zesandertig

548 100 34
                                    

Tekan ☆ ok ♡

.

Flashback on

"Lin," panggil Jihoon disela tangisnya.

Ia melepaskan pelukannya dan beralih menatap Guanlin.

"Hm?" Tanya Guanlin.

"Gue terima lin," ucap Jihoon cepat.

Guanlin sedikit bingung.

"Apanya?" Tanya Guanlin

"Gue terima perasaan lo lin."

Guanlin terdiam melihat Jihoon yang menatapnya dengan mata berkaca. Yang Guanlin lihat hanyalah tatapan terluka dari mata Jihoon.

"Hoon, maaf. Kalo lo terpaksa, mending gausah." Ucap Guanlin pelan.

Jihoon menggeleng gelengkan kepalanya. "Nggak. Gue nggak terpaksa, gue-"

"Lo terpaksa Hoon."

Jihoon terdiam saat Guanlin memotong kalimatnya.

"Gue kasih lo waktu buat jawab itu artinya gue nunggu. Gue nunggu lo lupain Jinyoung. Tapi nyatanya lo nggak bisa. Lo nggak bisa jadiin gue pelampiasan hoon." Ucap Guanlin panjang.

"Bukan gitu-"

"Gue nggak mau jadi pelampiasan hoon. Gue udah cukup nyakitin seseorang karena perasaan semu gue ke lo. Gue nyakitin seseorang yang tanpa sadar bikin gue bisa bedain perasaan gue sesungguhnya. Gue nggak nyesel pernah lindungin lo. Gue peduli sama lo hoon karena lo temen gue."

Jihoon kembali terdiam mendengar ucapan Guanlin.

Guanlin benar. Ia terlalu jahat jika ia menjadikan Guanlin sebagai pelampiasan.

Jihoon menundukkan kepalanya. Rasanya kepalanya mau pecah saja mengingat semua yang terjadi hari ini.

Guanlin menatap Jihoon sendu.

"Maafin gue lin," ucap Jihoon pelan setelah mengangkat kepalanya dan menatap Guanlin.

Guanlin tersenyum tipis kemudian menangguk.

"Ayo gue antar kekamar."

.

Setelah mengantar Jihoon kekamar, Guanlin menduduki dirinya sebentar disofa. Mengusap wajahnya.

Semalaman kemarin ia memikirkan perasaannya. Ia kembali mengingat apa yang ia rasakan pada Jihoon dan Seonho disaat bersamaan.

Dulu ia memang cemburu saat menyadari Jihoon menyukai Jinyoung. Guanlin orang pertama yang menyadarinya. Tapi lama kelamaan ia menjadi biasa saja jika melihat Jihoon dan Jinyoung, dengan alasan ia bahagia jika Jihoon bahagia. Dan itu mulai terjadi saat ia mulai dekat dengan Seonho.

Seonho adalah teman pertama Guanlin yang pendiam disekolah saat pindah dari Taiwan. Seonho yang mengenalkan dirinya pada Jinyoung begitupun Daehwi dan Jihoon.

Ia sadar ia sering tersenyum dan tertawa karena tingkah lucu Seonho.

Ia tanpa sadar sering mengintip dari kamarnya untuk melihat jendela kamar Seonho. Ia tanpa sadar selalu menunggu Seonho membuka gorden jendelan kamarnya.

Ia cemburu ketika Seonho tiba tiba saja sering pulang bersama orang yang tak dikenalnya.

Guanlin kesepian dengan dirinya yang dingin seperti es batu saat tak ada Seonho.

Guanlin pikir, Jihoon memang cinta pertamanya, tapi Seonho adalah orang pertama yang mencairkan dinding es milik Guanlin.

Dan ia akhirnya sadar. Perasaannya berubah seiring berjalannya waktu. Perasaan Guanlin telah beralih ke Yoo Seonho.

[01] complicated ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang