"Jadi maksudmu itu sebuah tanggal? 03-04-2000? Hm.. Itu ternyata maksudnya" "APA?! Itu bukankah tanggal.." woojin nampak mengingat-ngingat.
"Itu tanggal lahirku" dengan serempak, woojin dan Jungkook menoleh kaget ke asal suara tersebut.
Itu suara...
Hana?.
"Emm Jadi.. kurasa, sepertinya aku lah sasaran nya" Hana tetap mencoba mengulas senyumnya walau kini terlihat sedikit kikuk.
"Tapi dia mau apa padamu? Lalu kenapa ia mengirim terror nya padaku? Apa maksud dibalik semua ini?" Pernyataan Woojin memang ada benarnya.
🌈🌈🌈
"Jae-ya.." ditengah keramaian, nonya Park memanggil seorang pria muda yang tengah terduduk sendiri di kursi taman.
Orang yang merasa terpanggil itu segera menghampiri nyonya Park dengan tersenyum.
"Ne?.. apa eomma butuh sesuatu?" Tanya pria bernama lengkap Park Yunjae itu.
"Panggil Hyung mu dan temannya untuk makan dulu ya" nyonya Park mengedipkan matanya sebelah.
"Ada apa? Kenapa Eomma mencurigakan seperti itu eoh?" Yunjae.
"Kau akan tahu nanti, sekarang sudah cepat lakukan yang ku suruh tadi" nyonya Park menepuk bahu anak keduanya itu dan pergi menghampiri temannya.
Hm.. aneh, apa yang eomma sembunyikan? -batin yunjae.
Yunjae pun memasuki rumah, dan mencari nya disetiap ruangan.
"Eeh..mm " Yunjae nampak ragu memanggilnya.
"Ada yang bisa saya bantu tuan?" Maid tersebut menghampiri Yunjae.
"Em.. bibi lihat Hyung tidak?" Tanya Yunjae dengan sopan.
"Oh tuan woojin, tadi saya baru mengantar minum untuknya, dia dibalkon kamarnya tuan muda" jelas si maid.
"Oh baiklah terimakasih" Yunjae segera pergi menuju arahan dari maid rumahnya.
🌈🌈🌈
Lantai 4 disalah satu apartemen terbaik di los angeles.
Dengan dua koper besar, Somi menghampiri pintu kamar apartemen bernomorkan 1020.
"SEJEONG!!! OPEN THE DOOR! IT'S ME, SOMI!" somi berteriak meminta sahabatnya itu membukakan pintu apartemen karena tangan nya sibuk memegangi koper dan beberapa cemilan yang dibeli nya dimarket untuk Sejeong sebelum ke apartemen.
"YAK!! Bisakah kau tidak berteriak?! Mengganggu saja!" Sahut sahabatnya dengan kaku karena membukakan pintu apartemen dengan masker wajah juga roll rambut nya yang masih menempel.
Sejeong menggerutu kesal sambil membantu Somi membawa barang-barang nya masuk apartemen. Sedangkan somi hanya terkekeh mendengar omelannya. Kalau dilihat-lihat saat seperti ini, Sejeong mirip sekali dengan ibu kontrakan yang menagih bayaran. Hehe.
----skip-----
"Somi.. apa kau sudah tau kabar baru?" Tanya Sejeong.
"Tentang?" Somi menyeringit bingung.
"Itu loh, Si kekasih gelap kakak ipar mu.. nona Lee-"
"Eits jangan panggil dia kekasih gelap Jungkook eoh! Lagipula dia dan Jungkook sudah tak ada hubungan. Arasseo?" ujar Somi disertai penekanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
the greatest wife✓
Fanfiction✓kenapa harus aku? ✓berusaha dan berjuang sendirian? ✓kepada siapa sakit ini ku ceritakan? Publish : 20-01-2019 Highest rank : [200619] #1 in Eunmi [250619] #1 in Yeonwoo [310619] #54 in Nancy [231019] #70 in ioi [081219] #4 in Second [140120] #13 i...