tweeëntwintig

491 115 21
                                    

tekan ☆ yo? :' jangan sider tolong : )

Hyeongseob sedang duduk sendirian di kantin sekolah. Iya sendiri. Kebetulan semua temannya sedang dilanda halangan untuk kekantin. Seonho tiba tiba dipanggil oleh pelatih paduan suara, Jihoon dan Samuel pergi ke ruang bela diri, dan Daehwi ditugaskan guru untuk memeriksa hasil tugas siswa dikelas lain.

Terlalu tidak mungkin untuk mengajak Guanlin ataupun Jinyoung. Jadilah ia sendiri disini. Kantin juga tidak terlalu ramai entah kenapa.

Hyeongseob hanya duduk sambil mengaduk-aduk ramyeonnya yang masih panas. Ia melamun. Tampaknya ia seperti memikirkan sesuatu.

Bukan. Bukan tentang orang orang yang mencibirnya. Cibiran cibiran itu sudah tak terdengar lagi sekarang. Lagi pula hyeongseob sudah tidak peduli lagi dengan cibiran cibiran itu. Mendapat maaf dan pembelaan dari Daehwi saja ia sudah bersyukur.

"Hhhh-" Hyeongseob menghela nafas untuk kesekian kalinya.

'Dari awal gue salah'. Batinnya.

'Harusnya gue jauhin kak woojin'

'Harusnya gue nggak nyakitin sahabat gue...'

'Harusnya gue nggak egois...'

Hyeongseob menunduk frustasi.

.
🌙
.


Saat ini Daehwi baru saja mengambil pulpennya dikelas untuk kembali keruangan yang ada disamping perpustakaan. Ruangan itu biasanya khusus untuk para guru yang ingin menyusun soal ujian.

Tapi kali ini Bu Sunmi menyuruh Daehwi siswa kesayangannya untuk memeriksa tugas tugas yang diberikannya pada kelas lain. Bu Sunmi selalu mempercayai Daehwi karena menurutnya anak itu pintar dan rajin.

Daehwi menggerutu. Waktu istirahatnya tentu akan tersita. Untunglah ia selalu membawa bekal. Yang mungkin biasanya diberikannya kepada Woojin. Tapi sekarang tidak lagi.

"Hwi,"

Ditengah perjalanan ia seperti mendengar suara orang memanggilnya. Daehwi mencari asal suara itu.

Bae Jinyoung.

Daehwi melihat Jinyoung sedang tersenyum kepadanya kemudian berjalan cepat kearahnya.

Gawat. Kak Jinyoung pasti nanyain tadi pagi. Batin Daehwi.

"Eh hai kak."

"Lo kenapa nggak nungguin gue tadi pagi?"

Skakmat.

Daehwi tampak berpikir. Mencari aladan yang masuk akal.

"Eum...tadi..."

"Yaudah itu nggak penting. Kekantin yuk. Gue laper. Guanlin ngilang entah kemana." Kata Jinyoung sambil mengusap perutnya.

"Maaf kak. Gue ada urusan. Bye!"

Daehwi segera berlari terburu buru menjauhi Jinyoung dengan wajah bingungnya.

[01] complicated ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang