35

181 10 2
                                    

Tok tok..

"Permisi nona, ini teh nya" ujar seorang OB membawakan dua cangkir teh untuk Somi dan sejeong.

"Ah ya, taruh saja dimeja. Thank you" sahut Somi.

Setelah menaruh kedua cangkir teh dimeja, bibi tersebut pun segera pergi. Somi dan sejeong pun melanjutkan kegiatannya yang tengah membaca sebuah buku yang sedikit usam, yang tak lain adalah buku kelulusan SMA tempat tuan Lee bersekolah.

"Ah aku menemukannya!" Sejeong terlihat senang.

"Mwo? Mana?"
"Wah benar, Hanry McDonie kelas 12-2.. Bukankah wajah tuan Lee terlihat sangat tampan saat muda?" Somi.

"Ya kau benar, saat tua saja ia masih terlihat tampan dengan keriput nya haha" keduanya tertawa bersama.

"Eh sebentar, wanita ini mirip dengan ibuku" tunjuk Somi pada Sejeong.

"Yoo.. So Ra? Itu benar ibumu, wah ibu mu juga sangat cantik eoh" Sejeong terkagum-kagum.

"Ternyata benar, mereka dahulu teman sekelas. Ya, pantas saja aku dan eonni sangat cantik" Somi terkekeh.

"Aish makin besar kepala" protes Sejeong.

Keduanya pun kembali membuka beberapa file selanjutnya untuk mengetahui lebih banyak informasi mengenai hubungan bosnya dengan ibunya Somi.

🌈🌈🌈

Wanita berambut pendek itu tak sengaja menitihkan air mata nya. Secepat mungkin ia menghapus air matanya dengan gusar. Ia tak mau menangis dihadapan siapapun.

Mata nya kini kembali menyorot tajam. Dia sangat pandai mengubah ekspresi wajah nya dengan cepat. Ekspresi yang membuat siapapun melihatnya sedikit terancam.

"Baiklah akan ku beri pilihan untuk mu" Da bin kembali dengan aura dinginnya.

"Pilihan?" Jungkook dibuatnya semakin bingung. Tak disangka, mantan kekasihnya ini sangat lah cerdik.

"Hm.. kau harus memilih, bantu aku dan ku biarkan hidup keluarga mu tenang. Atau jika kau tak mau mengikuti nya, maka suatu saat akan ku buat salah satu dari mereka lenyap. Meskipun nanti nya aku dipenjara, aku tak kan takut." ujar Da bin sambil menjentikkan kuku tangannya yang elok dengan olesan cat kuku.

"Pilihan seperti apa itu?!" Jungkook merasa tak terima.

"Oh jika kau tetap menolaknya, baiklah.. aku tak bisa memaksa mu. Tapi, jangan salahkan aku jika ku buka kedok mu dahulu!" Suara wanita itu semakin meninggi diakhir kalimat.

"Shitt! Kau sudah gila!" Jungkook terlihat semakin kesal juga cemas. Bisa bisa nya wanita ini membuat nya kasihan, lalu sekarang mencoba mengancam nya.

"Ya, memang aku sudah gila. Aku tahu masa lalu mu tuan Jeon. Maka dari itu, jangan membuatku semakin gila! Bisakah kau menuruti pembalasan bayi ku ini?" Da bin terlihat mengepalkan tangannya dengan kuat.

"Ada apa dengan mu? Kau hamil?" Jungkook sangat terheran dengan sikap asli wanita itu, yang dulu selalu saja membuatnya rindu dengan tingkah manja nya.

"Kau tahu?! Dia memanfaatkan ku, bahkan saudara kandung ku juga memanfaatkan ku!. Aku hamil hingga melahirkan, namun apa? Kekasih ku bahkan tak Sudi menikahi ku untuk bertanggungjawab" ucapannya terjeda sesaat.

"Yang mereka inginkan hanyalah kekayaan! Mereka merenggut segala nya dariku. Bahkan anakku juga tega ia renggut.." suara nya kini terdengar lirih, mata nya pun berkaca-kaca.

the greatest wife✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang