau dateng tapi karena Mami bilang cape jadi gak dateng..".

"Padahal Mami udah nyuruh papi dateng ,tapi papi nolak.. kata papi 'Mami lebih penting dari acara itu' "

Deg!.

Jadi itu alasan nya ,ternyata istri baru nya lebih penting di banding acara haul Mami dan kak Daniel. Batin Rain.

Sungguh hati nya sakit mendengar alasan Keenan tidak menghadiri acara itu ,Rain mengepalkan tangan kanan nya kuat-kuat agar diri nya tidak menagis.

'Kamu kuat jangan nagis.. jangan nagis Rain!'gadis ini memejamkan matanya kuat-kuat menahan air mata nya yang akan menetes.

"Al kita pergi ke tame zone yuk.."ujar Rain dengan suara riang yang di buat Seriang mungkin.

"Kita duluan ya.."sambung nya sambil tersenyum manis.

Setelah mengucapkan itu Rain menarik Alviero ke arah tempat tujuan ,tak lupa dengan candaan dan celotehan dan kejahilan yang gadis ini buat sehingga membuat Alviero tersenyum ,tertawa kecil dan hati nya menghangat.

Paris love story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang