eenenveertig

493 94 68
                                    

Tekan ☆ oke? ♡

.

Guanlin jengah melihat Jinyoung yang sedari tadi memukul kepalanya sendiri.

Jadi malam itu juga Jinyoung meminta Guanlin untuk bertemu dijembatan besar tempat biasa mereka bertemu.

"Ternyata lo lebih bego dari gue."

Jinyoung masih tidak mendengarkan kalimat Guanlin.

Dan Guanlin kesal pada sahabatnya itu tentu saja.

"Gue ceritain semua tentang perjanjian itu buat nyelesain masalah gue sama lo. Gue ceritain semua, karna lo sahabat gue. Gue gak mau mendam apapun dari lo. Tapi emang lo bego sih."

Jinyoung menatap Guanlin dengan tatapan putus asa.

"Lagian lo ceritain gak detil bego!"

"Lo lebih bego! Gue udah bilang, gue yang mulai perjanjiannya! Gue yang nyuruh Daehwi bikin lo deket sama Jihoon. Waktu itu alasannya karena gue suka Jihoon, dan Jihoon suka lo. Gue pengen Jihoon bahagia, makanya gue minta Daehwi buat bikin lo sama Jihoon deket, karena gue pikir gak mungkin gue bilang langsung ke lo. Sebagai gantinya gue harus belajar suka sama Seonho. Itu perjanjiannya."

Jelas Guanlin panjang lebar.

Jinyoung sudah mendengar ini tadi sore saat Guanlin menceritakannya pertama kali. Dan ia baru bisa mencernanya dengan baik dan benar saat ini.

"Yang harusnya lo salahin itu gue. Waktu itu gue sadar lo punya perasaan lebih sama Daehwi, dan gue gak bisa biarin Jihoon sakit hati jadi pikiran gue terus bilang kalo lo suka sama Jihoon. Lo pernah bilang gitu kan dulu?"

Jinyoung mengacak rambutnya frustasi.

"Dulu gue bilang gitu biar lo gak sadar perasaan gue buat Daehwi!"

"Nah makanya bego. Gue yang salah, lo seharusnya nonjok gue, yang harus lo kecewain itu gue. Bukan Daehwi! Dia cuma pengen gue ngebalas perasaan Seonho, dia cuma pengen Jihoon bahagia. Dia cuma pengen ngebahagiain sahabat sahabatnya!" Ucap Guanlin meninggikan nada suaranya.

"Gak tau ah! Pusing kepala gue!"

Guanlin geram melihat Jinyoung yang hanya mengeluhkan kepalanya yang pusing sedangkan mulut Guanlin sudah mau berbusa menjelaskan semuanya.

"Yaudah. Pikirin dulu. Gue tau lo bego, tapi seenggaknya mikir semalaman cukup buat nyadarin letak kesalahan lo." Ucap Guanlin.

"Lin, lo sejak kapan jadi bijak gini?" Tanya Jinyoung dengan wajah bodohnya.

"Bodo jin. Capek gue ngomong sama lo. Gue mau pulang. Udah malem, biasa jam segini gue ngobrol sama Seonho. Sekarang satu jam gue habis sama lo!" Guanlin tampak memakai jaketnya.

"Lin, lo beneran suka sama Seonho? Bukan karena perjanjian lo sama Daehwi?"

Guanlin memutar bolamatanya. Menurutnya, Jinyoung sudah mulai stres.

"Iya. Gue beneran suka. Bukan. Gue beneran sayang Seonho setelah gue sadar sama perasaan gue. Gue emang bego sering nyakitin dia dulu. Tapi sekarang gak lagi. Dan gue gak lebih bego dari lo."

Setelah berucap panjang lebar, Guanlin segera berjalan menjauh.

Jinyoung hanya melongo. Bukan karena perkataan Guanlin.

"Itu beneran Guanlin bukan sih? Kok jadi cerewet gitu? Biasanya hm hm iya iya gak gak doang. Seonho juga cerewet, nular kali."


.
🌙
.

[01] complicated ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang