38

167 12 2
                                    

"Woo!.."

Kenapa Iblis ini ada disini?! -batin Woojin.

"Wah tak disangka kita bertemu disini" pria itu tak lain adalah Jungkook.

Dengan santainya Jungkook menghampiri woojin bersama Dabin yang merangkul lengan kirinya.

Woojin pun juga berdiri dari duduknya dan mensejajarkan dirinya tepat dihadapan Jungkook. Tangannya dengan santai ia masukkan kedalam dua saku celananya.

"Huuh.. ku rasa mimpi buruk ku belum usai sejak akhir akhir ini, sampai sampai masih bertemu dirimu disaat berlibur" woojin tersenyum menyindirnya.

"Hm.. aku turut kasihan mendengarnya" Jungkook membalas senyumannya seperti tanpa beban.

Kurang ajar! -batin Woojin.

Hening..

"Kau mengenalnya?" Tanya Dabin memecah keheningan keduanya yang saling bertukar tatapan tajam.

Woojin enggan menjawab dan tetap memilih diam.

"Ahh ya, perkenalkan tuan Park.. ini kekasihku, dan sayang.. kenalkan ini tuan Park woojin. Mantan rekan Bisnis juga teman dekatku" Jungkook tersenyum ramah pada Dabin dengan tatapan isyarat.

Apa dia bilang? Aku saja sangat menyesal setelah mengenalnya, apalagi jika harus menjadi teman dekatnya -batin Woojin geram.

Tangannya pun terulur untuk merangkul pundak Dabin dan menyuruhnya mengulurkan tangan untuk berkenalan.

"Oh Annyeong haseyo.. tuan Park. Aku Dabin, Lee Dabin" woojin diam menatap keduanya tanpa reaksi apapun.

Membiarkan tangan Dabin terulur dengan percuma.

"Kau sombong sekali tuan, aku tahu kau kaya raya. Setidaknya balas lah uluran tangan yeoja ku" Jungkook menepuk pundak woojin dua kali.

Dengan segera woojin menepis tangan Jungkook dari pundaknya.

"Berhentilah berbohong tuan Jeon, kasihanilah kekasih malang mu ini. Ckck Entah sudah berapa banyak kebohongan yang kau berikan padanya" woojin menatap sinis Jungkook yang terlihat diam dengan kekesalannya setelah mendengar ucapannya.

"Tahu apa kau mengenai diriku?" Jungkook menampakkan smirknya.

"Kau pria tak punya hati, kau sudah kelewat batas! Kau mengacuhkan keluarga kecilmu demi dia. Itulah dirimu!" Woojin menunjukkan jari telunjuk nya kearah dada Jungkook.

"Hei! Kerjakan saja apa yang menjadi tugasmu tuan, urus dirinya dengan baik" jungkook ikut memasukkan tangannya ke saku celana.

"Tentu saja, aku tak akan membiarkannya tersakiti seperti saat bersamamu" woojin menjawab dengan yakin.

"Heh Ne.. kuharap kau tak bermain dengan kata-kata mu" Jungkook lagi lagi membuat woojin kesal karena senyumnya yang seperti meremehkan.

Disisi lain..

Hana baru saja keluar dari hotel, dan melihat woojin dari kejauhan sedang berbicara dengan dua orang ditaman.

the greatest wife✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang