29

170 13 2
                                    

#ruang interogasi

Seorang jaksa muda kini tengah sibuk merapikan tumpukan berkas berkas kasus seorang kriminal yang lusa kemarin ia masukkan ke dalam penjara.

Tok tok..

"Ne.. masuk" ujar pria tersebut.

Seorang pria yang hampir paruh baya, masuk ke dalam ruangan dengan baju yang dikenakan bertuliskan "narapidana".

"Duduklah"

Narapidana tersebut pun duduk dihadapan pria muda yang mempersilakan nya duduk tadi. Ia memutar bola matanya sesekali sambil memperlihatkan ruangan tersebut.

Dibacanya nametag yang terpasang rapi dijas pria lawan bicaranya.

'Park Yunjae' batin narapidana itu.

Jaksa tersebut segera membuka lembaran kertas yang berisikan data diri dan permasalahan kriminal si narapidana.

Hening...

"Hm.. Tuan Myung Jin Hyuk. Baru saja tertangkap lusa kemarin sekaligus penangkapan yang ke 4 kalinya. Dengan tersangka kasus dugaan penyerangan yang sama. Apa itu benar?" ujar jaksa tersebut dengan santainya.

"Ne, tetapi semalam aku benar-benar tidak melukai pria itu sedikitpun" sangkal narapidana tersebut.

"Ah aku tak suka berbicara omong kosong, jadi bisakah disini kita berbicara yang benar-benar real saja?" Tanya nya.

"Ne.." ujar narapidana tersebut dengan singkat.

"Baiklah, kurasa kasus dirimu sering sekali diperbincangkan disini. Haha Aku jadi merasa tersanjung karena mengurusi kasus seorang pria yang terkenal karena kriminal nya" jaksa tersebut sedikit terkekeh.

Lain dengan narapidana tersebut yang semakin merasa jengkel dengan jaksa yang berada dihadapannya.

"Ekhm.. aku hanya bergurau saja. Menurut informasi catatan yang diberikan padaku, kau selalu terbukti bersalah. Namun selalu saja mendapatkan jaminan. Sekalipun denda yang harus dikeluarkan tidak sedikit. Sulit dipercaya" tutur jaksa tersebut yang kemudian menutup lembaran kertas laporan tersebut.

"Apa keluarga mu adalah orang kaya? Atau kau ternyata adalah kaki tangan seseorang yang sangat penting hm?" Suara sang jaksa kini terdengar sangat menyelidik.

"Aku akan memberitahukan mu esok jika mau?. Aku rasa, aku akan berbicara dengan pengacara ku nanti. Dan kau bisa bergabung esok, kita akan bicarakan jalan keluar masalah ini bersama" narapidana tersebut kini terlihat santai seperti tak ada beban. Menyenderkan tubuhnya dikursi.

"Oh ya? Mianhae telah menyudutkan mu td. Ah pasti menyenangkan bisa bekerja sama dengan mu. Kurasa aku bisa mengatur semuanya untuk mu" jaksa tersebut menatap narapidana itu dengan tersenyum penuh harapan.

Senyum seakan menginginkan sesuatu. keuntungan.

"Tentu, kau akan mendapatkan pemanis nantinya" jawab narapidana tersebut dengan smirknya.

"Kau cerdik, pantas saja banyak orang yang ingin bekerjasama dengan mu" jaksa itu terlihat tersenyum gembira. Namun tiba-tiba senyumannya itu hilang.

"Kurasa pemanis buatanmu sangat tidak baik bagi kesehatan ku. Ya, tapi jika kau mau memberikan nya secara percuma. Boleh saja, tapi.. hukum tetap hukum bagiku!" jaksa muda itu lagi-lagi terlihat serius menatap narapidana itu dengan nada suara yang penuh penekanan. Ekspresi wajah yang semula terlihat menyenangkan kini terlihat menakutkan.

🥀🥀🥀

"Woojin!"

Suasana restoran ini kini terlihat sedikit kacau. Banyak pengunjung yang mengerubungi ke arah Hana, juga tak kalah banyak yang memilih pergi.

the greatest wife✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang