20

287 22 6
                                    

Mengingat hari semakin larut malam, Hana dan jungkook pun berniat pulang dengan berjalan beriringan menuju mobil sedan mereka sambil mengobrol.

"Um.. Gomawo malam ini telah mengajakku jalan" Hana.

"Y-ya.. tak usah seperti itu. Seharusnya aku yang berterimakasih, karena kau mau pergi. Haha walau aku memaksa mu tadi" Hana diam tertegun melihat pria disampingnya— jungkook yang tertawa lepas.

Ahh menggemaskan -gumam Hana.

Huuhh.. sudah lama tak tertawa seperti ini -batin jungkook.

"Mianhae kook, aku memalukan mu tadi" raut wajah Hana kini sedikit memelas.

"Memalukan? Karena?" Jungkook menyeringit bingung.

"Karena tadi kita, umh.. m-maksudnya kau membatalkan pesanan direstoran tadi dan memilih ikut makan di pinggir jalan dengan ku" Hana mengusap tengkuknya pelan.

"Aniya, aku tahu kau belum terbiasa makan masakan direstoran. Tak usah khawatir begitu, lagipula makanan dipinggir jalan tidak terlalu buruk bagiku" ujar Jungkook sambil memperlihatkan barisan gigi kelinci nya.

Tidak terlalu buruk? Artinya hampir buruk kan? Ah kau ini hanya bisa memalukannya Hana! -gerutu Hana.

"Syukurlah hehe.." Hana hanya membalas pernyataan jungkook barusan dengan terkekeh.

"Lain kali, aku akan lebih sering mengajakmu agar terbiasa" jungkook menggenggam tangan Hana sepihak.

Hana mematung menatap tangan kanannya yang kini digenggam erat suaminya sendiri, dan benar saja.. tangan Hana berubah sedikit jadi lebih dingin.
-
-
"Hana!.."

Secara bersamaan, Jungkook dan Hana kini berbalik ke asal suara tersebut. Suara seorang pria dewasa yang seumuran dengan jungkook.

Dasar sialan, dia lagi?! -jungkook.

🌈🌈🌈

Somi POV

Baru saja aku habis mengambil uang dari bank, aku segera menuju mobilku yang terparkir diseberang jalan.

Tapi dari kejauhan, seorang pria bertubuh tinggi yang tak bisa kulihat jelas wajah nya itu kini sepertinya tergesa-gesa berlari ke arah ku.

Aku tak tahu pria itu berniat jahat atau entahlah, yang jelas aku sedikit merasa takut. Dengan langkah terburu-buru, aku memasuki mobil ku. Ah aish!! bukan-bukan, ini mobil kakak iparku.

'Sial!' umpat ku setelah gagal menyalakan mesin mobil yang sedikit mogok.

Inikan mobil mewah baru, kenapa bisa mogok?. Tampilan body nya saja keren, cihh.

"Oh ayolah mobil! bantu aku. Menyala lah!" Rasanya ingin sekali aku menjual mobil ini jika saja ini memang milik ku pribadi. Untung saja ini mobil jungkook.

Jangan tanya keadaan ku sekarang?! Aku benar-benar panik!.

Aku pun mencoba sekali lagi, dengan berdoa agar cepat menyala.

Terpaksa aku pun mengeluarkan jurus terakhir ku untuk menyalakan mobil ini. Mungkin saja berhasil, mungkin.

Bughh..

Tenanglah itu bukan aku yang terjatih ataupun terluka, akan tetapi mobilnya hehe.

Brmm..  Brmm..

the greatest wife✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang