27

202 15 4
                                    

Eunwoo POV

"kamsahabnida tuan.. park?" Ujarku yang membaca nametag jaksa muda itu.

"Tidak masalah, kurasa kita seumuran. Panggil saja aku Yunjae, nama mu?" Pria bernama Yunjae itu kini memberikan jabatan tangannya padaku.

"Ah iya, aku Eunwoo" sahutku yang membalas jabatan nya.

"Kenapa kau bisa berada di tempat itu?" Yunjae tiba tiba saja mengintrogasi diriku.

"Awalnya aku hanya ingin mengembalikan handphone seorang wanita yg mirip dengan sepupu ku. Aku mencari tahu keberadaan nya, lalu sedikit lagi aku ingin sampai.. aku mendengar juga sekaligus melihat wanita itu sedang berbicara hal penting dengan pria yang ingin menangkap ku tadi dan (blablabla)"

Ya, aku menjelaskan semua nya mulai dari tujuan ku kesana, kaget melihat wajah wanita itu yang mirip sepupu ku, hingga dikejar si anak buah nya karena menguping pembicaraan mereka. Sial memang.

"Kau tidak mengarang sebuah cerita pastinya kan?" Tanya Yunjae dengan tatapan tajam nya padaku.

Baru kali ini aku ditatap tajam oleh orang lain, ditambah dia seorang pria seumuran denganku. Sedikit membuatku takut memang, namun aku hanya membalasnya dengan wajah cuek ku.

"Jika kau tak mau mempercaya—"

"Baiklah, dimana rumahmu? Biar aku mengantarmu" Yunjae kini terlihat tersenyum padaku.

Astaga, ada apa dengan pria sinting ini. Bahkan dalam satu detik saja, dia bisa merubah ekspresi wajah nya itu. Hm dia memang kepribadian yang susah ditebak. Dia tidak homo kan?!.

#diperjalanan pulang

Aku masih enggan berbicara pada pria yang baru saja ku jumpai ini. Kurasa ia pria yang moody an sekali. Tp disisi lain, aku merasa yakin jika dia sepertinya orang baik.

"Dimana rumah mu?" Tanya yunjae sambil fokus menyetir.

"Didepan sana, apartemen itu. Berhenti disana saja" sahutku tak enak hati.

"Baiklah" Yunjae.

"Sudah sampai, jika kau menemukan masalah jangan sungkan beritahu aku" Yunjae.

"Ahh ne.. kamsahabnida" aku memberikan hormat terimakasih ku atas bantuan nya.

Eunwoo POV end

🌈🌈🌈

"Somi!"

"Ah yess Mrs. Kim?" Somi memberikan hormat pada Sejeong ketika memasuki ruangan kerja nya.

Ya, jika dikantor Sejeong adalah atasannya. Walaupun pekerjaan Sejeong hanya seorang sekretaris direktur perusahaan yang tak lain adalah putri tuan Lee. Yeonwoo.

tata tertib disini adalah para karyawan harus mematuhi atasannya. Makanya ia tak bisa sembarangan bersikap pada Sejeong dikantor meskipun Sejeong adalah sahabatnya. Terlebih lagi dalam ruangan ini, ada beberapa teman kerja satu ruangannya.

"Kau ditunggu diruang rapat 5 menit lagi, cepat lah. Dan jangan lupa membawa laporan keuangan perusahaan" sahut Sejeong.

"Yess Mrs. Kim, thank you" lagi lagi Somi memberikan hormat khas Korea nya dengan menunduk beberapa kali.

Sejeong hanya tersenyum dan menepuk lengan Somi.

"Hwaiting!" Sejeong segera pergi setelah memberikan semangat kepada sahabat nya itu.

Sedangkan somi masih terdiam ditempat dengan senyum khawatir nya.

🌈🌈🌈

the greatest wife✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang