9

372 31 9
                                    

Jungkook POV

Hari ini aku pulang lebih cepat dari biasanya. Aku sangat merasa lelah, entah kenapa.. sudah 2 bulan belakangan ini pikiranku sedikit kacau. Bayang bayang kekasihku yeonwoo selalu saja mengganggu ku.

Jujur saja, aku merasa rindu dengan dirinya. Aku rindu dia yg selalu membuatku senang, tertawa dan bahagia. Aku rindu pelukannya, aku rindu bibir mungilnya. Rindu akan dirinya yang dapat membuatku melupakan segala masalah. Aku rindu segala sesuatu yg berbau tentangnya.

Ahh sudahlah...

Bahkan setelah hampir 3 bulan dia pergi.. sekalipun ia tak pernah mengabariku, untuk mengirimkan pesan saja rasanya sangat sulit. Entahlah.. mungkin dia memang sangat sibuk hingga tak bisa mengabariku.
"
"
"
Kini aku sudah sampai dirumah, namun tak biasanya keadaan rumah sepi seperti ini. Biasanya yeoja menyebalkan itu selalu menungguku di sofa, namun kali ini nihil.

Aku tidak melihatnya ataupun taeha yg menyambutku seperti biasanya. Aku sudah merasa lelah sekali, sudahlah.. aku tidak memperdulikan mereka.

🌈🌈🌈

Jungkook POV

Cklekk..

Tiba-tiba saja pintu kamar ku terbuka lebar, menampakkan taeha yg membuka pintu dan Hana yg tengah duduk terbaring dikasur king size ku.

"Ehh t.. t..tuan.. saya permisi" taeha membungkukan badannya selepas melihat keberadaan ku.

Taeha segera pergi, dan aku segera memasuki kamarnya dan menutup pintunya kembali.

"Eungh Jungkook?" Hana menengok ke arah ku dengan tatapan heran.

"Kenapa?" Tanya ku sembari membaringkan tubuhku disisi kasur yg kosong. Menghilangkan penat sesaat setelah seharian bekerja.

"S.. sejak kapan kau berada didepan kamar?" Tanya Hana cemas.

"Baru saja" Aku menyahut pertanyaan nya dengan acuh.

"Umh.. baiklah aku akan menyiapkan pakaian salin mu untuk setelah mandi" Hana segera bangkit dari kasur. Namun tak sempat melangkah, aku telah menarik nya agar kembali duduk.

"Tunggu!.." aku menghampiri nya lebih dekat, mengikis jarak diantara kami berdua.

1langkah..

2langkah..

3langkah..

Astaga..
Ohh tidak, bibir merah nan mungil yg selalu tersenyum pada ku itu.. kini sedikit gemetar. Ingin sekali aku menyentuh nya.

"Jangan seperti itu, bibir mu menggoda ku atau aku akan mencium mu" ucapku nakal padanya.

"Umm.. mian.." hana kaget, mata nya terbelalak mendengar ucapan ku barusan. Dirinya kemudian berusaha menahan rasa gemetar di bibirnya dengan membungkam mulutnya sesaat dan tertunduk malu.

"Ada apa?.." tanya nya kembali.

kini wajahnya yg kembali menampakkan ketakutan saat berbicara dengan ku. Keringat keringat mulai nampak dikening nya. Pipi mulusnya kini sedikit  merona, mungkin karena merasa malu aku tatap terlalu dekat.

Aku pun menjadi sangat yakin jika aku sangat menakutkan dan juga sangat menawan baginya.

'hahaha sangat menggemaskan' ujar batin ku tatkala melihat ekspresi wajahnya.

"Aku hanya ingin bilang, besok pagi kita akan kerumah ayah. Jangan sampai telat" ujar ku pada nya dan segera beranjak ke dalam kamar mandi.

"Ne.." Hana menghela nafas lega.

Huuhh.. syukurlah.

🌈🌈🌈

Ting dong..
Ting dong..
Ting dong...

Pagi pagi sejuk seperti ini..
Kini JK tengah memencet bel berulang kali, berharap ayah nya tak lupa dengan pertemuan yg dia janjikan kemarin malam.

Tak berlangsung lama, nampak lah seorang pelayan membukakan pintu besar rumah yg megah ini, mempersilahkan JK dan Hana untuk masuk. Lebih tepat nya ke ruang keluarga.

"Silahkan duduk tuan nona, sebentar.. saya akan panggil tuan jeon" ujar salah satu maid yg kemudian pergi memanggil tuan jeon.

JK dan Hana pun duduk berdampingan disebuah sofa panjang yang mewah.

Hening pun tercipta...

"Kau terlihat pucat.." sebuah ucapan keluar begitu saja dari mulut Jungkook yang seketika memecah keheningan.

"Eumm??" Gumam Hana yang terkejut dari pikiran kosong nya.

"Kau terlihat sedikit lebih pucat, apa kau baik baik saja?" Jungkook mengulang pertanyaan nya.

"Ahh ne.. aku tak apa, mungkin hanya sedikit lelah" Hana mengelak.

"Aku bukan pria bodoh nona, aku bisa membedakan wajah seseorang yang sakit dengan yang benar-benar kelelahan" sahut jungkook yang sambil membenarkan wajah Hana agar menatap matanya.

"Kau kenapa?" JK.

Tatapan menyelidik dari Jungkook, sukses membuat Hana merasa cemas. Ia takut jika suaminya mengetahui kondisi nya. Ragu-ragu, ia pun membuka mulutnya. Sesaat bersiap akan mengeluarkan sebuah kata kata dengan berat hati.

"Kook.."

Suara itu?? Suara yang sudah lama ku rindukan selama ini? -jungkook.

*****
Sorry slow update..
Aku nya bingung, ni cerita mau di buat kesan nya kyk gmn.
Semoga kalian ngertiin ya, soalnya ini emang bener² hasil ide aku sendiri.
Klo ada saran/kritik, jngn lupa komen.

the greatest wife✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang