the greatest wife✓

7

Cklekk...

"Annyeong.." ujar jihoon pelan sambil memasuki sebuah kamar rawat VVIP bersama jungkook. Kamar itu tak lain adalah kamar rawat Hana.

"Eungh.. tuan sudah datang" ujar Taeha yg terbangun dari tidurnya. Taeha segera berdiri dan memberikan hormat pada tuan nya.

"Halo.. kau taeha ya?" Tanya jihoon sopan.

"Ne tuan, td saya yg menelpon tuan jungkook" sahut taeha dan hanya dibalas anggukan oleh jihoon.

"Ahh.. sudahlah, sebaiknya kau antar aku pulang ke rumah saja. Lagipula yeoja itu sedang tidur!" Gerutu jungkook pada jihoon.

"Yak, apa apaan kau ini.. dia istrimu, dia sangat membutuhkan kau disisinya, terlebih lagi saat² seperti ini" oceh jihoon.

"Yak park jihoon, terus saja kau menceramahi ku. Ahh terserah lah, aku ingin tidur saja" ujar jungkook kemudian beranjak menuju sofa yg letaknya tak jauh dari ranjang rawat Hana.

Jungkook kemudian memejamkan matanya, lalu tertidur pulas. Mungkin karena dia sangat kelelahan.
"
"
"
"
Pukul 06.00

Hana terbangun akibat suara beberapa perawat memasuki kamar rawatnya.

"Eungh.." Hana mengerjap ngerjap kan mata nya yg belum terbuka sempurna.

"Permisi sus, ini ada apa ya?" Tanya taeha.

"Maaf nona, kami mengganggu tidur nya sebentar. Kami harus membawa nona Hana keruangan psikologi untuk mengecek dan memastikan keadaan jiwa akibat trauma nya" ujar salah satu perawat.

"Check-up lg ya sus?" Tanya Hana.

"Iya nona.. jika hasilnya sudah lebih baik, nanti siang nona sudah diperbolehkan pulang. Sekarang mari saya bantu" ujar perawat tersebut.

Kemudian 2 orang perawat membantu mu pindah dari ranjang ke kursi roda. Namun pandangan Hana tertuju pada seseorang yg tengah berbaring di sofa.

"Taeha.. jungkook sudah pulang? Knp tidak membangunkan ku?" Hana.

"Mian nyonya, saya hanya tidak mau saja tidur nyonya terganggu" pekik taeha.

"Eumm baiklah.." ujar Hana disertai anggukan kecil.

Para suster perawat itu pun langsung membawa Hana ke ruang psikologis dengan ditemani taeha.

-----skip-----

Sudah 3 bulan terakhir ini sejak kepulangan Hana dari rumah sakit, perilaku Jungkook kini mulai berubah. Entah dia yg sekarang pulang tak sampai larut malam, hingga sikap nya pada Hana yg sedikit lebih baik dari sebelumnya. Hanya sedikit lebih baik. Tak lebih.

Pagi ini seperti biasa nya, Hana tengah sibuk membantu mempersiapkan beberapa barang keperluan kerja suaminya.

"Hana! Kau tuli hah! Cepat kemari.." JK.

Mendengar teriakkan jungkook, Hana pergi menghampiri suaminya yg sudah berada di teras depan rumah.

"Ini tas mu.." jungkook tak menjawab, ia segera mengambil tas nya itu dan sibuk merapikan beberapa barang ke dalam tas tersebut. Kemudian dia memasuki mobil yg sudah berada dihadapan nya tanpa mengubris keberadaan Hana di samping nya.

"Nanti siang jangan lupakan makan siang mu ya.. aku juga sudah memasukkan vitamin mu didalam tas, jangan sampai telat meminumnya" Hana.

"Ck.. cerewet sekali.. aku tahu itu!–––Pak, ayo jalan" Bentak jungkook.

"Ne tuan.." supir pribadi jungkook kemudian melajukan mobilnya meninggalkan rumah mewah tersebut.

"Hati hati ya!.."
Disertai Hana yg tetap saja melambaikan tangan nya saat mobil itu pergi, walaupun ia tahu.. ia tak akan diperdulikan.

Hana kemudian memasuki rumah kembali untuk melanjutkan pekerjaan rumah nya membantu taeha.
"
"
"
"
Hana POV

Pukul 13.00

Kini aku tengah merapikan ruang tamu yg sangat berantakan dengan beberapa pakaian jungkook. Huhh... Aku menghela nafas kasar, kenapa bisa dia sembarangan saja menaruh pakaian nya di sofa.

Aku kemudian melipat pakaian tersebut dan segera memasukkan nya ke dalam lemari baju. Aku terdiam sesaat, tiba tiba saja aku merasakan bagian kepala belakang ku terasa sakit. Aku memutuskan duduk ditepi kasur terlebih dahulu.. untuk sekedar menghilangkan rasa sakit di kepala ku.

Ini bukan yang pertama kalinya, sudah 2 bulan belakangan ini.. aku merasakan sakit di kepala ku secara mendadak. Namun tidak ada yg pernah tau, karena aku rasa ini hanya sakit kepala biasa.

'arghh.. kenapa s.. sakit sekali. Kepala ku terasa pusing, seperti ingin pecah..' batin ku meringis.

± 10 menit, aku memutuskan pergi ke ruang keluarga setelah kurasa rasa sakit nya sedikit berkurang. Aku terduduk lemas di sofa yg berukuran cukup panjang untuk ku. Aku menyenderkan kepala ku ke sofa sambil menonton acara televisi. Ku pikir itu sedikit dapat membuatku rileks.

Namun.. belum sampai usai aku menonton acara televisi tersebut, kini kepala bagian belakang ku kembali merasa sakit seperti ada yg menekan dengan keras. Aku bungkam, mencoba menahan rasa sakit ku ini.

'ya tuhan, astaga..' aku meringis kesakitan.

Kini rasa nya terasa lebih sakit dari sebelumnya. Entah apa yg terjadi pada kepala ku ini, tak biasa nya aku merasakan pusing sehebat ini. Mata ku berkubang kunang, kini pandangan mata ku sedikit buram. Untungnya taeha melihat ku, dia segera menghampiri ku yg sudah bercucuran keringat dingin.

"Nyonya!.. nyonya ada apa? Apa nyonya sakit huh?.." taeha sangat khawatir kala itu.

"Kepala ku.. kepalaku.. s..sakit" ujar ku lemah.

"Astaga nyonya, mari saya antar kerumah sakit.. wajah nyonya sudah pucat" taeha mengajak ku pergi, namun aku menahan tangan nya.

Aku tak mau jika harus masuk rumah sakit lg, itu hanya menyia nyiakan keuangan jungkook saja. Terlebih lagi, jika aku disana.. jungkook pasti merasa kerepotan mengurus keperluan nya dirumah. Aku tak mau, aku pasti kuat.

"Tak perlu, sebentar lagi juga hilang sakitnya" sahut ku.

"Huuhhh.. nyonya, jaga baik-baik kesehatan mu. Entah kenapa, aku sedih melihat mu seperti ini.." ujar Taeha sambil membawa ku ke kamar untuk berbaring.

"Sebentar nyonya, aku segera kembali.." aku hanya mengangguk iya saja mendengar ucapan taeha yg kemudian pergi menghilang dibalik pintu kamar.

Aku rasa aku butuh sedikit istirahat. Sambil menunggu taeha kembali, aku memejamkan mata ku sebentar untuk menghilangkan rasa pusing ini.

*****
Kira kira ada apa dengan Hana ya??
Vote komen nya harus nih ya wkwk.
Mian baru update sekarang..
Maafin author nya 😥
Doain author biar cepet punya ide, dan update terus ya😋
See you..