3

600 46 5
                                    

Kring..

"Eumhh.." Hana mengerjap ngerjapkan beberapa kali mata nya yang baru saja terbuka. Berusaha menyesuaikan matanya sesuai intensitas cahaya yang terdapat dalam ruangan.

Mata nya masih terasa buram karena baru bangun tidur. Suara alarm dipagi hari sangat memaksanya untuk bangun dari alam mimpi. Namun rasanya ada sesuatu yang aneh kali ini..

"Astaga!.." Hana terkejut bukan main, dirinya mendapati Jungkook yang tertidur dihadapannya sambil merangkul pinggang nya.

Untungnya Jungkook tidak cepat-cepat terbangun karena suara nya. Hingga jarak antara mereka sangat sangatlah dekat. Hembusan nafas Jungkook sangat terasa menerpa sebagian sisi wajahnya, Hana terus saja memperhatikan wajah suami nya yang sangat damai ketika tertidur.

'sangat tampan' umpatnya dalam hati.

"Eungh" Jungkook mendengus dengan mata terpejam nya.

Sepertinya kini Jungkook mulai terbangun dari tidurnya membuat Hana tersadar dari tatapan lamunan nya. Bahkan sekarang pelukan tangan kekarnya itu sedikit terasa melonggar. Saat membuka mata, Jungkook sangat terkejut mendapati wajah Hana hanya berjarak beberapa centimeter dari wajahnya.

Lebih parahnya lagi, ia melihat tangannya sendiri sedang memeluk tubuh ramping nan mungil milik wanita yang berstatus sebagai istrinya tersebut.

"ASTAGA!!.." Jungkook terlonjak dari posisi terbaring nya, kemudian beranjak berdiri dari kasur menatap Hana dengan terkejut.

"B-bagaimana bisa?-Kau?! Kau kenapa tidur di dekatku?!" Mata Jungkook membulat tak percaya dengan mulutnya yang terbuka persis membentuk huruf 'O'.

Pasalnya dengan mendengar suara Hana saja dia sudah muak, apalagi kalau harus berdekatan seperti tadi.

"Aniya! Eoh maksud ku, em-Mianhae.. aku tak berniat untuk mendekati mu, sungguh!" Hana merasa sangat gugup. Takut-takut Jungkook akan kembali memarahinya atau bahkan lebih parahnya akan melakukan kekerasan pada dirinya lagi.

Ah sudah cukup saat benar-benar baru menikah dulu, ia merasakan lebam di beberapa area lengannya akibat kemarahan Jungkook yang langsung menghujaninya dengan pukulan ikat pinggang miliknya.

Hanya karena kala itu Jungkook merasa lelah sepulang kerja, dan menyuruh Hana untuk membuatkannya teh hangat. Namun Hana justru memecahkan gelasnya, dan jadilah Jungkook yang semakin mengamuk melampiaskan segala emosinya tanpa belas kasih.

"Sialan! pasti karena aku mabuk semalam" Jungkook mengacak-acak rambutnya dengan frustasi, merutuki sendiri kebodohannya.

Jungkook pergi menjauh ke kamar mandi untuk mandi dan berganti pakaian. Sedangkan Hana pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan.

🥀🥀🥀

Hana POV

Yap, pagi-pagi seperti ini.. dimana lagi aku jika bukan didapur. Memasak sarapan untuk seorang tuan muda dan menata segala makanan favoritnya dengan rapi dimeja. Untung saja aku selalu bangun lebih awal dari Jungkook, jadi aku bisa menyiapkan nya tanpa terburu-buru.

Setelah menunggu beberapa saat, orang yang ku maksud pun datang. Aku segera memberikan sepiring sarapan dan milk tea untuknya. Kuharap ia akan menyukai sarapan buatan ku. Aku? Aku akan sarapan nanti setelah suami ku.

Tanpa basa basi Jungkook segera memakan sarapannya dengan lahap. Melihat nya makan saja sudah membuat ku tak ingin sarapan. Entah kenapa, mata ku ini selalu saja ingin menatapnya walaupun pikiran ku bersikeras untuk menolak.

"Kenapa melihat ku seperti itu?" Ucapan mengintimidasinya barusan sangat membuatku terkejut walaupun dengan suara yang pelan. Ternyata ia selalu saja sadar jika seseorang sedang menatapnya. Insting yang sangat kuat, ku akui itu.

the greatest wife✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang