drieëndertig

536 110 46
                                    

Tekan ☆ ok? ♡

.

Samuel yang tadinya sedang menonton TV sambil memakan cemilan, menjadi penasaran dengan wajah lesu Seonho yang baru saja pulang.

Samuel mengangkat sebelah alisnya ketika Seonho bahkan seperti tidak menyadari keberadaannya. Padahal biasanya memang seperti itu.

"Kenapa muka lo? Jelek amat." Ucap Samuel sambil memasukan kripik kentang ke mulutnya.

Langkah Seonho terhenti. Ia melempar tatapan membunuh pada Samuel. Seonho kemudian mendekat dan memukul kepala Samuel. Serta menjambak rambutnya.

"Aduh aduh! Sakit woy!" Teriak Samuel sambil berusaha melepas tangan jahat Seonho yang menarik narik rambutnya.

"Rasain tuh! Siapa suruh ngatain gue jelek!?" Teriak seonho penuh kesewotan.

Seonho pun ikut duduk disebelah Samuel dengan wajah malasnya.

"Lo kenapa sih? Kayaknya bete banget? Kan udah kelar ujian. Semangat dong."

Seonho mulai menengadahkan wajahnya pada Samuel dengan wajah hampir menangis.

"Kak Minhyun pergi huweeee..."

Samuel sedikit menutup telinganya mendengar teriakan cempreng Seonho.

"Buset. Minhyun yang sering lo temuin itu? Pergi kemana?" Tanya Samuel yang mulai penasaran. Sebab selama ini Samuel pikir Seonho akan berpacaran dengan Minhyun. Samuel juga berharap begitu karena ia pikir Seonho harus melupakan Guanlin.

"Kak Minhyun dapet beasiswa di Swiss..." ucap Seonho dengan nada sedih.

"Lo sedih dia pergi?"

"Sedih lah bego!"

Samuel tampak berpikir. "Lo suka sama dia?"

Seonho terdiam. Ia cukup tak menyangka jika tadi Minhyun menyatakan perasaannya. Dan sekarang Samuel berpikir jika dirinya menyukai Minhyun.

Selama ini Minhyun selalu berada disisinya dan Seonho senang akan hal itu. Minhyun selalu melindungi dan dan membuat Seonho tertawa.

Hal itu cukup membuat Seonho nyaman. Dan menganggap Minhyun sebagai kakaknya sendiri. Tidak lebih.

"Nggak. Gue udah nganggep kak Minhyun sebagai kakak gue."

Sial.

Jadi itu artinya Minhyun tidak berhasil mengisi hati Seonho? Jujur saja Samuel kurang senang dengan hal itu.

"Yakin lo?"

"Yakin lah. Tapi gue tetep sedih banget. Jadi nggak ada yang nemenin hari hari gue." Ucap Seonho sambil menunduk sedih.

Samuel tampak berpikir. Memang benar sih, Samuel sering tidak dianggap oleh Seonho. Wajar jika Seonho akan merasa kesepian.

"Ho, dari pada lo sedih. Mending lo ikut gue pas liburan nanti." Ucap Samuel setelah berpikir ini kesempatan bagus untuk mengajak Seonho liburan.

Seonho mengernyitkan dahinya.

"Liburan? Kemana? Kapan?"

"Minggu depan. Kita liburan di Villa papa lo yang di Jeju itu!" Ucap Samuel dengan wajah berbinar.

"Yaudah gue ikut!"

.
🌙
.


Daehwi sedang menyusun kata kata untuk membuat Jinyoung membujuk Jihoon. Daniel telah berhasil ia ajak untuk ikut liburan. Hyeongseob juga sudah ia kabari dan ia juga mengajak Woojin.

[01] complicated ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang