5

458 35 3
                                    

Author POV

Pukul 06.00

Kini Jungkook telah berpakaian sangat rapi dengan setelan jas dan kemeja nya yg cukup serasi. Yak, karena satu setengah jam lagi dia harus menghadiri rapat yang sangat penting. Yakni mengenai kerjasama nya dengan pengusaha muda yang kala ini sedang terkenal berkat kesuksesan perusahaan nya.

Dirinya harus sampai ke perusahaan nya itu lebih awal beberapa saat sebelum tamunya sampai. Belum lagi jarak rumah dan kantor nya cukup jauh. Jadi jungkook harus bergegas berangkat pagi-pagi seperti ini.
"
"
"
Sesaat sebelum memasuki mobil, dia teringat akan ponsel nya yg tertinggal di meja kamarnya.

Astaga.. kenapa aku seceroboh itu, aku harus segera mengambil ponsel ku -seru Jungkook dalam hati.

Jungkook berlari memasuki kembali rumahnya itu untuk mengambil ponselnya.

Clekk..
Ia membuka pintu kamar perlahan, dan mendapati Hana yg masih pulas dengan mimpinya. Jungkook tidak menghiraukan istrinya itu dan segera mengambil ponsel nya dari meja.

"Jungkook.."

Ada suara parau yg memanggilnya begitu saja. Jungkook kemudian berbalik menuju arah suara tersebut. Benar saja, suara yg memanggilnya adalah suara Hana. Tapi.. bukan hanya memanggil, Hana juga menahan tangan jungkook untuk tidak pergi tetapi masih dalam keadaan tertidur.

"Yak! Ada apa dengan dirimu? Kenapa menarik ku?" Tanya jungkook pada Hana dengan suara yg cukup lantang.

Tak ada sahutan sama sekali dari Hana. Jungkook kemudian mendekat, dan duduk disamping Hana dengan tangan mereka yg masih tertaut erat.

"Hei pabbo! Jangan berpura-pura tidak mendengar, aku tahu kau itu hanya sedang berakting tidur. Jadi cepatlah bangun, dan lepaskan tangan ku ini" oceh jungkook.

Namun bukan nya terbangun mendengar ucapan jungkook, Hana tetap saja tertidur dengan mata nya yg masih terpejam.

"Ayolah yeoja payah, kau membuang waktu ku saja. Cepat bangun sekarang, kau akan membuat ku terlam--"

"Jungkook yaa.. tetap lah disisiku" ucapan Hana gelisah dan berhasil membuat Jungkook terdiam menghentikan ucapannya.

"Jungkook... Aku membutuhkan mu" ujar Hana kembali dengan suara yg membuat siapa saja yg mendengarnya menjadi risau.

"Hei.. apa kau baik baik saja?" Ujar Jungkook dengan nada yg lebih pelan.

Jungkook merasa sedikit khawatir dengan keadaan hana. Genggaman tangan yg awalnya biasa saja, kini terasa sangat hangat. Bukan hangat karena suasana ataupun perasaan, tp memang suhu tangan nya meningkat.

Semakin dibuat khawatir, Jungkook pun memegang kening Hana untuk memastikan bahwa yeoja yg berada dihadapan nya baik baik saja.

"OMO! Suhu tubuhnya sangat panas, pantas saja dia mengigau berbicara tak karuan. Aishh bagaimana ini? Waktu ku tersisa 75 menit lagi untuk sampai ke kantor" Jungkook merasa kebingungan.

"Ahh sudahlah aku akan membawanya ke rumah sakit terdekat yg sejalan dengan arah kantor ku" ucap nya kembali dengan rasa sedikit panik.

Panik karena keadaan Hana??
Sepertinya tidak, dia panik karena waktu nya untuk menghadiri rapat tinggal beberapa menit saja.

Tanpa basa basi, jungkook segera menggendong Hana turun ke lantai bawah dengan ala bridal style.

"TAEHA!! Cepat kemari" JK.

Mendengar teriakan tuannya yg sangat keras, membuat taeha menyudahi pekerjaan nya dan segera bergegas menghampiri jungkook.

"Ada apa tuan? Kenapa nyonya digendong seperti ini?" Tanya taeha.

the greatest wife✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang