[Apartemen Ryuji.]
Soji menyalakan rokok di dalam lift yang hanya berisi dirinya. Wajahnya tampak kusut, ia terus saja menghisap rokok dan mengembuskan asapnya, membuat lift dipenuhi asap.
Srk. Srk.
Terdengar suara gelombang radio mencari frekuensi.
"Dengan hormat, kami dari pihak keamanan apartemen meminta Anda segera mematikan rokok. Apartemen ini adalah kawasan dilarang merokok. Anda bisa merokok di ruangan yang telah disediakan. Terima kasih."
Soji menatap tajam kamera CCTV di berada di sudut lift. Bukan menaati larangan tersebut, ia malah menantang pihak keamanan dengan menghisap kembali rokok dan menyemburkan asapnya tepat ke kamera.
Ting.
Soji berhasil mencapai lobby. Pintu lift terbuka dan ia langsung di hadang pihak keamanan dipimpin oleh pihak Manajer yang kesal dengan sikapnya.
"Aku adalah Manajer Apartemen ini. Aku sudah meminta Anda untuk tidak merokok namun Anda tetap melakukannya. Kami mohon Anda keluar sekarang juga," ucap Manajer.
Fuh...
Soji kembali membuang asap yang kali ini ia hadapkan ke wajah Manajer.
"Bisa kamu katakan lagi?"
Soji berjalan keluar, mendekat ke arah Manajer. Refleks, Manajer mengambil satu langkah mundur, emosinya mendadak menciut. Ia merasa terintimidasi dengan penampilan Soji.
Penampilan Soji sungguh membuat siapa pun merasa takut. Wajahnya terlihat sangar, rambut gaya cepak dengan ukiran yang rumit, dan tato yang bahkan tergambar sampai punggung tangan membuat Soji sama sekali tidak tersentuh dan bisa didekati.
Ting.
Lift lain, yang berada di hadapan Soji tiba di lobby.
"Dia kenalanku," ucap orang yang melangkahkan kaki keluar dari lift.
Para pihak keamanan langsung memberi jalan, dan Manajer langsung mendekat.
"Pak Ryuji," ucap Manajer.
Ryuji menaikan sebelah alisnya, "Pak...?"
"Maaf, maksud aku, Tuan Ryuji," Manajer langsung membenarkan perkataannya.
"Apa yang dia lakukan?" Ryuji menggerakan dagunya ke arah Soji.
"Ahh... Pria ini merokok di kawasan apartemen. Seharusnya dia tidak melakukannya karena ini bukan kawasan merokok. Kami sudah menegurnya tetapi dia tidak mendengarkan, jadi kami datang untuk—"
"Menyeretnya keluar?" Ryuji memotong pembicaraan.
Manajer panik, "Bu-bukan seperti itu, Tuan. Kami hanya ingin membawanya keluar sehingga dia bisa merokok di kawasan yang sudah ditentukan."
Soji hanya mendengarkan dengan terus menghisap rokoknya. Ryuji memandang tajam Manajer dan pihak keamanan, membuat mereka semua langsung mengalihkan pandangannya.
"Kamu—" Ryuji menunjuk Soji, "—ikut aku."
Soji membuang puntung rokoknya ke lantai dan menginjaknya begitu saja. Manajer melihat dengan tatapan tidak percaya namun ia tidak bisa berbuat apa pun karena Soji adalah kenalan Ryuji, orang penting yang tinggal di apartemen mereka.
Manajer hanya bisa termenung, mekasihani nasibnya.
"Pak Manajer," salah seorang dari mereka berusaha menyadarkan.
"Ah! Aku bisa gila!!!" Manajer tiba-tiba berteriak.
"Kalian!" Manajer menunjuk para anak buahnya.
"Siapa pun orang yang berulah, jika dia adalah kenalan orang itu, maka biarkan saja! Anggap kalian tidak pernah melihat kelakuan para bedebah itu!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Old Man is Mine [INDONESIA]
RomansaJudul: Old Man is Mine - Buku 1 [INDONESIA] Seri: Old Man is Mine Bahasa: Indonesia Rekomendasi Usia: 18 tahun ke atas °•.•°•.•°•.•°•.•°•.•° •.•°•.•°•.•°•.•° Hana Naomi Sachie, seorang gadis 16 tahun, tumbuh dalam keluarga toksik yang membuatnya jat...