"kau mau kemana?" Jungkook segera mencegah Hana untuk pergi.
"Ada apa? Jika kau butuh sesuatu.. panggil saja taeha. Aku hanya ingin ke taman belakang, membantu maid menata beberapa pot bunga yg baru saja ku beli" ujar Hana santai.
"Emm.. bisakah kau temani aku nanti malam" Jungkook gugup.
Ini tak masuk akal, baru kali ini aku merasa sangat gugup berbicara dengan seorang wanita -batin Jungkook.
Ya, Hana adalah salah satu dari sekian banyak wanita yg pernah dekat dengannya. Namun baru kali ini ia merasa sangat gugup. Apakah? Ah tidak.
"Kook?.." hana menyadarkan Jungkook dari lamunan nya.
"Ya?.." JK merasa terkejut.
"Ahaha.. kau kenapa? Sikap mu aneh" Hana tertawa geli.
"Jadi?.." sambungnya."Maksudmu?" JK sangat terlihat bingung.
"Astaga, apa kau kurang sehat hari ini?" Jungkook benar-benar dibuat bingung dengan perkataan Hana, ia menaikan sebelah alisnya.
"Maksud ku, tadi kau bilang mau mengajak ku kemana?" Jelas Hana.
"O-ohh.. iya, aku baru ingat. Nanti malam teman dekat ku mengadakan party pertunangannya. Ya, tak ada salahnya kan jika aku mengajak mu? Sesekali."Jungkook merasa sedikit tak enak hati, sepertinya yang jihoon bilang ada benarnya. Ia akan mencoba lebih terbuka dengan Hana.
"Boleh.. tapi apa kau tak malu membawa ku pergi bertemu mereka? bukankah aku sangat memalukan? Aku tak mau jika harus membuat mu malu, lebih baik aku tak—" Hana.
"Ini pakailah, dan taeha!" Jungkook memberikan sebuah gaun untuk dipakai Hana malam nanti. Taeha pun langsung bergegas menghampiri ke ruang keluarga.
"Iya tuan.. ada yg bisa saya bantu?" Taeha.
"Bukankah.. dulu kau pernah bekerja disebuah salon?" JK.
"Ne.. tuan" taeha.
"Baguslah, bantu Hana bersiap merias diri untuk nanti malam" JK.
"Siap tuan" taeha.
"Baiklah kalau begitu, taeha.. bisakah sekarang kau membantuku ke taman belakang?" Ajak Hana lembut.
"Tentu nyonya" taeha tersenyum, ia tahu dibalik ajakan Hana.. ia yakin bahwa Hana ingin menceritakan kebahagiaan nya saat ini.
----skip malam----
"Masih lama kah?" Hana terdiam dengan mata yg masih terpejam.
"Sedikit lagi nyonya.. tinggal terakhir, sedikit olesan lipstik di bibir pink nya dan..." Taeha terfokus dengan kegiatan nya saat ini.
"Tara!.. sudah selesai, kau boleh membuka mata mu" taeha membuat Hana membuka matanya dan melihat ke cermin.
"Astaga nyonya.. kau sangat cantik, ahh aku pastikan jika kau seperti ini setiap hari.. tuan jeon akan mulai mencintai mu" taeha benar benar terpukau atas kecantikan hana.
"Hem.. maksudmu, aku jelek jika tak dandan huh?" Hana berpura-pura marah.
"Ahh tidak-tidak nyonya, maksud ku kau tak dandan pun sangat cantik. tapi jika berdandan, cantikmu sangat bertambah berkali-kali lipat" taeha menggoda Hana.
"Aishh yak taeha, kau meledek—"
"Ekhmm.."
Hana dan taeha spontan terdiam..
Itu..Suara Jungkook, ia memasuki kamar mendadak. Hana segera menutupi wajahnya dengan majalah karena merasa malu. Ia masih enggan menengok ke belakang, lebih tepatnya ke arah Jungkook.
"Ehh tuan.." taeha menyengir malu.
"Maaf aku masuk mendadak, sedari tadi aku sudah memanggil kalian tapi tak ada jawaban. Makanya aku langsung kesini" jelas Jungkook.
"Tak apa tuan.." jujur saja taeha sangat terpukau melihat tuannya memakai pakaian jas rapi. Walaupun ia tahu Jungkook sering memakai jas, namun kali ini dirinya terlihat berbeda. Lebih terlihat berwibawa, dewasa dan pastinya tampan.
"Hana.." Jungkook memanggil nya dengan nada lembut.
Astaga.. jantung ku berdebar kencang, seandainya dia selalu memanggilku dengan nada lembut. Ku yakini aku akan pingsan setiap hari -gumam Hana.
"Nyonya.." taeha menyenggol nya.
"Y-ya?.." Hana terkejut dari pikiran nya.
"Singkirkan majalah nya, dan pergilah bersenang-senang bersama tuan" ujar taeha yang merebut paksa majalah yang menutupi wajah Hana.
Kini wajah nya terlihat jelas dimata Jungkook. Membuat sebuah kesan kekaguman dari pria itu.
"Kau!.. cepat kembalikan" Hana berusaha merebut majalah nya kembali.
"Aku tak punya waktu banyak.. aku akan menunggu mu dimobil. Cepat turun" Jungkook keluar dari kamar menuju mobil.
"Ck.. sudah ku bilang kan, dia tak akan menyukai ku" Hana melemas, tak ada harapan baginya.
"Nyonya.. walaupun dia tidak memberikan komentar apapun, kau bisa lihat dari gerak gerik dan tatapan matanya" taeha.
"Tahu apa kau? Kekasih pun tak ada" Hana meledek.
"Hm_- setelah berias, nyonya malah menyebalkan" taeha.
"Hahaha.. baiklah gomawo atas bantuan nya, aku pergi.." Hana.
"Berusaha sebaik mungkin nyonya!.. hwaiting!" Taeha berteriak.
🌈🌈🌈
Sepanjang perjalanan, Hanya ada keheningan yang tercipta. Keduanya enggan membuka obrolan lebih dulu.
Hingga mereka pun akhirnya sampai pada acara pesta tersebut."Jangan bertindak bodoh! Berpura-pura lah seakan hubungan mu dan aku baik-baik saja! Mengerti?!" Jk.
"Ahh aku tak yakin.. tapi aku akan berusaha" jawaban yang sangat tak diinginkan itu sukses membuat Jungkook melirik tajam Hana.
Mereka keluar mobil..
Segera beberapa paparazi dan wartawan memotret mereka. Untung nya disekitar tersebut sudah disiapkan beberapa bodyguard untuk menjaga para tamu undangan dari hal-hal yang tak diinginkan.Jungkook berbisik sangat pelan sambil tersenyum."Rangkul tangan ku.."
Bukan tersenyum kepada nya, namun dia tersenyum kepada para media yang memotretnya.
Hana malu.. namun ia buang jauh-jauh perasaan tersebut. Ia tak mau jika Jungkook yang lebih merasa malu, lagi pula bukankah ini sebuah kesempatan?. Tentunya.
Mereka berjalan memasuki gedung party tersebut. Melihat sekelilingnya "wahh.. semewah inikah kehidupan para selebritis kaya? Mereka terlihat sangat anggun" beribu decak kagum terlontar dalam hati Hana.
*****
Sedikit happy g nih di part ini?
Vote terus ya, biar author nya semangat hehe!
KAMU SEDANG MEMBACA
the greatest wife✓
Fanfic✓kenapa harus aku? ✓berusaha dan berjuang sendirian? ✓kepada siapa sakit ini ku ceritakan? Publish : 20-01-2019 Highest rank : [200619] #1 in Eunmi [250619] #1 in Yeonwoo [310619] #54 in Nancy [231019] #70 in ioi [081219] #4 in Second [140120] #13 i...