"Somi ya, besok siang.. kau dipanggil menemui tuan Lee diruangan nya" ujar salah seorang teman sepekerjaan nya yang lain.
"Untuk apa?" Tanya balik Somi.
"Entahlah, sepertinya penting. Lihat saja nanti" ujar temannya itu kemudian pergi melanjutkan pekerjaannya sendiri.
Somi hanya bergumam dalam hati, tak biasanya sekali pria tua itu memanggil dirinya ke ruangan.
Bahkan, bisa dibilang.. Somi saja tak pernah berbicara ataupun bertemu secara langsung dengan pemilik kantor perusahaan nya itu.
🌈🌈🌈
"Kook.." Hana memanggil Jungkook dengan suara lembut nya yang khas.
"Hm?.." sahut JK dengan ekspresi datar.
"Tadi siang, saat aku sedang membeli kue. Aku melihat nya" Ujar Hana dengan ragu.
"Siapa?" JK.
"Yeonwoo.." Hana.
•Flashback
"Ini pesanan anda. Satu kue cheese cake dan strawberry shortcake ukuran sedang. Apa ada lagi yang ingin nyonya pesan?" Tanya salah seorang kasir toko kue langganan Hana.
"Ah tidak, terimakasih" Hana tersenyum ramah.
"Baiklah nyonya mohon tunggu, sekitar 15 menit lagi kue baru akan siap" kasir toko.
"Ne.." Hana segera mencari sebuah kursi kosong untuknya duduk sembari menunggu pesanan kuenya.
Disudut ruangan, dengan kaca polos yang cukup besar. Itu tempat yang Hana pilih.
Ia merasa tak akan bosan jika sambil melihat suasana taman diseberang jalan yang dipenuhi anak balita dan orangtuanya dari kaca toko kue ini.
Hana terdiam, membiarkan beberapa memori lama nya terputar kembali diotaknya.
*Hm.. dulu ketika masih duduk disekolah menengah pertama. Aku memikirkan ketika aku dewasa, aku ingin memiliki dua anak bersama woojin si murid must wanted sekolah.
Hana tertawa simpul.
Dan anehnya dulu aku terlalu yakin akan hal itu, karena hubungan ku dan woojin yang sangat dekat. Walau saat itu status hubungan kami berdua hanya sekedar sahabat.
Hahaha.. bisa bisanya diumurku yang kira kira baru menginjak 15 tahun, aku sudah memikirkan hal yang terlalu jauh.
Tapi tidak dengan sekarang!. Kini hatiku sudah terlanjur mencintai pria lain yang tak bukan adalah jeon Jungkook. Dia kini adalah masa depan ku, dan jika tuhan mempercayai ku untuk memberikan kami anak, maka jawaban ku sudah pasti siap*
Tiba-tiba saja lamunan Hana mengenai khayalan nya terhenti. Dirinya sedikit memajukan wajah nya pada kaca jendela toko.
Matanya pun disipitkan untuk melihat dengan lebih jelas pada seseorang yang sedang berjalan melewati taman.
"Itu... Bukan kah?"
Mata Hana membulat sempurna, tangannya kini menutup mulutnya untuk tidak mengeluarkan suara terkejutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
the greatest wife✓
Fanfiction✓kenapa harus aku? ✓berusaha dan berjuang sendirian? ✓kepada siapa sakit ini ku ceritakan? Publish : 20-01-2019 Highest rank : [200619] #1 in Eunmi [250619] #1 in Yeonwoo [310619] #54 in Nancy [231019] #70 in ioi [081219] #4 in Second [140120] #13 i...