negenenviertig

411 87 14
                                    

ehe, aku baik kan?

Tekan ☆ oke?




Sudah 3 hari ini Jinyoung tidak melihat Daehwi, disekolah maupun dirumah. Ia sempat menanyakannya kepada Seonho dan Hyeongseob tapi mereka hanya menjawab tidak tahu. Anehnya, nada bicara mereka tidak seperti biasanya.

Jinyoung sebenarnya curiga jika mereka menyembunyikan sesuatu. Tapi sudahlah, mungkin mereka benar benar tidak tahu dimana Daehwi.

Jinyoung daritadi berdiri didepan rumahnya memandangi rumah Daehwi yang terlihat sepi. Bahkan ibu nya tidak kelihatan.

Ia menghela nafas ketika menyadari bahwa sudah 30 menit ia berdiri disana dan ia harus segera pergi kesekolah sekarang atau ia pastikan dirinya akan terlambat.

.
🌙
.

Jihoon tidak heran melihat puluhan pesan dan panggilan tak terjawab dari kedua temannya. Hyeongseob dan Seonho. Ia tidak membaca isi pesan pesan itu. Isinya bisa ia tebak seperti 'jihoon', 'lo dimana?', 'kok gak sekolah?'.

Jihoon sudah menduga ini. Sebenarnya ia baru saja mencharger ponselnya beberapa saat lalu. Terakhir kali ponselnya mati dan saat ia mengetahui kabar meninggalnya kedua orang tuanya, Jihoon hanya membawa ponselnya dalam keadaan mati.

"Kok pesan dari Daehwi gaada ya?" gumam Jihoon. Ia hanya heran. Biasanya jika ia sakit dan tidak sekolah, Daehwi juga akan melakukan puluhan panggilan telepon dan puluhan pesan sampai ia memberi kabar.

"Jangan jangan dia marah sama gue..." gumamnya lagi.


'TING TONG'

Jihoon mendengar suara bel apartement. Tidak menunggu lama dan Jihoon segera membuka pintu.

Itu kakaknya. Sejak kemarin kakaknya sudah mengatakan akan datang untuk membuatkan Jihoon makanan. Tak lupa ditemani tunangannya.

"Kamu belum makan kan? Muka kamu pucet banget.." ucap Jimin yang sedang kerepotan membawa bahan makanan kedalam dapur Jihoon, Jihoon hanya mengangguk sambil tersenyum tipis.

"Yaudah kakak mau masak dulu ya makanan kesukaan kamu.."

Lagi lagi Jihoon hanya tersenyum dan mengangguk. Ia pergi duduk ke sofa untuk sekedar menonton TV.

Jihoon senang. Setidaknya kakaknya masih sayang dan perduli padanya. Jihoon pikir kehidupannya setelah ini akan semakin suram.

Dapat Jihoon lihat sang kakak yang sedang tersenyum tipis saat memasak ditemani kekasihnya mengobrol. Jihoon cukup salut dengan kakaknya yang bisa mendapat kekasih seperti Kak Taehyung. Kak Taehyung terlihat sangat mencintai kakaknya, Jimin. Jika diingat ingat mereka sudah pacaran sejak SMA, tepatnya sejak Jihoon masih dibangku SMP kelas 1. Jihoon ingat itu.

Buktinya Taehyung selalu ada disetiap keadaan Jimin. Bahkan saat pemakaman orang tua mereka, Taehyung terus setia menjadi sandaran bagi Jimin. Keseriusan Taehyung pun terlihat dimana ia meminta Jimin untuk pindah dan tinggal bersama keluarganya di Jepang. Jihoon berpikir, apakah ia juga bisa mendapatkan cinta yang seperti itu?

Jihoon tidak sadar tersenyum sendiri saat melihat kakaknya dibuat tertawa oleh Taehyung. Jihoon senang setidaknya jika Jihoon tidak bisa, ada orang lain yang bisa membuat kakaknya tertawa lepas seperti itu.

Jihoon kembali berpikir, adakah didunia ini orang yang mencintainya seperti kak Taehyung mencintai kakaknya.

Jihoon kemudian menghela nafas pelan, "gue mikir apa sih..." ia segera menggelengkan kepalanya. Dan mulai menikmati tontonan televisi.

[01] complicated ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang