TIGA BELAS

3.2K 387 131
                                    

Setelah menyelesaikan rapat dengan jajaran manajer ERALUV, Irene kembali ke ruangannya. Ketika sampai di ruang divisi pengembangan produk, ia cukup terkejut dengan keriuhan timnya yang mengerubungi Jisoo. Pandangannya bisa menangkap kue tart dengan lilin yang telah padam, buket bunga, dan beberapa bingkisan hadiah di meja wanita itu.

"Kim Jisoo, saengil chukkae!" seru Wendy yang sejak tadi mengekori Irene dari ruang rapat. "Jangan lupa traktirannya makan siang nanti, ok!"

"Ne, sunbaenim," sahut Jisoo.

Pandangan Jisoo kemudian mengarah pada Irene. Dia segera membungkuk sejenak, tetapi seolah tidak peduli, Irene hanya memasang wajah dingin dan berjalan masuk ke ruangannya.

"Anak-anak di timmu sudah bekerja keras dan sangat baik padamu, lebih ramahlah pada mereka," ceramah Wendy setelah menutup pintu ruangan dan mendekat ke meja Irene.

"Mereka memang digaji untuk itu," sahut Irene malas.

Wendy memutar bola matanya sebelum merapatkan bokong di kursi.

"Oh ya, kemarin sekertaris Suho menemuiku."

"Maksudmu, Chanyeol?"

Wendy bergumam sambil mengangguk.

"Dia mengajakku makan siang. Dia bilang sudah lama ingin makan denganku, tapi baru berani mengajakku kemarin." Wendy bercerita dengan wajah penuh seri, seperti sengaja memamerkannya pada Irene.

"Asal kau tahu saja, Chanyeol itu tukang gombal. Hati-hati padanya."

"Bilang saja kau iri karena Suho tidak semenggemaskan itu."

Irene berdecak kesal, meskipun yang diucapkan temannya itu benar.

"Kalau kau sudah tidak ada urusan denganku, keluarlah."

"Kau mengusirku? Padahal aku ingin memberitahumu sesuatu yang lebih penting. Ya sudah kalau begitu."

Wendy tampak kesal dan segera beranjak dari duduknya, tetapi Irene bergerak lebih cepat mencegatnya.

"Begitu saja kau marah. Aku hanya bercanda," ucap Irene dengan senyum ala kadarnya. "Apa yang mau kau beritahu?"

"Kalau begini saja baru baik padaku," gerutu Wendy, namun kembali duduk di kursinya.

"Apa hubunganmu baik-baik saja dengan Suho?"

Irene tertegun. Chanyeol pasti sudah bercerita yang aneh-aneh pada Wendy.

"Memangnya apa yang Chanyeol katakan padamu?"

"Dia bilang kalian bertengkar gara-gara cinta pertamamu, makanya Suho menyuruh Chanyeol menyelidiki orang itu," jelas Wendy yang kemudian condong ke arah Irene dengan tatapan intens. "Apa benar kau bertemu lagi dengan laki-laki itu sampai membuat Suho marah?"

Mendengarnya membuat Irene berdecak kesal dalam hati. Bukannya ia yang marah pada Suho?

"Lalu apa yang kau katakan?" tanyanya.

"Tentu saja aku hanya mengatakan apa yang kutahu."

"Memangnya kau tahu apa?"

"Yang aku tahu kau kehilangan jejaknya tepat di hari pertama kalian bertemu, kecuali kau menyembunyikan hal lain padaku."

Irene menyeringai, cukup lega mendengar ucapan Wendy.

Ternyata Suho tidak main-main dengan perkataannya. Dia benar-benar ingin mencari tahu sosok cinta pertama Irene yang tidak lain adalah dirinya sendiri.

"Jadi benar kau menemukan laki-laki itu?" Wendy mempertegas pertanyaannya.

"Ya, aku menemukannya."

REACH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang